webnovel

Chapter 1

Labirin Besar Edafos merupakan salah satu dari empat labirin besar yang ada di Dunia. Labirin ini berada di bawah laut, tetapi pintu masuk labirin ini berada di pedalaman hutan. "Labirin Kematian" Begitulah para penduduk menyebut Labirin Besar Edafos.

Meskipun begitu, di dalam Labirin Besar Edafos, terdapat banyak harta yang tersembunyi. Namun itu sebatas rumor dan belum pernah ada orang yang membuktikan hal tersebut. Tentu saja karena ini Labirin Besar, menyebabkan labirin ini mencakup area yang sangat luas. Biasanya, monster di dalam Labirin Besar Edafos cukup menyeramkan dan mengerikan bagi para penduduk maupun para pahlawan.

Sangat jarang seseorang menjelajahi Labirin Besar Edafos karena jumlah monsternya yang sangat banyak serta mayoritas di antaranya sangat kuat. Walaupun begitu, tidak pernah ada kejadian para monster dari dalam labirin, keluar dari labirin dan menyerang para penduduk.

Labirin Besar Edafos dibagi menjadi 5 tingkatan.

Tingkatan 1 >>> Stratum Atas.

Tingkatan 2 >>> Stratum Menengah Atas.

Tingkatan 3 >>> Stratum Menengah.

Tingkatan 4 >>> Stratum Menengah Bawah.

Tingkatan 5 >>> Stratum Dalam.

Untuk saat ini, Labirin Besar Edafos hanya pernah dijelajahi hingga mencapai Stratum Menengah Atas dan belum sampai Stratum Menengah. Setiap stratum pada umumnya memiliki karakteristik dan kesulitan masing-masing. Namun semakin dalam stratum tersebut, maka semakin mengerikan monster yang berada di dalamnya.

Bahkan orang yang memiliki kemampuan sihir dan tempur yang tinggi belum tentu bisa bertahan di Stratum menengah. Labirin ini juga menerapkan hukum rimba, yang terkuat akan bertahan sedangkan yang lemah akan tertindas. Umumnya setiap monster di labirin memiliki tempat tinggalnya masing-masing dan cenderung hidup di area sekitar tempat tinggalnya.

Meskipun begitu, terkadang beberapa monster pergi mengungsi ke Stratum yang lebih tinggi jika populasi spesiesnya sudah berada di ujung tanduk. Jika populasi spesies monster itu sudah kembali normal, maka ia akan kembali ke habitat awal.

Namun dalam kasus yang sangat langka, beberapa spesies cenderung melakukan pertarungan habis-habisan hingga salah satu dari mereka punah. Tetapi itu cukup jarang terjadi.

Begitulah sedikit gambaran kecil mengenai kehidupan di dalam Labirin Besar Edafos.

Di sisi lain, Azazel atau Azel saat ini sedang memanjat sembari menembus banyak bebatuan yang terus menghalanginya. Bisa dikatakan Azel terlihat seperti sebuah bor yang mengarah ke atas karena ia terus menghancurkan batu-batu yang berada di atasnya menggunakan sihir.

Tidak ada rasa sakit yang dirasakan Azel ketika menerjang bebatuan yang sangat padat, serta mata merahnya terus menyala di tengah kegelapan.

Saat ini, Azel tepat berada di tengah-tengah transisi antara Dunia Fana dan Neraka. Tentu saja penghalang yang terpasang sangat tebal dan sulit ditembus sehingga memperlambat pergerakan Azel. Semakin lama, pergerakan Azel semakin lambat karena penghalang serta bebatuan yang berada di hadapannya semakin tebal.

"Aku tidak menyangka transisi dari Neraka menuju Dunia Fana sesulit ini," Azel bergumam.

Sejauh ini, Azel berhasil menembus penghalang serta bebatuan tebal menggunakan aura gelap miliknya. Bisa dikatakan jika sejak awal Azel membuat sebuah aura hitam yang menyelimuti tubuhnya, dan ia terus melesat ke arah atas. Tentu saja aura hitam milik Azel mampu menembus setiap penghalang dan bebatuan tebal yang berada di hadapan Azel.

Aura milik Azel merupakan aura yang memiliki level cukup tinggi, ditambah lagi oleh kecepatan Azel yang membuat tabrakan antara aura Azel dan penghalang, termasuk bebatuan tebal menjadi semakin keras.

Tentu saja aura milik Azel memiliki ketahanan yang sangat tinggi sehingga akan sangat sulit hancur walaupun ditabrakkan ke benda apa pun. Penghalang yang terpasang di lokasi transisi antara Dunia Fana dan Neraka merupakan sebuah penghalang transparan. Bahkan Azel tidak mampu melihat penghalang tersebut.

Meskipun begitu, Azel tetap bisa merasakan jika semakin lama, penghalang transparan semakin kuat. Bebatuan yang dihancurkan Azel semakin lama, juga semakin tebal. Saat ini, Azel telah menempuh jarak sekitar 8.000 Meter dan sudah menghabiskan waktu satu setengah jam.

Pergerakan Azel kian melambat, hingga akhirnya berhenti setelah ia bergerak sejauh 8.200 Meter.

"Sialan!! Kenapa sangat tebal!!" Azel cukup kesal karena ia kesulitan menembus penghalang serta bebatuan.

Sepanjang perjalanan, Azel membentuk sebuah lubang lurus dan ia tidak pernah belok sedikit pun. Bahkan, ia terkadang menabrak beberapa logam mulia seperti berlian dan zamrud, tetapi Azel tidak peduli. Fokusnya saat ini adalah secepat mungkin menuju Dunia Fana dan keluar dari Neraka yang telah menyiksanya cukup lama.

"Master, apakah Master kesulitan menembus penghalang dan bebatuan tebal ini?" Suara sistem bertanya kepada Azel.

Mendengar suara sistem, wajah Azel sedikit masam. Meskipun sistem yang telah ia ciptakan tidak akan pernah menghina atau merendahkan Azel, tetapi jika Azel berada dalam kesulitan dan membutuhkan sistem maka ia akan merasa cukup malu. Azel memutuskan untuk tidak meminta bantuan sistem saat ini dan hanya meminta sistem melakukan beberapa hal.

"Aku hanya perlu memintamu untuk memperkirakan kekuatan yang dibutuhkan untuk menghancurkan penghalang dan bebatuan saat ini," Azel memberikan perintah kepada sistem.

"Baik, Master, Mohon ditunggu ...." Suara sistem menyanggupi permintaan Azel dan ia mulai menganalisis.

Azel saat ini masih berdiri dengan posisi melayang sembari menunggu sistem selesai menganalisis penghalang transparan dan bebatuan tebal.

[Analisis ketebalan penghalang dan bebatuan sedang dilakukan, harap menunggu ...]

Sembari menunggu analisis yang dilakukan oleh sistem, Azel kemudian memutuskan untuk mengambil sampel dari bebatuan tebal yang menghalangi dirinya. Azel mengikis sebuah batu menggunakan api hitam yang muncul di ujung jari. Setelah mendapatkan sampel, Azel kemudian mulai menekan dan memperhatikannya beberapa kali.

"Batu ini sangat keras dan kokoh, wajar saja jika Aku susah menembusnya," Ujar Azel dengan nada datar sembari sedikit memiringkan kepalanya.

"Sebaiknya Aku menyimpannya."

Azel memutuskan untuk menyimpan sampel tersebut di penyimpanan spasial miliknya. Meskipun Azel bisa menyimpan banyak sampel, namun ia lebih memilih untuk menyimpan sedikit. Jika ia memerlukan batu seperti ini di kemudian hari, maka Azel bisa kembali ke tempat ini.

"Hahhh....." Azel mengembuskan napasnya.

Walaupun Azel sudah berada di ketinggian 8.000 Meter, namun hawa panas dari Neraka masih cukup terasa. Bahkan Azel masih mampu melihat lautan magma yang terdapat pada Evil Mirror Hell. Azel menatap sesaat ke arah bawah, lalu mengalihkan pandangan kembali ke atas.

"Jika batu dan penghalang di sini memiliki ketebalan yang sangat tinggi, maka akan sangat wajar jika analisis sistem berjalan cenderung lebih lambat," Azel bergumam.

"Saya sudah menganalisis penghalang dan bebatuan yang ada di sini, Master!" Suara sistem tiba-tiba terdengar.

"Hmmmm??? Baiklah, Aku ingin melihatnya," Azel membalas ucapan sistem.

"Baik!" Suara sistem membalas ucapan Azel.

"Terima kasih, sistem,"

Tidak berselang lama, sebuah layar virtual muncul tepat di hadapan Azel dan layar tersebut menampilkan beberapa informasi berikut,

[Penghalang : Graph Barrier]

[Level Ketebalan : 10]

[Jenis Batu : Graph Stone]

[Level Ketebalan : 10]

Mata Azel sedikit terbuka lebar, ia tidak menyangka jika penghalang dan bebatuan di atas dirinya merupakan jenis Graph.

Graph merupakan jenis material dengan level ketahanan serta ketebalan yang sangat tinggi, bahkan level 10 merupakan tingkatan tertinggi dari semua statistik.

Azel tidak menyangka bahwa penghalang yang memisahkan antara Dunia Fana dan Neraka memiliki jenis Graph. Wajah Azel seketika menjadi sedikit masam, kini ia harus mengeluarkan banyak kekuatannya agar mampu menembus penghalang dan bebatuan berjenis Graph.

"Hahahahaha ... HAHAHAHAHA, AKU TIDAK MENYANGKA JIKA AKU HARUS MENEMBUS PENGHALANG DAN BEBATUAN DENGAN JENIS GRAPH!!!"

"INI SEMAKIN MENARIK ..... MENARIK!!!!"

Kelima cincin di tangan kanannya seketika menyala dan mengeluarkan cahaya cukup terang. Siapa pun akan tahu jika cahaya tersebut menandakan bahwa akan terjadi sesuatu. Azel saat ini berniat mengeluarkan hampir seluruh kekuatannya untuk menembus penghalang serta bebatuan di atasnya.

Azel telah membulatkan tekadnya untuk itu, terlebih lagi saat ini merupakan jalan dan kesempatan satu-satunya menuju Dunia Fana. Bisa dikatakan jika Azel saat ini juga dikejar oleh waktu. Hal itu disebabkan karena Azel sudah melumpuhkan Lima Penjaga Neraka, dan mereka akan pulih dalam waktu dekat.

Jika mereka semua pulih, maka hal itu sama saja dengan mimpi buruk bagi Azel. Mimpi yang benar-benar buruk dan sangat buruk.

Meskipun Azel mampu menyaingi mereka bertujuh, tetapi pertarungan jangka panjang akan menyebabkan Azel terpojok dan memiliki celah sehingga resiko kematian Azel meningkat secara signifikan

Azel saat ini berusaha untuk mengeluarkan seluruh kekuatannya, dan mengubahnya menjadi aura yang melapisi tubuhnya.

"Aku tidak peduli kekuatanku terkuras, yang terpenting adalah Aku bisa sampai ke Dunia Fana!!" Ujar Azel dengan ekspresi wajah cukup mengerikan.

Jika suka, jangan lupa untuk Review, Komen dan simpan di Library atau Gift Power Stone!

Terima kasih telah membaca!

Fallen_Tearcreators' thoughts