12 Kamu Mengenal Tuan Qiao?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Qiao Qinian menghembuskan lagi asap rokoknya ke udara. Dengan cepat asbak yang ada di sebelahnya kini terisi dengan abu rokoknya. Sebatang, dua batang… Kotak rokok yang berisi 5 batang itu kini telah habis. Dia lalu menutup jendelanya dan kembali ke kamarnya untuk istirahat. 

Breaking News malam menyiarkan berita kepulangan pebisnis Qiao Qinian. Saat ini, semua orang tahu kalau dia sudah kembali ke kota Jing. Tapi, tidak ada seorang pun wartawan yang berani diam-diam mengambil foto atau mengikutinya. Tuan Qiao ingin kepulangannya tidak perlu ramai-ramai, dan semua orang tahu akan hal itu. Tapi, berbeda dengan Ye Jiaqi. Perempuan itu tidak peduli dengan masalah itu, dia hanya memedulikan urusannya untuk menjadi seorang pegawai tetap.

Keesokan harinya, di pagi hari yang cerah. Ye Jiaqi terlihat berjalan dengan penuh percaya diri ke kantor atasannya, Kakak Jin.

"Jiaqi, bagaimana kamu bisa mengambil foto ini?" tanya Kakak Jin.

"Hehehe, asal foto saja. Mungkin keberuntungan sedang ada padaku," jawab Ye Jiaqi sambil mengibaskan tangannya. Sebenarnya dia tahu banyak hal tentang Tuan Qiao, tapi dia tidak punya keberanian untuk membicarakannya.

"Asal foto? Jiaqi, kamu tahu kan, apa yang kita lakukan di perusahaan ini? Tidak penting kalau memfoto secara diam-diam. Tapi, yang di takutkan adalah ketika itu menjadi sebuah masalah. Dan kamu memfoto Tuan Qiao secara diam-diam, itulah yang menjadi masalah saat ini." kata Kakak Jin dengan khawatir.

"Kakak Jin, maksud kakak apa bicara seperti itu?" tanya Ye Jiaqi dengan mata terbelalak. Dia ingat betul kalau baru kemarin Kakak Jin memberikan semangat untuknya. Karena itu, dia mengira kalau hari ini Kakak Jin akan membicarakan hal tentang menjadikannya pegawai tetap dengan dirinya. Tapi tidak disangka!

"Jiaqi, kamu sudah bersamaku selama 2 bulan. Kamu adalah junior yang baik. Aku juga tidak ada maksud lain. Tapi kamu sudah melakukan kesalahan yang besar. Jiaqi, aku hanya bisa mengeluarkanmu dari sini." kata Kakak Jin kemudian.

"Tapi Kakak Jin, kenapa kakak kemarin malam tidak berbicara apa-apa denganku? Dan juga, kakak masih menggunakan berita dan foto yang aku kirim. Kak, aku juga punya rekamannya, loh!" jawab Ye Jiaqi yang merasa tidak rela. 

Padahal, Ye Jiaqi sudah menunggu dan bekerja keras untuk menjadi seorang pegawai tetap. Lalu, dengan tiba-tiba dia dikeluarkan oleh atasannya. Dia pun kemudian mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pesannya kepada Kakak Jin dengan penuh amarah. 

Namun, Kakak Jin malah mengambil ponsel Ye Jiaqi, melihat sekilas pesan yang ada. Lalu dia memilih 'hapus' dan menghapus semua pesannya. "Benarkah? Tidak ada tuh…" tanyanya sambil menaikkan salah satu alisnya. Dia pun kemudian memberikan ponsel Ye Jiaqi dengan kasar ke dada Ye Jiaqi dan melanjutkan, "Ye Jiaqi, kamu boleh pergi sekarang."

"Kakak Jin, bisa-bisanya kakak membuangku seperti ini? Kakak pasti menerima banyak untung dari berita sebesar ini. Mengapa kakak justru memecatku?" tanya Ye Jiaqi sambil menggertakkan giginya dengan wajah memerah. Perempuan itu kini menatap Kakak Jin dengan penuh amarah.

"Kalau aku bilang keluar ya keluar! Ye Jiaqi, mengapa kamu terus membantah sih?! Memangnya perusahaan ini punya kamu hah?! Bisa-bisanya kamu berbicara seperti itu denganku!" bentak Kakak Jin.

Karena Ye Jiaqi kemarin mengirimkan kepadanya berita sebesar itu, jadi Bos perusahaan Zun Huang langsung turun tangan dan berbicara kepada Kakak Jin. Bosnya berkata kalau Tuan Qiao pasti akan turun tangan untuk menyelidiki siapa yang berani mengambil fotonya diam-diam.

Hingga saat itu, perusahaan Zun Huang tidak akan bisa lepas dari tanggung jawabnya. Karena itu, lebih baik memecat Ye Jiaqi dari awal dan menyalahkan semua ke Ye Jiaqi. Dengan begitu, nama perusahaan mereka akan tetap terjaga dan keuntungan mereka tidak menurun. Dan mereka juga tidak perlu membawa masalah seperti ini di perusahaannya.

"Aku butuh alasan yang masuk akal kalau kakak benar-benar memecatku!" kata Ye Jiaqi yang tidak ingin kalah. Dia benar-benar sangat tidak ingin menyerah.

Kakak Jin lalu menggebrak meja kantornya, Berani sekali anak ini! batinnya. "Aku sudah berbicara baik-baik denganmu untuk menyuruhmu pergi, tapi kau tetap tidak pergi. Dan sekarang, kamu memintaku untuk memberi alasan? Ye Jiaqi, harusnya kamu mengambil cermin dan lihat benar-benar dirimu! Kamu itu hanya seorang pegawai paruh waktu, memangnya perlu alasan apa kalau aku memecatmu, hah?!" tanyanya.

"Baiklah, kalau kakak tidak memberikan penjelasan apa-apa. Jangan salahkan aku kalau aku justru membuat berita ini menjadi semakin besar. Tunggu saja! Hingga saat itu, Tuan Qiao akan tahu berita kepulangannya adalah berasal dari Perusahaan Zun Huang. Kalian tidak akan bisa lepas dari tanggung jawab itu!" ancam Ye Jiaqi.

"Benarkah? Kamu pikir kamu siapa, hah? Memangnya kamu mengenal Tuan Qiao? Pakai mengancam segala! Lucu sekali," ejek Kakak Jin. "Kalau kamu mengenal Tuan Qiao, aku akan memanggilmu 'nona luar biasa'!" lanjutnya.

"Aku tidak membicarakan hal ini denganmu. Tapi aku tidak bisa keluar hari ini." Ucap Ye Jiaqi dengan tegas.

"Kalau kamu tidak pergi, aku lah yang akan mengusirmu!" kata Kakak Jin sambil melingkis lengan bajunya. Kemudian, dia berdiri di belakang meja kantornya dengan wajah yang merah padam. Bisa-bisanya seorang pegawai paruh waktu cari urusan dengan aku? Dimana wajahnya, hah?! batinnya.

Kakak Jin adalah seorang perempuan yang tinggi, bahkan postur tubuhnya melebihi Ye Jiaqi yang mungil. Dengan penuh amarah, dia lalu menarik lengan baju Ye Jiaqi dan menarik dia keluar dari gedung perusahaan.

"Pegawai paruh waktu sepertimu berani-beraninya membentakku? Kamu ini benar-benar tidak tahu malu! Sekarang, kamu tidak akan mendapatkan gaji paruh waktumu sepeser pun!" kata Kakak Jin sambil menarik Ye Jiaqi keluar...

avataravatar
Next chapter