webnovel
#ROMANCE
#BL
#YAOI

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang · LGBT+
レビュー数が足りません
220 Chs
#ROMANCE
#BL
#YAOI

Bab 52: Gelora Bisu 4 (21+)

Emosi Ginnan langsung surut seketika. Dia berkedip-kedip. "Heh, buat apa."

"Aku hampir berlebihan yang barusan."

"Oh..."

Renji menoleh ke paper bag mungil di pojokan ranjang. "Kau lihat itu? Tadinya aku ingin menggunakan beberapa mainan seks."

DEG

"Apa?"

Ginnan pun ikut menatap ke arah sana. Wajahnya horor seketika. Dia lalu mendongak dan menatap Renji gusar. "M-Mainan seks macam apa?"

Renji tersenyum tipis. Sangat tipis. "Kau lebih baik tidak tahu."

Ginnan merinding. Dia lalu merebahkan kepala di dada Renji lagi. Masih belum benar-benar tenang. "Baiklah..." katanya. "L-Lagipula mungkin akunya saja yang belum terbiasa."

"Besok kau kira-kira bisa jalan?"

DEG

"Soal itu..." Ginnan ragu. Dia pun menggeleng pelan. "Aku sendiri tidak tahu..."

"Kau sempat bertekad akan membenciku."

"Ah..."

Renji mendadak membalik posisi mereka. Ginnan terbelalak, tapi dia berusaha tetap tenang ketika mata emas itu menatapnya intens.

"Ada apa."