webnovel

Dia Sudah Punya Anak

翻訳者: Wave Literature 編集者: Wave Literature

Ye Jiaqi sama sekali tidak tenang duduk di dalam mobil ini. Hatinya terus berdebar hebat, ditambah dengan muka yang panas memerah. Dia tidak mungkin kembali ke rumah Qiao Qinian. Karena terlalu banyak kenangan yang tertinggal, sejak dirinya berusia 8 tahun hingga 20 tahun. 

Kalau Tuan Qiao berkata A, mana berani Ye Jiaqi berkata B. Qiao Qinian bahkan tidak mengizinkan sopir tersebut untuk menghentikan mobilnya. Dan Ye Jiaqi yang ingin melompat keluar dari dalam mobil itu juga tidak memiliki cara. Di saat suasana terasa sangat canggung, tiba-tiba ponsel Qiao Qinian berdering. Dia lalu mengecilkan volume ponselnya, setelah itu mengangkat telepon tersebut.

"Halo." kata Qiao Qinian.

"Ayah, ayah sedang apa? Mengapa ayah tidak menelfon aku? Aku marah loh." kata seseorang. Suara anak kecil yang sedikit tidak senang terdengar dari telepon itu sekarang.

"Ayah ada urusan." jawab Qiao Qinian.

"Masa setiap hari ada urusan. Huh, aku tidak peduli lagi."

"Yang nurut."

"Tidak mau."

"Makan yang banyak," kata Qiao Qinian sambil menurunkan suaranya. 

Laki-laki itu kemudian melihat jam tangannya, kebetulan saat ini sedang jam makan malam di sana. Tanpa menunggu anak kecil itu menjawabnya, Qiao Qinian sudah menutup teleponnya. Hanya saja, teringat ketika anaknya menelpon dirinya, cara makannya, hal itu membuatnya tidak bisa menutupi bahwa dirinya saat ini sedang tersenyum.

Kali ini, Ye Jiaqi tidak mendengar suara yang ada pada telepon itu. Tapi, dia mendengar apa yang dikatakan oleh Qiao Qinian, 'Nurut'. Kata ini jelas-jelas diberikan untuk seorang perempuan yang centil atau seorang anak kecil.

Apakah anaknya yang baru saja menelpon? Istrinya? Atau mungkin kekasihnya? batin Ye Jiaqi yang hampir lupa kalau Qiao Qinian sudah menikah, bahkan dia juga sudah punya anak. Kemudian, anaknya pun sudah bisa berbicara dan memanggilnya 'ayah'. Mata Ye Jiaqi seketika memanas, Bagaimana dengan anakku… Anakku sudah dibuang oleh Qiao Qinian. Dibuang dengan kejam dan tanpa perasaan… batinnya lagi.

Kalau bukan karena Qiao Qinian, anak Ye Jiaqi saat ini pasti juga telah memanggil dirinya 'ibu', lalu bisa bermanja-manja dengan dirinya, pasti imut sekali. Anaknya juga pasti mendengarkan perkataan ibunya, dan bisa melindungi ibunya. Tapi, anaknya tidak lagi bisa kembali ke dunianya. Kemudian, dia menoleh dan melihat laki-laki itu dalam-dalam. 

Saat ini wajah Qiao Qinian terlihat tenang. Tapi, mata dan tatapan Qiao Qinian terlihat lembut dan memancarkan rasa kasih sayang. Dan Ye Jiaqi sangat jarang melihat sosok Qiao Qinian yang seperti ini. Tanpa sadar dia pun menggigit bibirnya, ada kemarahan yang tak tertahankan terpancar dari sorot matanya sekarang, Laki-laki ini sungguh seorang pembunuh! batinnya.

Ketika Ye Jiaqi sedang menatap Qiao Qinian, laki-laki itu juga menoleh ke arahnya. Lalu, Qiao Qinian melihat sepasang mata yang memerah dan sedang menatap dirinya. "Kalau kamu terus memperhatikan seperti ini, orang yang tidak tahu pasti mengira aku telah berbuat sesuatu kepadamu," katanya.

"Aku tidak akan kembali ke rumah Tuan Qiao, tolong izinkan saya untuk turun." kata Ye Jiaqi yang berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri.

"Semua barang yang ada di rumahmu sudah di beresi dan dibawa ke rumahku." 

"Saya tidak ingin semua barang Tuan Qiao."

"Semuanya tidak ingin?" tanya Qiao Qinian.

"Iya, tidak ingin. Tuan bisa menyuruh orang untuk membuang itu semua. Jadi, bisakah anda menurunkan ku sekarang?" kata Ye Jiaqi sambil berusaha mengontrol emosinya.

Ye Jiaqi sudah 3 tahun tidak pernah kembali ke rumah Tuan Qiao. Ketika dia pergi dari rumah itu, dia tidak membawa barang apapun bersama dirinya. Apalagi, sekarang dia semakin tidak menginginkannya. Dia memasuki rumah Tuan Qiao seorang diri, dan keluar meninggalkan rumah itu seorang diri. Jadi, tidak ada yang salah pada dirinya.

"Kamu tidak ingin barang di rumahku, orangnya pun juga tidak ingin?" tanya Qiao Qinian dengan datar.

Sesaat, Ye Jiaqi tidak merespon maksud ucapan dari Qiao Qinian. Perempuan itu selalu tidak paham dan tidak peduli tentang perasaannya ketika Qiao Qinian berusaha menggodanya, "Aku hanya ingin menyapa Paman Yao dan Bibi Lu," jawabnya dengan datar.

Ketika Ye Jiaqi berada di rumah Qiao Qinian, dia ingat sekali Paman Yao dan Bibi Lu adalah orang paling baik yang memperlakukannya di rumah itu. Paman Yao adalah seorang sopir, dan Bibi Lu adalah juru masak di rumah itu. Mereka berdua suka memanggilnya dengan panggilan 'Nona muda'. Dan sejak kedatangannya di rumah itu, mereka tidak pernah memperlakukannya sebagai orang luar, apalagi seorang bawahan. 

Terlebih Bibi Lu, beliau sering sekali diam-diam memberikan masakan lezat kepada Ye Jiaqi. Katanya, beliau takut kalau Ye Jiaqi kelaparan. Terkadang, ketika Ye Jiaqi sedang bertengkar dengan Qiao Qinian dan laki-laki itu marah, dia juga tidak memberikan Ye Jiaqi makanan dan membiarkan Ye Jiaqi kelaparan. Dan ketika itu, Bibi Lu akan diam-diam datang dan membawakan Ye Jiaqi makanan lezat.

Saat Ye Jiaqi mengetahui bahwa dia sedang hamil, dia pun membohongi Paman Yao dan Bibi Lu. Dia berkata kalau tugas sekolahnya sangat banyak dan menuntut dia untuk tinggal di sekolah. Karena itu, dia tidak bisa kembali ke rumah Tuan Qiao. Mendengar penjelasan Ye Jiaqi, kedua orang itu juga percaya tanpa adanya kecurigaan pada dirinya...