webnovel

Menamparmu Keluar

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Ye Jiaqi yang mengikuti langkah Kakak Jin membuatnya tersandung dan hampir terjatuh, dan dia lalu menggigit bibirnya. Masih tersorot pandangan tidak ingin menyerah dari seorang Ye Jiaqi sekarang. "Kakak Jin, kita sudah bekerja bersama selama 2 bulan. Kakak tidak perlu berbuat sampai seperti ini." katanya.

"Pegawai paruh waktu seperti dirimu ini menang banyak. Hari ini aku memecatmu. Kalau besok kita bertemu di jalanan, aku tidak akan lagi mengenalmu. Tidak ada yang tidak bisa aku lakukan, hah!" kata Kakak Jin. Perempuan itu lalu menekuk kedua tangan di dadanya dan memandang Ye Jiaqi dengan tatapan merendahkan.

"Selama apa yang aku inginkan, aku bisa membuatmu untuk tidak kuat tinggal di Kota Jing ini!" kata Kakak Jin yang menambahkan satu kalimat lagi dan melanjutkan, "Cepatlah kamu keluar selagi aku masih memberikanmu harga diri. Kamu saja tidak tahu apa yang akan kamu lakukan."

"Aku akan melakukan seperti apa yang telah aku katakan. Apa kakak ada ide?" ucap Ye Jiaqi dengan merendahkan. Sinar matahari musim panas menyinari wajah mungilnya, dan membuatnya merasa agak silau. Panasnya cuaca musim panas ini juga membuat punggungnya basah bercucuran keringat.

"Mengapa kamu masih menatapku, hah? Masih tidak rela? Kalau tidak rela ya bilang ke Bos dong! Kalau tidak rela cari saja Tuan Qiao mu itu! Tapi kalau kamu sampai benar menemui Tuan Qiao, aku tidak segan menamparmu!" ancam Kakak Jin.

Sebenarnya, Ye Jiaqi tidak memiliki siapapun untuk ditakuti. Kalau hanya mendengar ucapan Kakak Jin, dia sama sekali tidak takut. Apa katanya? Menamparku? Baik! Bagus sekali! batin Ye Jiaqi yang tidak sabar melihat siapa yang akan menampar lebih dulu.

Tepat ketika Ye Jiaqi baru saja melingkis lengan bajunya, tiba-tiba...

Sebuah mobil mewah merek Rolls Royce berwarna hitam berhenti tepat di lobi gedung perusahaan. Badan mobil mewah itu berwarna hitam pekat, tampak sangat mewah ditambah tidak ada debu sedikit pun yang terlihat. Sinar matahari memantulkan sinarnya pada badan mobil mewah itu, dan menyilaukan sepasang mata siapapun yang melihatnya. Mobil mewah itu perlahan berhenti tepat di depan Ye Jiaqi.

Bahkan, plat mobilnya sungguh gagah, Jing 88888. Plat mobil seperti ini sangat unik di Kota Jing, apalagi di mobil semewah ini. Siapa coba yang berani menggunakannya?

Kaca mobil kursi belakang kemudian turun perlahan dan berhenti hingga setengah. Kemudian, terdengar suara berat dan serak-serak basah dari kursi belakang sambil berkata, "Naik."

Ye Jiaqi sangat hafal dengan suara berat ini. Siapa lagi yang memiliki suara ini selain Tuan Qiao. Mendengar suara itu, seketika dia mundur selangkah ke belakang dengan kedua tangan yang diarahkan ke belakang tubuhnya. Jendela mobil tersebut terbuka setengah. Jika dilihat dari luar, dia hanya bisa melihat siluet dari Qiao Qinian. Tapi, tidak ada orang yang dapat menebak siapakah orang yang berada dalam mobil itu.

Melihat mobil mewah berhenti di dekatnya, kakak Jin langsung menampilkan aktingnya. Meskipun dia tidak tahu siapa orang yang berada di dalam, tapi pastinya seseorang yang tidak bisa digapai oleh dia. 

Uhuk, lihat plat mobil ini! Dan sekarang, orang kaya ini menyuruh aku untuk naik ke mobil mewahnya? Apa jangan-jangan laki-laki itu mengenalku? Astaga, bukankah dewi fortuna sedang berpihak pada diriku saat ini? batin Kakak Jin dengan pikiran yang saat ini sudah bercabang kemana-mana.

Memikirkan hal itu membuat Kakak Jin senyum-senyum tidak jelas. Kemudian dia merapikan rambutnya, dan mengoleskan lipstik merah di bibirnya. Dia lalu menampilkan senyum termanisnya dan membuang semua amarah yang baru saja membuatnya kebakaran jenggot itu. Pasti karena aku terlalu cantik, sehingga aku pun dilirik oleh laki-laki kaya seperti orang dihadapanku ini? batinnya.

Kebetulan, hari ini Kakak Jin memakai rok baru berwarna hitam pendek dengan berlian yang menghiasi rok indah itu. Bahkan, dia secara khusus menggunakan sepatu hak tinggi agar semakin memperlihatkan kaki jenjang dan mulusnya. Awalnya, hari ini dia akan menghadiri sebuah konferensi pers, tidak disangka dia justru menemukan keberuntungannya di lobi. Kelihatannya, rok ini benar-benar mempesona! Tentu saja, yang paling mempesona hari ini tetaplah aku! batinnya sekali lagi.

Untuk beberapa saat, Kakak Jin merasa panasnya matahari terasa lebih hangat. Dia lalu menampilkan senyum manisnya dan tersenyum ke orang yang ada dalam mobil itu, "Tuan, apa anda barusan mengajak saya?" tanyanya dengan senyum menggodanya. Perempuan itu berpikir bahwa dia tetap harus menampilkan keanggunannya, dan tidak asal langsung masuk ke dalam mobil.

Sedangkan Qiao Qinian adalah tipe orang yang tidak suka banyak bicara dengan orang asing. Tatapannya yang dingin itu langsung jatuh tepat di wajah Ye Jiaqi, "Jangan suruh aku berbicara 2 kali!" katanya.

Qiao Qinian langsung menutup jendela mobilnya seusai berbicara. Seluruh tubuh Ye Jiaqi pun terpaku, Qiao Qinian berbicara padaku? Bukankah laki-laki itu tidak tahu kalau aku lah yang memfoto dirinya? batinnya. Namun, pasti dengan kekuasaan yang dimilikinya, sangat mudah bagi Qiao Qinian untuk menemukan siapa yang menyebarkan informasinya.

Astaga! Wajah Kakak Jin seketika memucat. Dia dengan segera mundur beberapa langkah. Tapi, dia justru keseleo karena sepatu hak tingginya dan membuat kaki kirinya sakit. Dengan langkah yang pincang, dia dengan cepat melangkah masuk kembali ke dalam gedung perusahaan. Laki-laki ini tidak mencariku! Bukan mencariku! Lagi pula, laki-laki ini bukanlah orang lain, dia adalah Tuan Qiao! Qiao Qinian! batinnya dengan perasaan cemas.

Kakak Jin tidak berani untuk sedetik lebih lama lagi di lobi. Dia kemudian lari terbirit-birit untuk menghindari Tuan Qiao. Orang setinggi Qiao Qinian, tentu saja dia tidak punya keberanian untuk menggodanya. Rasanya dia ingin bersembunyi saja saat ini, tidak bisakah dia bersembunyi saja...