webnovel

Perjaka yang Disembunyikan

Kehidupan yang dianggap sempurna oleh orang lain tidaklah sempurna bagi Sarah. Memiliki suami mapan yang mencintainya, pekerjaan tetap yang diidam-idamkan dan memiliki kecantikan yang selalu dipandang iri oleh wanita lainnya tidaklah membuatnya sempurna. Dia hanyalah menantu yang tak bisa dianggap sempurna, dituduh mandul karena tak kunjung mengandung. Semuanya hampa, saat bersamaan dia mengalami kecacatan pada fisiknya. Tiba-tiba kecelakaan merenggut semua yang dimilikinya. Suaminya pergi, kecantikan di wajahnya tak selengkap dengan kakinya yang tak sempurna dan juga dia menjadi wanita terpuruk. Kehadiran Lee Hyun Gi membuat kesedihannya berangsur-angsur pulih, pria muda yang membuatnya sedikit demi sedikit bangkit dari keterpurukannya bersama pria itu. Bagaimana jika mantan suaminya memintanya untuk rujuk dan di saat bersamaan Lee memintanya untuk menjadi kekasihnya? Akankah dia kembali dilanda keterpurukan jika memilih salah satunya?

Rainy_D · Urban
Not enough ratings
17 Chs

Bertemu Lagi

Hari ketiga pasca kejadian rahasia itu, Sarah kembali ke kehidupan normalnya.

Seperti pagi biasanya, kehidupan Nandra dan Sarah sebagai suami istri terbilang harmonis, Nandra yang romantis membuat Sarah merasa dihargai.

Mereka saling membalas lumatan penuh hasrat di pagi buta di atas ranjang yang hangat. Tangan Nandra tak tinggal diam menggerayangi tubuh wanitanya, kulit lembut nan halus memang patut didapatkan saat Sarah melakukan perawatan rutin untuk tubuhnya. Bertahun-tahun menikah tubuh wanita itu masih terjaga keseksiannya.

Grep! Tangan Sarah mencegah jari-jemari Nandra untuk membuka kimononya.

"Kita harus bekerja Mas," ucapnya.

Nandra berguling di samping Sarah dan menenangkan pikiran serta hasratnya, napasnya perlahan mulai teratur kembali.

Sarah sudah bersiap dengan semua keperluannya untuk meeting, ia mengendarai CRV miliknya yang dibelinya dari bonus projek setahun lalu, hal yang paling dibanggainya tanpa menggunakan uang suami.

Soal apa pun yang dibeli dari hasil jerih payah dan keringat sendiri memang terasa lebih berharga dibanding pemberian orang lain.

Suara ketukan nyaring stiletto hitam yang terhentak di lantai membuat orang-orang menoleh, mereka tahu bahwa Sarah adalah asisten manager paling kompeten di bidangnya, beberapa kali asisten senior itu memberikan materi pelatihan sesuai porsinya. Sangat disayangkan jika sekelas Sarah mundur dari pekerjaannya.

Sarah sudah masuk ke ruangan rapat bersama klien dan manajernya. Kali ini, bagiannya untuk mempresentasikan rapat kali ini.

"Kita harus menentukan anggaran finansial yang tepat, dalam menyelenggarakan event promosi, kecil ataupun besar, tentunya menggunakan sumber daya manusia baik dari pihak internal atau pun outsource sebagai tim panitia, dan juga memerlukan tempat untuk diselenggarakannya acara. Dan hal ini pasti memerlukan biaya. Biaya tentunya sudah akan dikeluarkan mulai hari pertama event direncanakan. Oleh karena itu, berhubung kita sebagai distributor skincare brand negara Korea Selatan, tentu akan sangat disayangkan jika keuangan sampai bocor tanpa membawa benefit apa-apa dalam promosi berjalan ini." Sarah berdiri tegap dengan penuh percaya diri, wibawa yang terpancar membuat yang mendengarkan menjadi segan untuk menyela ucapannya. Biasanya klien akan rewel bila ditangani anggota lainnya.

Lalu Sarah melanjutkan pemaparannya. "Sangat mudah menarik BA (Brand Ambassador) dari akun-akun media sosial, itu dapat memangkas hingga 50% biaya promosi dan beberapa akun instagram dengan ribuan follower bisa dijadikan testimoni tanpa berbayar, mereka akan sukarela mencoba dengan konsultasi gratis melalui ahli kecantikan dan perawatan kulit. Lalu tim panitia terbagia 2, internal dan outsource, untuk internal akan terpangkas biayanya jika tak seluruh panitia berasal dari internal, lalu kita bisa menarik volunteer dari mahasiswa, mereka tidak akan berpatok pada fee yang diapat, namun experience yang diutamakan, oleh karena itu biaya 40% bisa kita alihkan sebagai merchandise untuk mereka seperti manikit skincare dan 25% untuk fee para volunteer," papar Sarah dengan penuh keyakinannya.

Klien yang mendengar presentasi tersebut semakin bersemangat dan yakin soal pengajuan marketing yang dipaparkan perempuan cantik yang luwes dalam berbicara dan negosiasi itu.

"Lalu, di samping event berjalan, kita bagi 2, dengan penjualan diskon dan penjualan trial kit atau percobaan. Cukup kita minta untuk produsen menyediakan produk-produk sachet yang dibuat per paket, misalnya 7 sachet cleanser dan 7 sachet serum, bisa kita jual dan mendapatkan merchandise foto tumblr, itu akan sangat diminati oleh anak-anak muda dengan produk trial yang limited edition dan harga terjangkau di kantong, selain itu tentu produk-produk Korea Selatan belum banyak diketahui oleh umum, marketing ini bisa melebarkan sayap agar mereka tahu betul bahwa produk ini sangat dianjurkan karena mengandung bahan-bahan yang aman untuk kulit. Bukankah Korea Selatan sudah menjadi ratu kecantikan?" Tembak Sarah semakin meykinkan kliennya.

"Well, strateginya cukup menarik, bisa kita lanjutkan di sesi makan malam bu Sarah?" ajak sang klien yang sudah puas dan berminat dengan projek yang dipaparkan oleh Sarah.

Sarah sedikit mendesah, senyumannya tersungging canggung dan segera membuka kunci screen ponselnya.

'Mas hari ini aku ada makan malam sama klien dulu, mendadak mau ngelanjutin rapat.' Dikirimnya pesan singkat itu dengan perasaan bersalah, sepertinya ia harus memberikan ketegasan dalam batas waktu kerjanya, kasihan Argan.

Mereka makan malam di restoran Jepang, dengan duduk di atas tatami, Sarah makan dengan senyap dan elegan.

Setelahnya barulah melanjutkan diskusinya.

"Jadi, kira-kira biaya dan benefitnya berapa yang dikeluarkan dan di dapatkan?" tanya manajernya membuka acara rapat non formal kembali.

"Sebaiknya ide-ide kreatif jenis event promosi yang harus menyesuaikan anggaran finansial yang telah ditentukan, bukan sebaliknya. Sebab, kreativitas bisa tidak ada batas maksimalnya dalam hal anggaran finansial yang dibutuhkan untuk merealisasikannya." Pria bangkotan itu berseloroh sebelum Sarah memulai pembicaraan.

Sarah tersenyum jumawa dan berkata, "tentu saja, itu sudah harus terpikirkan, sepertinya setengah ide sudah saya paparkan bersama biayanya, dan biayanya untuk event ini, panitia internal sekitar 20 juta di berbagai titik, bisa untuk 4 titik selama satu bulan, lalu volunteer 15 juta itupun masih ada sisa menurut saya, lalu BA mungkin hanya 3 orang saja, sekitar 15 juta dan modal penjualan starter kit kita bisa sesuaikan dengan budget yang kalian sanggupi, keuntungan akan kita jadikan 50% bersih!" tandas Sarah.

Semua menatap Sarah hampir tak percaya. Lalu si pria tua yang sebagai klien perusahaannya kali ini tertawa puas mendapatkan tujuannya.

Sarah yang menikmati makanannya menjadi sorotan bagi Hyun Gi, ia menyeringai menyaksikannya. Wanita itu sangat menarik sampai-sampai ia harus terus mengikuti gerakan-gerakan yang dilakukan Sarah.

Sarah izin menuju toilet guna membetulkan riasan wajahnya, sebelumnya ia memasuki toilet untuk BAK. Hyun Gi mengikutinya, lebih beruntung ada kain pel dan ember di dekat kloset wanita. Ia menyilang kain di pintu depan, dan ia menyelinap masuk lalu menutup kloset tersebut.

Sarah keluar dari bilik wc dan mematut diri, sampai ia tertegun melihat pantulan cermin.

Sarah berbalik dengan cepat, napasnya memburu bersamaan dengan matanya terbelalak melihat Hyun Gi yang bersandar dengan santai di tembok bilik sambil menyilangkan tangannya.

"Kita bertemu lagi Sayang," Hyun Gi terkekeh melihat Sarah yang shock.

Dada Sarah berdebar kencang melihat keberadaan Hyun Gi.

"Sopan sekali kamu!" desisnya penuh amarah.

Tangannya mencengkram dinding wastafel kuat-kuat.

Hyun Gi maju perlahan tanpa mengalihkan tatapan tajamnya pada wanita cantik itu.

"Kamu tak merindukanku Sayang?" bisik Hyun Gi sambil terus mendekati Sarah yang terlihat pias dan penuh amarah. Picingan matanya semakin membuat Hyun Gi merasa tertantang.

"Sudah kubilang jangan pernah menemuiku lagi, kau mau mati hah?!" ancam Sarah.

Hyun Gi terkekeh pelan mendengarnya lalu berbisik lirih, "gue gak ngomong iya buat ucapan lo itu Sarah, rasanya gue semakin tertarik…" Hyun Gi menjeda ucapannya, matanya melirik pada dada Sarah dan jarinya mengelus halus lengan Sarah sampai wanita itu meremang.

Antara takut dan marah menjadi satu, napasnya semakin terengah-engah bersamaan matanya yang melihat jelas bagaimana Hyun Gi menyeringai lalu perlahan lidahnya menjilat bibir basahnya sendiri.

"apa mau lo?" desis Sarah penuh penekanan.

"We are official, date? Or affair? Whatever, kita kencan dan gue jadi selingkuhan lo boleh juga."

PLAK!!! Telapak tangan Sarah mendarat mulus di pipi anak muda tersebut sampai kepala Hyun Gi terlempar kencang ke samping.