Tanpa Keluh

Walau pun tidak pernah mengeluh, Cecilia tahu kalau sering kali Eki memikirkan masalahnya sendiri. Akan tetapi setiap kali ditanya, Eki hanya menceritakan ketakutannya tentang Daya atau orang lain. Jarang sekali Eki mengeluh karena dirinya sendirinya sendiri. Mungkin saja, Eki tidak akan pernah melakukan itu.

"Kita mau ke mana lagi sekarang?"

Eki terlihat mengembuskan napas panjang. Kini mobilnya sedang berhenti berjalan karena mereka sedang menunggu lampu hijau menyala. Cowok itu terlihat berpikir sebentar.

"Kita balik ke gedung pernikahan, aku mau liat hasil dekornya. Setelah itu, aku boleh ke rumah kamu?"

Cecilia menganggukkan kepalanya. "Tentu aja boleh. Kenapa kamu nanya begitu? Aku enggak pernah ngelarang kamu ke sana. Pintu rumah aku selalu terbuka lebar untuk kamu Ki."

"Iya, kamu benar," jawab Eki sambil tersenyum kecil.