Mentari segera kembali ke mobil sebelum Nini melihatnya. Ia ingin menemui kakak angkatnya, tapi takut tidak diterima dengan baik. Tari tidak tahu, apakah kakaknya masih menyimpan kebencian atau tidak?
"Kita pulang sekarang," perintah Mentari.
Wahyu mengangguk dan segera menyalakan mesin mobil. Cukup tahu siapa yang dirawat, lalu Tari pulang. Namun, ia tetap merasa khawatir dengan keadaan Laura.
***
William tidak pulang ke rumah. Ia memutuskan mencari apartemen. Di kantornya ada ruang istirahat yang bisa dipakai saat ia bekerja lembur.
Namun, ia tidak nyaman di ruang istirahat wakil presiden direktur. Selain sempit, fasilitasnya tidak terlalu lengkap. Berbeda dengan ruang istirahat kantor presiden direktur yang biasa dipakainya.
"Kenapa Anda harus tinggal di luar, Tuan? Nyonya tidak akan menyukai ide Anda."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください