webnovel

Perjaka yang Disembunyikan

Kehidupan yang dianggap sempurna oleh orang lain tidaklah sempurna bagi Sarah. Memiliki suami mapan yang mencintainya, pekerjaan tetap yang diidam-idamkan dan memiliki kecantikan yang selalu dipandang iri oleh wanita lainnya tidaklah membuatnya sempurna. Dia hanyalah menantu yang tak bisa dianggap sempurna, dituduh mandul karena tak kunjung mengandung. Semuanya hampa, saat bersamaan dia mengalami kecacatan pada fisiknya. Tiba-tiba kecelakaan merenggut semua yang dimilikinya. Suaminya pergi, kecantikan di wajahnya tak selengkap dengan kakinya yang tak sempurna dan juga dia menjadi wanita terpuruk. Kehadiran Lee Hyun Gi membuat kesedihannya berangsur-angsur pulih, pria muda yang membuatnya sedikit demi sedikit bangkit dari keterpurukannya bersama pria itu. Bagaimana jika mantan suaminya memintanya untuk rujuk dan di saat bersamaan Lee memintanya untuk menjadi kekasihnya? Akankah dia kembali dilanda keterpurukan jika memilih salah satunya?

Rainy_D · 都市
レビュー数が足りません
17 Chs

Terancam

Sarah mengancam Hyun Gi dengan bengisnya, ia tak bersikap sebagai wanita yang memiliki kelembutan tetapi ia menjadi wanita dingin nan kejam di hadapan Hyun Gi. Anak muda itu senang sekali bermain rupanya.

Ada bekas merah tanda di pipi, merupakan hasil tamparan Sarah kepada pemuda urakan itu. Napas terengah-engah milik Sarah terhembus kencang bersamaan amarah yang menggelegak hebat, ini bukanlah amarah yang teramat biasa, ini adalah amarah karena diganggu ketenangannya ari singgasana cinta.

"Apa stok perempuan itu udah abis, sampek lo ngejar tante-tante kayak gue?" desis Sarah dengan nada penuh penekanan.

Kilatan matanya sangat teramat dalam bencinya memercik hebat untuk Hyun Gi.

Hyun Gi membalas tatapan Sarah dengan seringai tajamnya. "Well .…" Ucapannya terjeda bersamaan wajahnya yang menunduk dan maju mendekati wajah Sarah, manik hitamnya tepat memandang bibir berlapis lipstick berwarna menyala, dia berbisik, "gak seharusnya lo nolak gue dan … stok perempuan banyak tapi status lo tante-tante jauh lebih hot buat gue," desahnya sampai membuat bulu kuduk Sarah meremang.

Ia menduga, Hyun Gi adalah masalah untuknya.

"Ap-heumm! Heumm!!" Belum sempat Sarah melanjutkan ucapannya, tangan Hyun Gi menarik tengkuk Sarah dan bibirnya menyambar kasar bibir perempuan itu.

Sarah memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri memberontak agar bisa menghindari Hyun Gi, namun cengkraman pria itu teramat kencang.

Bibir mereka saling bertemu, Hyun Gi dengan kasar melumat karena Sarah penuh penolakan. Ilythia memberontak dengan sekuat tenaga. Dibukanya mulutnya dan…

Kress! "Akh!!!" Hyun Gi berteriak mendapatkan serangan tak terduga.

Lepas sudah serangan bibir Hyun Gi, pemuda itu menatap tajam pada Sarah, ibu jarinya mengeceek bibirnya. Berdarah.

Ia semakin menyeringai kesenangan. "Kuat juga gigitan lo Tan," kelakarnya.

Sarah memandang Hyun Gi begitu jijik, bagaimana bisa pria itu tak tahu malunya berada di toilet wanita.

"Dengar ya?! Lo itu cuma incar duit, jadi tulis berapa yang lo minta."

Solusi teramat menggiurkan.

Hyun Gi bersiul memanjang dan ia menjawab, "gue gak yakin lo sanggup buat bayar Tan." Ia terkekeh.

"Gue muak liatnya! Minggir!" desis Sarah.

Kini Hyun Gi tak lagi menghalangi wanita yang berjalan menabrak bahunya itu, ia membiarkannya saja sementara dia tersenyum senang saat permainannya semakin seru dan menantang.

"Liat lo jalan aja, gue udah tegang Tan …," bisiknya.

Sarah menormalkan degupan jantungnya yang menggila bersamaan amarahnya yang harus ia tahan, lantas wajahnya yang pucat pasi dinormalkan juga ekspresinya. Partner kerjanya menunggunya, ia ingin sekali cepat-cepat pulang.

Tepat pukul setengah 8, berakhir sudah.

Sarah yang berjalan terpisah karena membawa mobil sendiri, berjalan terseok-seok dengan pikirannya yang tidak ada di tempat. Pikirannya melayang jauh pada bayang-bayang Hyun Gi, pemuda urakan keparat itu.

Nandra seperti melihat sosok istrinya dan perasaannya meyakinkannya.

Grep! DEG! Tangan Sarah dicekal membuat Sarah menahan napasnya dengan cemas, saat ia menoleh lega sudah hatinya meski harus menutupi kembali emosinya yang mencuat.

"Ma--mas …," ucapnya terbata saat melihat wajah Nandra di hadapannya.

Ia menjadi cemas, bagaimana kalau suaminya tahu?

Nandra tersenyum, "ternyata rapatnya di sini, mau pulang?" tanyanya dengan lembut.

Sarah mengangguk, ia menahan air matanya yang hampir merebak merasakan sesak di dadanya saat merasa dirinya telah berkhianat dengan pria sebaik Argan.

"Ayo, kebetulan aku gak bawa mobil nih," kilah Nandra.

Ia merangkul bahu istrinya dan berjalan beriringan.

Nandra banyak bercerita soal hari ini semakin membuat pundak Sarah memberat, kenapa Nandra harus baik padanya? Rasanya ia menjadi wanita paling jahat sedunia sekarang.

Seharusnya ia melaporkan kelakuan Hyun Gi pada pihak yang berwajib namun, ia tak memiliki bukti, ia teramat malu bahkan untuk sekedar bercerita.

Bukan hal yang tak mungkin lagi kalau korban melapor malah direndahkan dengan pertanyaan-pertanyaan menjurus ke jawaban yang menjebak, dia harus mengurus sendiri untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Malam sabtu rupanya menjadikan jalanan semakin macet, mereka terjebak dengan kemacetan panjang. Hujan mengguyur kota metropolitan ini, Sarah merasa lelah, ia menyandarkan kepalanya di kaca pintu mobil dan matanya sengaja dipejamkan, agar suaminya mengira dia tertidur.

"Capek banget ya Sayang?" Nandra terkekeh pelan.

Mendengar itu, satu tetes air mata jatuh sudah, ia merasakan sesak teramat sangat sampai ia harus menahan agar tangisannya tidak keluar.

Lagu favoritnya terputar di radio menemani mereka arah pulang. Sepanjang perjalanan tidak ada yang bersuara sedikit pun sampai Sarah benar-benar terlelap. Nandra tersenyum melihatnya, ia membopong istrinya menuju unit mereka dan membaringkannya.

Tak lupa ia menggantikan pakaian Sarah dengan pakaian yang bersih, lalu ia sendiri mandi dan menuju ruang kerjanya, melanjutkan pekerjaannya yang terpaksa ia bawa pulang ke rumah. Menjadi akuntan pajak membuatnya harus berurusan dengan orang-orang yang menyebalkan, ia yang berada di sana sampai bertemu dengan istrinya pun karena perpajakan juga.

Orang membenci kedatangannya, memang pekerjaan yang dipilihnya juga membuat orang selalu waspada dengannya. Serba salah.

Hyun Gi memutar-mutar ponselnya yang menampilkan foto cantik Sarah, pikirannya dipenuhi bayangan-bayangan bagaimana Sarah yang mendesah karenanya, padahal ia ingin memeras wanita itu tapi kenapa sekarang bukan soal jumlah uang yang dipikirkannya, kenapa senyum cantik dan seksi wanita itu begitu membekas di ingatannya saat tadi dilihatnya Sarah yang sedang rapat.

Hyun Gi menggulir layarnya, menampilkan foto Sarah yang tak berpakaian tertutup selimut dengan posisi menelungkup, ia gila saat tersenyum-senyum sendiri.

Hyun Gi bersiul panjang, ia mengganti bajunya dan menuju ke tempat perjudian lagi.

"Gue semua," ucap Hyun Gi dengan pedenya mendorong semua gepokan uang.

Begitupun 4 lawan lainnya.

"3 Jack card." Pria bertubuh gempal menunjukkan kartunya.

"4 Queen!"

"Sorry to say, straight flush!" Orang ketiga menunjukkan kartu angka 5, 6, 7, 8, dan 9.

"Ekhem!" Hyun Gi berdeham, Hyun Gi meletakkan straight flush lebih besar, 7, 8, 9, 10, dan J sekop.

Hyun Gi bersemangat meraup uangnya, namun tangannya tercekal dengan pria terakhir yang menunjukkan royal flush.

"SHIT!" umpatnya.

Hyun Gi merasa rugi, marahnya menggelegak. Ia memperhatikan pria yang membawa tas berisi uang itu dengan seksama, ia bangkit dan bersiap merampok kembali uang yang didapatkannya.

Begitulah perjudian.

Hyun Gi menuju bar temannya, mulutnya berdarah dan pipinya membiru.

"Ngapain lagi lo?" tanya Jack, bartender yang bertugas malam ini.

"Biasa, duit, nih." Hyun Gi menyerahkan uang 1 juta di tangan Jack, pria itu tersenyum senang menerimanya.

"Tequilla Jack," pinta Hyun Gi.

Hyun Gi yang menikmati minuman hanya terdiam dan melamun, memikirkan Sarah kembali. Rasa-rasanya dadanya mengembang hebat saat memikirkan perempuan bersuami itu, seharian ini pikirannya tak beralih sedikitpun.

Sampai ada tangan yang merangkul dadanya dari belakang.

"Sayang," panggil wanita bertubuh seksi di belakangnya sambil berbisik mendesah dan menggoda.

"Wow! You coming Gina!" Jack sampai terkejut melihat sosok wanita cantik itu.

Hyun Gi berbalik, belum sempat ia bersuara, wanita bernama Gina dengan rambut hitam ikalnya menyerang bibirnya dengan ganas dan memagut kasar, bahkan gadis yang sudah bukan gadis lagi itu sudah duduk mengangkang di pangkuan Hyun Gi.