"Kau sedang apa di sini, Mara?"
Nakula langsung menatap heran ke arah sepupunya. Dia pikir Asmara yang tidak akan lama di Indonesia, lebih memilih menjelajah ke sudut kota yang lebih baik. Dari pada hanya sekedar nongkrong di kafe kantor.
"Tadinya tidak mau juga ke sini. Tapi tiba-tiba Alfa mengajak bertemu. Karena masih berada di sekitar sini, ya sudah."
Asmara terlihat tidak acuh saat ini. Terlebih dengan pandangan aneh Nakula.
"Memangnya Alfa kenapa minta bertemu di sini?" tanya Nakula heran.
Asmara menaikkan bahu. "Entahlah. Rindu mungkin," ucapnya yang benar-benar tidak acuh. Tangannya sibuk dengan ponsel dalam genggaman.
"Aneh sekali. Aku saja ada janji dengan Alfa di sini."
Asmara langsung menurunkan ponsel yang tadi terangkat depan dada. Rupanya ucapan Nakula kali ini memancing tanda tanya besar di benaknya.
"Kau bilang apa tadi? Mau bertemu Alfa?" tanya Asmara heran.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください