webnovel

Chapter 28

Mungkin kalian berpikir, apakah otak manusia berubah saat semakin dewasa?

Jawabannya adalah iya! Otak manusia berkembang lebih kompleks berdasarkan lingkungannya sehingga mendorong seseorang lebih kreatif dalam menghadapi situasi.

Dan.. kenapa aku tiba-tiba membahas ini?

Jawaban itu sangat sederhana, itu karena..

Well.. kami mengadakan pelatihan khusus menggunakan target hidup. Yang berarti.. ini adalah metode dasar untuk pembelajaran menembak dengan sasaran makhluk hidup.

Mahkluk hidup yang kami maksud adalah slime. Kami perlu melakukan ini karena pertumbuhan slime di alam liar sedikit di luar batas normal dan demi keseimbangan ekosistem hutan, kami sedikit melakukan pembersihan.

Untuk itu, pertandingan pembasmian slime di selenggarakan. Namun, ini adalah perbedaan yang mendasar. Slime yang Chiyuki kumpulkan memiliki bentuk yang disusun seperti manusia.

Sungguh ide yang kreatif bukan?

"Em, Chiyuki-sama? Sejak kapan kau punya hobi seperti ini?" tanya Mercedes.

Yah, aku paham maksud dari pertanyaan itu. Beberapa hari yang lalu, Chiyuki memesan isi daging sapi dan melihat mahakarya nya ini.. aku bisa menyimpulkan apa yang telah terjadi.

Sebuah isi organ sapi yang dibalut dengan slime yang transparan lalu dibentuk seperti tubuh manusia. Karya seni macam apa ini? susunan organ dalamnya saja sangat mirip dengan manusia.

Tunggu..

Ini bukan organ tubuh manusia kan?

Ini isi organ sapi kan?

Tapi.. kita berhadapan dengan Chiyuki loh! Pikiran normal tidak cocok untuk situasi ini.

Uh.. pikiran ku semakin menjadi-jadi setelah melihat ini. Bahkan, kedua orang tua kami pun terkejut saat melihatnya.

"Chiyuki, sejak kapan kau memiliki hobi seperti ini?" tanya ku. Walaupun kami tinggal di kamar yang sama, tapi ini pertama kalinya aku tahu keterampilan Chiyuki yang seperti ini.

"Ah, ini hanya karya iseng saja setelah melihat Onii-sama mengawetkan mayat monster untuk hiasan dinding."

Ah? Jadi dia dapet ini dari ide ku? Memang benar.. beberapa tahun ini aku sangat suka mengoleksi monster kecil dengan sayap yang indah.

Tapi.. bukan ini masalah utamanya.

"Ekhem! Chiyuki.. bakat mu ini sangat unik yah. Bisa kau jelaskan kenapa bagian kepalanya sedikit familiar. Bukankah itu.. White Monkey?" dari sekian banyak monster, ada beberapa spesies yang hampir mirip dengan manusia dari susunan tulangnya.

"Ya, Onii-sama.. bagaimana? Sudah sangat mirip dengan manusia kan?"

"Bukan hampir mirip lagi, ini sangat sempurna."

"Benarkah? Bahkan.. aku membuat tiruan tubuh Onii-sama. Tapi sayangnya, beberapa bagian masih belum sempurna."

Ugh! Aku merasa ada yang aneh. Kenapa Chiyuki membuat tiruan tubuh ku?

"Em, Chiyuki-sama. Bisa kita berbicara sebentar?" ucap Mercedes yang tiba-tiba menarik Chiyuki hingga ke ujung ruangan.

"Eh? Kita butuh ijin dari Onii-sama kan?"

Hmm? Apa yang mereka bicarakan kali ini?

"Ah! Ide yang bagus! Kenapa aku tidak kepikiran? Sudah lama kita tidak melakukannya kan?"

Kombinasi antara Chiyuki dan Mercedes? Aku ingin tahu seberapa buruk tentang ini.

Mereka selesai membicarakan sesuatu, apa pun itu.. aku tidak ingin terlibat di dalamnya.

"Etto.. Onii-sama.. boleh kami pergi sebentar?"

"Kalian ingin pergi kemana?"

"Kerajaan Flora."

"Dan.. kenapa kalian ingin ke Kerajaan Flora?"

"Mercedes bilang kepada ku, daripada menggunakan slime untuk menjadi sasaran tembak.. lebih baik menggunakan slime sebagai bahan makanan."

Sial, perasaan ku semakin buruk setelah mendengar ini.

"Jadi.. kami berencana menggunakan tahanan yang dijatuhi hukuman mati untuk target latihan menembak yang akan datang."

Yep.. inilah yang ku takutkan!

Sudah lama aku tidak merasakan ini.

Chiyuki mengatakan itu dengan senyuman yang menggoda.

Bagaimana ini? entah kenapa Chiyuki berkembang menjadi gadis yang penuh kreativitas dan inovatif.

"Well, jika begitu.. tolong carikan tahanan yang pantas menerima hukuman mati."

"Siap, Oni-sama, ehehe~"

Senyum itu..

Senyuman yang indah dan menakutkan.

[...]

Apa yang kalian pikirkan setelah mendengar "Terpidana Hukuman Mati" yang di bebaskan karena sogokan uang dan status sosial yang dimilikinya?

Kecewa?

Merasa dunia tidak aman lagi?

Atau.. rasa tidak nyaman karena monster bertubuh manusia itu lepas?

Yah, aku juga berpikir begitu.

Satu hari telah berlalu, Chiyuki dan Mercedes kembali membawa barisan orang-orang yang mengenakan pakaian mewah. Melihat kondisi pakaiannya yang dipenuhi perhiasan, mereka ini tampaknya bangsawan baru yang mengisi bangku kosong setelah peperangan.

Wajah dan usia mereka cukup menarik perhatian ku, itu karena...

Mereka terlihat seperti Orc yang mengenakan pakaian manusia.

Perut besar yang melebihi lingkar pinggang celananya, nafas yang tergesa-gesa karena melangkah, dan kepuasan status yang menari di tangan mereka.

"Well, ini sangat menjijikan. Tapi.. bukankah ini bangsawan baru?" tanya ku.

Mercedes memandangku dengan senyuman dan membalas pertanyaan ku.

"Master Karl, kami sedikit kesulitan karena seluruh penjara Kerajaan Flora hanya di isi dengan rakyat yang menolak kebijakan baru."

"Ah, sejarah yang terulang untuk kedua kalinya?"

"Em!" Mercedes mengangguk.

"Untuk itu, Chiyuki-sama melakukan improvisasi kecil. Daripada mengeksekusi target yang salah. Kami mencari bangsawan yang layak untuk di eksekusi."

"Yah, aku sudah menduga ini. Mendengar pertanyaan konyol dari Putri Mahkota Kerajaan Flora saja membuatku bertanya-tanya tentang kondisi kerajaan mereka. Jadi.. ini?"

"Ya, Master Karl. Kedudukan mereka jauh di bawah sampah masyarakat. Entah kenapa meraka sangat suka merendahkan rakyat dengan pajak yang tidak masuk akal. Bukankah lebih baik jika mereka musnah?"

Mengurus kebijakan politik di kerajaan lain bukanlah urusan kami lagi. Saat ini, kami hanya fokus membangun wilayah dan mempertahankannya. Tanpa kami sadari, sepertinya banyak mata yang mengincar wilayah kami.

Dendam memang sulit terlepas, sepertinya.. ikatan kami dengan Kerajaan Flora bagaikan air dan api.

Laporan yang diberikan Chiyuki berisi skema penyerangan Kerajaan Flora dengan menyusup ke dalam wilayah kami. Semua dana yang terkumpul bersumber dari bangsawan-bangsawan ini. Sebagai catatan tambahan, mereka adalah bangsawan oposisi yang memusuhi mantan bangsawan Kerajaan Flora yang berlindung di wilayah kami.

Pada akhirnya, perang kami terus berlanjut dan membuka lembaran baru.

Raja baru dinobatkan dan kebijakan baru yang memusuhi rakyat pun terjadi.

Situasi kembali kacau..

Tapi.. tentu saja itu bukan urusan kita!

Akhirnya.. saat kerajaan lain menghadapi masalah. Kita bisa bersantai dan menikmati drama panggung mereka.

"Apa yang bisa ku harapkan dari Raja baru ini selain pemikirannya yang militeristik?"

Tunggu sebentar!

Kita juga wilayah militeristik kan?

Pembangunan angkatan bersenjata kita bahkan sudah lengkap, jadi..

Wilayah ini tidak ada bedanya dengan Kerajaan Flora?

Kenapa aku merasa.. jika Raja baru ini akan sangat menyebalkan.

"Mercedes.. kurasa.. kita perlu mengamati Kerajaan Flora lebih lama lagi. Tikus yang satu ini terlihat pantang menyerah. Walaupun bawahannya seperti ini, tapi idenya cukup untuk menutup kerugian yang dialami Kerajaan Flora."

"Uhmn?" Mercedes sedikit kebingungan.

"Kerajaan Flora, tampaknya.. mereka mencoba menajamkan kembali taring yang sudah tumpul."

"Tapi, apa yang bisa mereka lakukan?" tanya Mercedes.

Aku tidak membalas pertanyaan Mercedes melainkan memberi kertas laporan tebal yang dibuat oleh Chiyuki.

Mercedes membacanya dengan perlahan, matanya bergerak secara hati-hati untuk mencerna isi laporan informasi yang panjang itu.

"I-Ini?!" Mercedes menyadari situasi yang sedang terjadi.

Tindakan busuk bangsawan ini dan alasan kenapa mereka dibiarkan hidup..

Itu karena Raja Kerajaan Flora memelihara mereka.

"Master Karl, kurasa.. aku tahu siapa yang mampu membuat skenario seperti ini."

"Uhuh.." aku membalasnya dengan jawaban ringan.

"Kakak, kenapa kau masih saja suka mempermainkan sebuah kerajaan. Apakah pembantaian yang pernah dilakukan 300 tahun lalu hanya mainan untuk mu?"

Huh?

Apa?

Aku tidak salah dengar kan?

Kakak Mercedes?

Apa ini? kenapa tubuh ku tiba-tiba merasakan hawa dingin yang menusuk tulang.

[...]