Briena tak bisa fokus pada pekerjaannya, ia terus mikirkan kejadian tadi pagi. Baru kali ini ia hilang kendali karena sesuatu. Ia melirik jam di tangan kirinya. Waktu makan siang masih 3 jam lagi. Lalu pintu diketuk dari luar dan Ave masuk ke dalam ruangan setelah mendapat sahutan dari Briena.
"Ada apa, Ve,?" tanya Briena pada asistennya itu.
"Ada tamu penting yang ingin bertemu dengan Anda sekarang juga. Beliau sedang menunggu di ruang tunggu," lapor Ave.
"Tamu penting? Siapa?" tanya Briena penasaran karena tidak merasa janjian dengan seseorang.
"Ibu Pritania Yuli, Menteri Pendidikan," ujar Ave.
"Menteri pendidikan?" Dahi Briena berkerut. "Ah, pasti tentang pembangunan sekolah gratis di pinggiran kota," gumam Briena.
"Sekolah gratis?" tanya Ave yang tak mengerti.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください