William membuka kamar Tari dan mempersilakan ayahnya masuk. Mendengar suara orang tua itu, Tari menoleh. Ia turun dari ranjang dan berdiri dengan sopan menatap mertuanya.
Selamat malam sayang siapa Dirga
Selamat malam Pa
Mentari memang enggan untuk berbicara dengan William, karena rasa bersalahnya. Namun, ia tidak bisa mengabaikan ketika orang tua berbicara dengannya. Tari diajarkan untuk tetap bersikap sopan terhadap orang tua, seperti apapun situasinya.
'Tari bersedia menjawab? Kenapa jika aku yang bicara, dia tidak merespon? Apa kamu marah padaku, Sayang?'
William sangat sedih melihatnya. Ia pikir, Mentari marah padanya. William sama sekali tidak tahu hal yang paling membuat Mentari tersiksa, sehingga tidak sanggup bicara dengannya, itu karena ia merasa telah membunuh bayi Emilia.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Dirga sambil berjalan menghampiri wanita itu.
"Baik," jawab Mentari, singkat.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください