Christ berada di dalam mobilnya, di bangku belakang, sementara Antonio menyetir untuknya. Entah mengapa bayangan wajah Maggie dengan wajah polos tanpa make up, setiap ekspresi wajahnya begitu lekat diingatan Christ. Termasuk soal keyakinannya untuk menikahi dirinya meski dengan segala resiko termasuk resiko terburuk seperti yang terjadi pada Isabella, tapi tak merubah pendirian gadis itu sedikitpun. Itu membaut Christ merasa bahwa Maggie adalah gadis yang istimewa.
Sesaat setelah dia tiba di rumah, ibunya sudah tampak duduk di ruang keluarga menunggunya.
"Christ, darimana kau selarut ini? Bahkan kulihat kau tidak bersama dengan Alain?"
"Aku ada urusnan mom." Christ tampak berlalu begitu saja.
Sementara itu sang ibu berjalan kearah dapur untuk menyiapkan teh kesukaan puteranya. Tapi saat dia sampai di kamar Christ, pintunya tampak terkunci dari dalam. Tidak biasanya Christ mengunci diri di dalam kamar seperti itu.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください