Tulilut..laa.laa..!! Tulilut...laa..laa!!
Kubuka mataku dengan berat. Setengah terpejam kucari sumber bunyi yang sangat mengganguku.
Walau sudah berjalan sebulan aku berada di dimensi ini, tetapi aku sama sekali masih belum terbiasa dengan rutinitas disini. Dalam bayanganku kucari handphone ku di sekitar tempat tidur. Kusibakkan selimut dan kubuang ke lantai lalu kuraba-raba.
'Dimana handphone ku?' pkirku kesal.
Tulilut..laa.laa..!! Tulilut...laa..laa!!
Bunyi itu masih saja ada dan berulang-ulang sangat mengganggu.
"Hehehe" terdengar suara kekanakkan di atas kepalaku.
Baru aku sadar, bunyi itu berasal dari Ball, AI ku. Dengan geram ku ayunkan bantal kearahnya.
PLAKK!! DUG! DUG!
Akhirnya bunyi mengganggu itu berhenti. Kujatuhkan tubuhku keatas kasur. Memandang langit-langit kamar Mamy west, yang sekarang menjadi kamarku dan rumahku.
"(ToT) Kejamnya!! Ball sudah nggak mau jadi alarm lagi"
"Masih belum ada quest dari Dimensi?"
"Wah tumben pagi-pagi sudah tanya quest. Sudah tidak sabar ya menjalankan tugas." seru Ball sembari mengulur nadanya dibelakang menggoda iman Amy untuk mengayunkan bantal lagi.
Sedari Amy datang ke dimensi ini hanya ada satu quest dari dimensi, yaitu menjadi petugas resepsionist guild untuk masa kerja 6 bulan. Amy pikir Dimensi ini gila karena sampai menentukan masa kontrak menjadi resepsionist. Ternyata semua berjalan mulus, Amy kebetulan bertemu dengan adik ketua guild ketika melihat lowongan pekerjaan di Guild. Amy sendiri kaget ketika disapa dan ditanya apa ia berminat dengan lowongan itu. Dengan spontan Amy menjawab iya dan mengutarakan alasan ingin melakukan pekerjaan dengan resiko rendah sehingga bisa bersantai paling tidak selama enam bulan. Tanpa sadar saat itu Amy pun mengeluhkan jadi healer di party selalu dimarah-marahi.
"AMY!!! Sedang apa disini? Sudah lama sekali aku tidak melihatmu padahal kita satu guild." Seorang wanita tiba-tiba memeluk Amy dari belakang ketika Amy sedang melihat-lihat lowongan kerja di guild.
"HYAAAA!!!!" teriak Amy kaget.
"Hahahahaha!!! Reaksimu masih selucu dulu!!" Wanita yang memeluk Amy melepas pelukannya dan tertawa terbahak-bahak. "Lihatlah ekspresimu tadi. Hahahahaha!!"
Saat membalikkan tubuhnya, Amy menemukan seorang wanita berperawakan bak model dan wajah seperti artis. 'Hey, ini salah satu harem dari protagonis kah?' itulah pikiran pertama Amy ketika melihatnya. Rambut wanita itu lurus seperti di rebonding dan berwarna kemerahan, merah seperti matahari terbenam. Wanita itu memakai short pants dan baju baggy. Rambutnya yang lurus di ikat tinggi di belakang kepalanya. Amy mempunyai impulse untuk bertepuk tangan mengagumi selera fashion wanita itu.
Dari ingatan Mamy West, ia menemukan siapa wanita di depannya. Wanita ini adalah adik dari guild master atau ketua guild ini. Namanya Eveline Mars, Evie merupakan salah satu idola saat ini. Namanya naik daun karena kemampuan dan dukungan guild di belakangnya. Evie sering kali muncul di berita, merupakan mascot dari Guild Headstrong. 'Pantas ia menjadi mascot, aura dan penampilannya sangat mencolok dan membuat mata tertuju padanya seakan ia punya magnet. Wah sekali.' ujar Amy dalam hati.'Hey ball, haruskah aku mencatat tentang wanita ini juga? Ia seperti punya aura tokoh utama wanita nih. bagaimana cara menjalankan tugasku mencatat sebenarnya?' bisik Amy dalam hati.
Ball melayang-layang mengelilingi wanita itu seakan mengamati dari bawah ke atas segala sesuatu tentang wanita itu.
"WAW!! ~0o0~ ... Host! Host! Catat, catat, ikuti wanita ini host. Host cukup melihat peristiwanya atau mendengar saja. Nanti AI Ball yang hebat ini yang akan otomatis merekamnya <(^o^)>"
"Jangan marah Mimi" Ujar wanita itu sembari merangkul pundak Amy. "Sedang lihat apa sih? Serius sekali." Evie melihat papan yang menyita perhatian Amy. "Ah, lowongan kerja Guild. Bukankah kamu sudah menjadi anggota guild dan punya penghasilan?"
Dengan bersungut-sungut Amy menjawab, "Aku ingin pekerjaan yang santai, jadi pemburu agak melelahkan. Kalau aku cuti atau berhenti sementara, aku tidak dapat gaji. Karena itu aku mencari kerjaan yang aman."
"Aha! Mimi sudah bosan jadi pemburu ya.. ketahuan."
"Cuma suntuk saja, kemarin aku hampir mati. Ingin istirahat dulu, jadi healer kena marah terus. Capek hati dah." Ujar Amy sembari memutar bola matanya.
"Hmm. Kalau begitu yang ini saja bagaimana?" Evie menunjuk pamflet di belakang pengumuman terbaru.
"Apakah masih bisa?" Gumam Amy.
"Tenang saja, lihat masa pendaftarannya saja baru berakhir sore hari ini. Kamu sudah buat CV kan, tinggal buat lamaran kerja saja" ujar Evie sembari mengedikkan sebelah matanya.
"Kalau begitu aku kembali ke apartemen dan membuatnya dulu." sahut Amy sembari berbalik untuk menuju apartemennya.
"Eeehh. Mau langsung pergi?"
"Kalau kamu tidak sibuk besok aku traktir makan. Bagaimana?" Amy berhenti berjalan dan berbalik ke Evie dengan ragu-ragu.
"Besok pagi bagaimana? Sekalian kita jalan-jalan."
"Oke! Sampai jumpa besok!!" Amy melambaikan tangan lalu berlari kembali ke apartemen. Setelahnya ia cepat-cepat membuat surat lamaran kerja dan mengirim kelengkapan lamaran ke alamat yang disediakan.
Begitulah Amy mendaftar menjadi receptionist guild. Hari ini Amy baru saja menerima surat dari HRD, bahwa ia diterima sebagai resepsionis. Besok Amy diminta datang untuk menandatangani kontrak kerja.