Rawat

"Non Ema, enggak apa-apa?" tanya Pak Nilwan yang memang sendari tadi sesekali mengecek keadaan anak majikannya yang sedang duduk di belakang.

Dia melihat Ema sedang menundukkan kepalanya sambil menutup kedua telinganya rapat-rapat.

"Non Ema, enggak apa-apa kan?" tanya Pak Nilwan sekali lagi.

Ema makin menutup telinganya. Dia tidak ingin mendengar suara apa pun.

Merasa khawatir dengan keadaan anak majikannya, Pak Nilwan pun meminggirkan mobilnya. Lalu dia menghentikannya di pinggir jalan. Setlah itu dia menoleh ke belakang agar bisa melihat Ema dengan lebih baik.

"Non Ema, Non Ema." Tangan Pak Nilwan terulur untuk menyentuh bahu Ema.

"Non Ema, enggak apa-apa kan?" tanya Pak Nilwan sekali lagi.

Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh Pak Nilwan terdengar berbeda di telinga Ema.

"Non Ema, enggak apa-apa kan?"

Terdengar seperti,

"Non Ema yang buat Raden kecelakaan?"