webnovel

Penjaga Sang Dewi

WARNING FOR 21+ Siapa yang mau dituduh sebagai pria gay padahal kenyataannya ia memiliki seorang pacar wanita? Itulah yang dialami oleh Alrescha June Winthrop Harristian, seorang pemilik label rekaman dan perusahaan entertainment ternama, Skylar Labels. Oleh karena itu, ia membayar seorang wanita untuk kencan semalam demi membuktikan pada teman-temannya jika dia adalah pria normal. Sampai di tengah kencan, Rei sadar jika gadis yang bersamanya sebenarnya bukan gadis panggilan. Rasa bersalah membuatnya mencoba mencari untuk meminta maaf pada gadis tersebut, namun gadis itu menghilang. Rei terpaksa meminta bantuan asisten pribadi barunya, Axel Clarkson untuk ikut mencari gadis itu. Masalahnya, Rei perlahan malah mulai merasakan suka pada asistennya tersebut. Apakah Rei sebenarnya memang seorang gay? Atau ia hanya terjebak pada perasaan masa lalu dengan cinta pertamanya saat remaja? "Aku rasa ... aku jatuh cinta padamu, Axel!" ujar Rei makin mendekat dan Axel makin mundur ke belakang sampai ia terjebak diantara Rei dan lemari buku. "Pak ..." "Kita bisa menjalin hubungan yang rahasia!" Axel melebarkan matanya dengan bibir terbuka terkejut. (cerita ini merupakan salah satu sekuel dari The Seven Wolves) follow my IG: @nandastrand, FB: @NandaStrand

Andromeda_Venus · 都市
レビュー数が足りません
447 Chs

The Adventures Begin

Rei sudah menghabiskan dua cangkir kopi dan duduk nyaris tiga jam memecahkan teka teki deretan angka yang terdapat di sebuah kertas berisi daftar rahasia. Daftar itu sudah menjadi incaran Yousef Kanishka yang merupakan salah satu musuh ayahnya Arjoona. Kini Rei harus menyelesaikan petunjuk dari daftar tersebut dan mengakhiri perang yang sudah memorak-porandakan keluarganya.

"Huff ... apa harus pakai rumus peluang matematika?" gumam Rei pada dirinya sendiri.

Ia tengah berada sendirian di ruang kerjanya untuk menyelesaikan membaca kertas tersebut. Angkanya tertulis acak dan tak mengarah pada kode apa pun. Tak lama ponsel Rei bergetar dan sambungan telepon dari Brema masuk padanya. Kening Rei sedikit mengernyit tapi kemudian mengangkat panggilan di ponselnya.

"Lagi ngapain, Rei?" sapa Brema begitu sambungan terjadi.

"Tumben, lo telepon gue ..." celetuk Rei sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi kerja yang empuk.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください