Saat Luna dan Sadewa keluar akan keluar dari kamar , tiba-tiba ada wanita paru baya yang masuk kedalam ruangan tersebut dia tampak langsung menghambur kearah Elma .
" ga kenapa-kenapa kan nak " kata wanita tersebut yang menciumi Elma berulang - ulang
" baru kesini dari aja " kata Elma manja ,
" mama baru dikasih tau sama Roy ini tadi " jelas wanita tersebut yang ternyata mamanya Elma , mama Elma baru sadar kalo ada orang lain disitu , dia memberi isyarat pada Elma menanyakan siapakah mereka .
" oh iya lupa , ini bunda nya Luna temen aku kerja ma " Elma memperkenalkan , bunda Luna menghampiri mama Elma mereka saling bersalaman
" Andayani , bundanya Luna sama Nakula " kata bunda sambil menunjukkan kedua anaknya yang tersenyum memberi salam
" Rina , saya mama nya Elma " mama Elma memperkenalkan diri juga " terimakasih jeng sudah menjaga Elma " kata mama Rina berterimakasih
" haduh jeng , jagain apa ini juga baru datang " bunda tersenyum
" tante permisi dulu mau ke depan " sela Luna pada keduanya , diikuti juga oleh Sadewa .
" loh mau kemana mereka jeng " tanya mama Rina
" mau beli makan ma " sahut Elma ,
" oohh " mama Rina dan Bunda hanya tersenyum .
Mereka segera duduk untuk mengobrol sambil mengupas buah . Elma tersenyum melihat bunda dan mamanya bercerita tanpa memandang status sosial .
**
" pulang dulu ya nak " pamit bunda sambil mencium kening Elma , membuat Elma tersentuk sampai meneteskan air mata " kok nangis , besuk bunda kesini lagi kok " hibur bunda
" haduh manja nya anak mama ini " kata mama Rina mengoda Elma . Bunda mengusap lembut kening Elma , kemudian berpamitan ke arah mama Rina .
" pulang dulu ya kak " Luna mencium pipi Elma , " pulang dulu tante " Luna juga berpamitan pada mama Rina.
" pulang dulu tante " kata Sadewa mencium tangan mama Rina , dia hanya melihat Elma sesaat.
" kak Dewa ga peluk aku " cletuk Elma sambil merentangkan tangan kanannya , membuat Luna terbahak karena melihat muka kakaknya yang merah karena malu .
" astaga anak gadis mama kenapa centil gini sih " mama Rina geleng - geleng melihat perilaku anaknya . Bunda yang melihatnya juga terkekeh , karena jarang ada anak perempuan berani mendekati Sadewa karena sifatnya yang pendiam .
Elma meruncingkan bibirnya ngambek karena tidak mendapat respon dari Sadewa .
" nanti malem aku kesini lagi " kata Sadewa langsung pergi karena malu , membuat semua tersenyum .
Luna melambai ke arah Elma untuk berpamitan .
**
" kak Dewa itu jangan cuma PHP in kak Elma aja , kasih kepastian dong kak " cletuk Luna saat di mobil
" hemb betul itu kata adik kamu , jadi cowok itu jangan suka mainin perasaan cewek " bunda ikut - ikutan .
" ah bunda , sok - sok an bilang gitu " Sadewa menghela nafas " bunda lupa si Nakula modelannya gimana " lanjut Sadewa , membuat bunda tersadar punya anak cowok playboy
" haha kak Nakula emang parah sih " Luna terkekeh , begitupun bundanya
" kalo kamu suka ya pepet terus jangan pernah mundur , satu hal lagi apapun masa lalu dia terima dia apa adanya " kata bunda memberi nasehat " jangan pernah lihat orang dari masa lalu atau status sosialnya , kita mati ga akan ditanya anaknya siapa punya uang berapa ga akan nak " lanjut bunda
, Luna tersenyum lalu mecium pipi bundanya tiba - tiba .
" aku bangga jadi anaknya bunda Andayani " kata Luna setelah mencium bundanya
" iya bunda tau , tapi orang pedekate juga ga gasrak grusuk bunda " kata Sadewa yang masih fokus menyetir mobilnya
" iya bunda tau " kata bunda sambil mengelus rambut Sadewa.