webnovel

Chapter 2

"Aku tidak peduli kekuatanku terkuras, yang terpenting adalah Aku bisa sampai ke Dunia Fana!!" Ujar Azel dengan ekspresi wajah cukup mengerikan.

Aura yang sangat mengerikan kemudian melapisi tubuh milik Azel, bahkan pupil mata Azel yang sebelumnya memiliki warna merah menyala, kini berubah menjadi berwarna ungu. Hal itu juga sekaligus menandai bahwa Azel akan mengeluarkan kekuatan besarnya untuk kali ini.

Bebatuan yang berada di sekitar Azel juga ikut bergetar karena gelombang yang dikeluarkan oleh aura milik Azel. Aura Azel juga berubah menjadi berwarna emas dan saat ini ia siap untuk menembus bebatuan dan penghalang.

"Master, menurut perkiraan, kekuatan Anda saat ini sudah lebih dari cukup untuk menembus penghalang dan bebatuan saat ini," Suara Sistem memberitahukan kepada Azel bahwa kekuatan Azel telah cukup.

Azel menganggukkan kepala yang menandakan bahwa ia setuju dengan perkataan dari sistem. Azel juga saat ini menggunakan sedikit kekuatan dari kelima cincinnya guna menaikkan statistik serta memperkuat aura yang ia gunakan saat ini. Tentu saja Azel tidak ingin adanya suatu kesalahan sehingga ia gagal menembus untuk pergi ke Dunia Fana.

Namun tetap saja waktu yang semakin sempit terus mengganggu pikiran Azel. Bisa dikatakan jika Azel saat ini harus pergi ke Dunia Fana dengan cepat sebelum kelima Penjaga Neraka pulih dari tidur panjangnya setelah dikalahkan Azel. Azel memutuskan untuk bertanya kepada sistem sisa waktu yang ia miliki agar hal itu tidak terus mengganggu pikirannya.

"Sistem, berapa waktu yang tersisa sebelum mereka pulih?" Azel bertanya sembari bersiap untuk menghantam bebatuan dan penghalang di atas dirinya.

"Waktu yang tersisa sekitar 90 menit, dan jika mereka sudah pulih, mereka akan bisa langsung berteleportasi ke lokasi Master," Sistem menjawab pertanyaan Azel dengan cukup detail.

"90 menit ya, kalau begitu berapa jarak yang harus Aku tempuh agar sampai di Dunia Fana?" Azel kembali bertanya kepada Sistem.

"Master akan mulai memasuki Dunia Fana setelah mencapai jarak 11.000 meter, dan Master akan masuk ke lokasi transisi setelah mencapai jarak 9.000 Meter," Sistem menjawab pertanyaan Azel..

Azel tersenyum tipis, namun ia sangat yakin jika dirinya akan mampu mencapai 11.000 meter dalam waktu kurang dari 90 menit. Di sisi lain, Azel terpikirkan sesuatu.

'Apakah Aku perlu mengambil banyak sampel Batu Graphine?'

'Terlebih lagi Aku baru pertama kali menemukan Batu Graphine,'

'Mengumpulkan atau tidak, mengumpulkan atau tidak,'

'Hmmmmm ....'

Azel berpikir selama beberapa saat hingga ia akhirnya memutuskan untuk mengumpulkan lebih banyak sampel dari Batu Graphine. Menurut Azel, Batu Graphine mungkin akan berguna baginya di Dunia Fana suatu saat nanti. Azel tidak tahu kapan batu tersebut akan dibutuhkan nanti, namun mengingat kelangkaan dan ketebalan Batu Graphine, maka mengambil banyak sampel merupakan hal yang sangat menguntungkan.

Untuk ruang penyimpanan, Azel sama sekali tidak ada masalah soal itu. Hal itu disebabkan karena Azel memiliki Ruang Penyimpanan Spasial yang mampu menampung barang dengan jumlah sangat banyak serta Ruang Penyimpanan Spasial merupakan sebuah tempat penyimpanan yang sangat efektif. Hal itu bisa dibuktikan dengan Azel mampu menyimpan dan mengeluarkan barang apa pun, kapan saja dan di mana saja.

Ruang Penyimpanan Spasial yang Azel memiliki merupakan sebuah dimensi kecil, dan Azel tidak perlu untuk membawa suatu barang agar bisa menggunakan Ruang Penyimpanan Spasial. Tentunya itu akan sangat efektif, bahkan Azel mampu menukar atau mengeluarkan barang ketika sedang terlibat pertarungan dengan entitas lain. Bisa dibilang itu merupakan tempat terbaik Azel dalam menyimpan barang.

"Sistem, bisakah kau mengumpulkan banyak sampel dari Batu Graphine?" Azel bertanya kepada sistem.

Azel memutuskan meminta bantuan sistem saat ini, terlebih lagi meminta sistem mengumpulkan sampel Batu Graphine akan sangat efisien karena tidak akan memakan waktu. Ditambah lagi Azel saat ini dikejar oleh waktu karena ia harus segera ke Dunia Fana sebelum para Penjaga Neraka pulih sepenuhnya dan mengejar Azel.

Jika saja sistem tidak bisa mengabulkan permintaan Azel, maka hal itu tidak terlalu masalah dengan Azel. Sebuah batu langka tidak akan menghalangi ambisi Azel untuk kembali ke Dunia Fana setelah kematian menyakitkan yang ia alami.

"Saya akan melakukannya, Master," Sistem menyanggupi permintaan Azel untuk mengumpulkan Batu Graphine.

Azel tersenyum setelah mendengar perkataan Sistem, rencananya telah berjalan dengan sangat sempurna tanpa ada halangan sedikit pun, namun itu untuk saat ini. Tidak ingin membuang waktu lagi, Azel seketika langsung melesat ke arah atas dan menghantam setiap lapisan penghalang atau bebatuan yang menghalangi.

"8.500 meter," Suara sistem mulai menghitung jarak tempuh Azel.

"8.800 meter,"

"9.200 meter,"

Azel saat ini mulai menekan giginya untuk menahan beban keras yang akan ia tabrak. Semakin lama, Azel semakin kesulitan untuk menembus penghalang serta bebatuan. Urat di tubuh Azel juga mulai terlihat, urat milik Azel juga seolah-olah seperti ingin keluar akibat Azel berusaha keras menembus penghalang dan menghancurkan bebatuan terus-menerus.

"SEDIKIT LAGII!!!!"

"SEDIKIT LAGIII!!!!"

"ARRGGGGHHHHH!!!!!!" Azel berteriak untuk membakar semangatnya.

Situasi ini berada di luar perkiraan Azel karena ia tidak menyangka jika batu daj penghalang akan semakin kuat jika berada tepat di tengah antara transisi Dunia Fana dan Neraka. Di sisi lain, Sistem masih terus menghitung jarak tempuh Azel dengan tujuan agar Azel mengetahui sudah sejauh mana ia bergerak.

"9.600 meter," Ujar Sistem.

"9.800 meter," Ujar Sistem.

Bisa dikatakan jika penghalang dan bebatuan dengan ketahanan yang sangat tinggi berada pada jarak 10.000 meter. Hal itu disebabkan karena jarak 10.000 meter berada di tengah-tengah antara Neraka dan Dunia Fana. Tentu saja sebelum ini, belum pernah ada makhluk yang mampu keluar dari Neraka dan pergi ke Dunia Fana.

Walaupun seseorang dari Neraka berhasil mengalahkan kelima atau bahkan ketujuh Penjaga Neraka, namun mereka belum tentu mampu menembus penghalang dan bebatuan tebal yang memisahkan antara Neraka dan Dunia Fana. Tentu saja walaupun dihancurkan, penghalang dan bebatuan akan beregenerasi sendiri layaknya makhluk hidup, dan penghalang serta bebatuan tersebut akan semakin tebal dan kuat setelah beregenerasi.

Dengan kata lain, jika seseorang mampu keluar dari Neraka dan saat ini berada di Dunia Fana, maka ia belum tentu akan dapat kembali ke Neraka dan bisa saja berada di Dunia Fana selamanya, kecuali jika orang tersebut berhasil dimusnahkan.

"9.900 meter," Sistem mulai kembali menghitung jarak tempuh Azel.

"9.950 meter,"

Azel mulai memaksakan dirinya untuk menembus penghalang serta batu yang sangat keras karena ia saat ini sudah berada hampir di tengah-tengah transisi antara Neraka dan Dunia Fana.

"ARGRGGGHHHHHH!!!!!" Azel berteriak sembari terus menghantamkan dirinya ke arah atas.

"9.990 meter,"

Aura Azel yang semula berwarna ungu kini berubah menjadi warna emas. Hal itu menandakan bahwa Azel saat ini telah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menembus penghalang dan batu. Bahkan mata Azel juga berubah menjadi warna emas menyala yang sebelumnya berwarna merah.

"AKU TIDAK PEDULI KEKUATANKU AKAN HABIS, AKU HARUS SAMPAI KE DUNIA FANA!!"

"10.000 meter,"

Suara benturan antara Azel dan bebatuan semakin keras terdengar, bahkan hingga beberapa kali membuat guncangan cukup keras di area sekitar Azel. Azel terus menerobos penghalang dan batu tanpa berhenti sedikit pun. Beberapa bagian tubuh Azel juga mulai berdarah akibat ia terus memaksakan dirinya untuk menerobos penghalang dan bebatuan.

"Arghhhhh sedikit lagiiiiiii!!!!!" Azel berteriak sembari terus menerobos.

"10.500 meter,"

"10.800 meter,"

"10.950 meter,"

"ARRRRGGHHHHHHHH!!!!!!!!"

Tubuh Azel dipenuhi darah karena ia terus memaksa untuk menerobos penghalang dan batu yang memisahkan antara Neraka dan Dunia Fana. Tentu saja Azel merasakan rasa sakit yang sangat luar biasa, namun itu masih belum bisa menyurutkan ambisinya untuk pergi ke Dunia Fana.

"11.000 meter,"

Penghalang dan bebatuan yang sebelumnya sangat keras, kini perlahan mulai melunak karena Azel telah melewati transisi antara Neraka dan Dunia Fana. Dengan kata lain, Azel saat ini sudah berada di Dunia Fana. Sistem yang mengetahui hal itu juga tidak lupa untuk memberikan ucapan selamat.

"Selamat Master!! Anda telah memasuki Dunia Fana! Perjuangan Anda selama ini tidak sia-sia!" Ujar suara Sistem.

Jika suka, jangan lupa untuk Review, Komen dan simpan di Library atau Gift Power Stone! Terima kasih telah membaca!

Fallen_Tearcreators' thoughts