Keluarga Reino kini sedang menikmati makan malam bersama dengan Rima juga.
Di tengah-tengah makan, Rima tiba-tiba buka suara.
"Kandungan kamu sudah berapa bulan, Le?" ucap Rima.
"Hampir sembilan bulan bu.. doain ya bu.. semoga lahirannya lancar dan bisa normal." ucap Azlea.
"Iya nak.. aamiin." ucap Rima.
Azlea pun tersenyum. Mereka pun kini telah selesai makan.
"Ayo bu, Reino antar ibu pulang.." ucap Reino.
Rima pun mengangguk.
"Iya Rei.. Le, ibu pulang ya.." ucap Rima. Azlea pun mengangguk dan tersenyum.
"Iya bu.. ibu hati-hati ya di rumah." ucap Azlea.
Rima pun mengangguk.
"Iya nak.. Syana, Rendy.. kalian sering-sering dong main ke rumah nenek.. atau menginap di rumah nenek. Nenek gak ada temannya soalnya," ucap Rima.
"Nanti aku temanin ya nek kalau abang datang," ucap Rendy.
"Oke sayang. Ya udah nenek pulang ya, assalamualaikum."ucap Rima.
"Waalaikumsalam." ucap mereka. Reino lalu mengantar Rima untuk pulang.
"Syana, Rendy, kalian ke kamar ya istirahat. Kalau ada tugas, jangan lupa dikerjain dulu. Ingat, jangan main handphone. Kalian harus tidur supaya besok gak susah dibangunin untuk sekolah. Oke?" ucap Azlea.
Rendy dan Syana pun mengangguk.
"Oke ma,"ucap Rendy dan Syana. Mereka lalu pergi ke kamar masing-masing.
Azlea mengusap perutnya.
"Semoga kamu bisa lahir dengan selamat ke dunia ini, nak.." gumam Azlea.
...
Motor Reino kini telah tiba di teras rumah Rima.
"Mampir dulu ya Rei.. ada hal penting yang ingin ibu bicarakan sama kamu." ucap Rima.
"Reino capek bu. Reino langsung pulang aja ya bu. Kita ngobrolnya besok-besok aja ya bu," ucap Reino.
"Sebentar aja kok nak." ucap Rima.
"Maaf ya bu. Reino benar-benar capek banget." ucap Reino.
"Ya sudah kalau begitu. Kamu hati-hati." ucap Rima.
Reino pun mengangguk lalu pergi dari sana.
"Semoga rumah tangga kalian selalu baik-baik aja nak." gumam Rima lalu memasuki rumahnya.
...
Reino pun kini telah tiba di rumah. Ketika ia ingin memasuki rumahnya, handphonenya tiba-tiba berdering, pertanda jika ada panggilan yang masuk di sana. Ia lalu mengurungkan niatnya untuk masuk ke rumah. Ia mengambil posisi duduk di teras rumahnya. Ia kemudian mengambil ponselnya yang ada di saku celananya. Ia lalu membaca nama penelpon yang tertera di layar ponselnya.
"Michi?? Ada apa ya??" gumam Reino. Reino lalu menerima panggilan dari Michi.
"Ya halo ci?? Ada apa?" ucap Reino pada Michi di seberang telepon.
"Kamu tadi pulang lebih awal ya?" ucap Michi.
"Sepuluh menit lebih awal ci. Kenapa ci? Cici marah ya sama saya.? Ya udah ci, potong aja gaji saya gak apa-apa kok." ucap Reino.
"Enggak kok. Saya cuma bingung aja kenapa kamu bisa pulang lebih awal??" ucap Michi.
"Saya kesal dengan Rio, ci. Makanya saya pulang," ucap Reino.
"Oh begitu. Memangnya kenapa dengannya?" ucap Michi.
"Dia menuduh saya yang tidak-tidak. Dan saya tentu tidak suka ci," ucap Reino.
"Ya ampun. Ya udahlah. Kamu kan tahu sendiri seperti apa Rio. Lupain aja ya." ucap Michi.
"Iya ci," ucap Reino.
"Hmm ya udah. Maaf ya karena telepon kamu malam-malam seperti ini. Saya ganggu waktu kamu dengan istri kamu deh jadinya." ucap Michi.
"Gak kok ci. Gak ganggu. Cici gak sibuk memangnya?" ucap Reino.
"Enggaklah. Ini kan jam santai bukan jam kerja. Jadi ya biasalah," ucap Michi.
"Oh gitu. Iya iya ci," ucap Reino.
"Ya sudah saya tutup ya teleponnya. Kamu besok jangan lupa kerja." ucap Michi.
"Oke ci. Bye," ucap Reino.
"Bye." ucap Michi.
Tut.
Sambungan telepon pun terputus.
Setelah memutuskan sambungan telepon, Reino menyimpan ponselnya kembali ke saku celananya.
Ia lalu memasuki rumahnya dan mengunci pintu rumahnya. Ia kemudian pergi ke kamarnya dengan Azlea.
Di sana, Azlea sedang menunggu dirinya.
"Kenapa lama sekali, mas?? Mas ngobrol dulu sama ibu?" ucap Azlea.
Reino menggeleng.
"Gak, aku capek. Mau tidur." ucap Reino lalu merebahkan tubuhnya dan tidur.
'Semoga rumah tanggaku dan mas Reino selalu baik-baik saja.' ucap Azlea di dalam hatinya. Ia lalu ikut tidur.
.....
Rima sedang membersihkan halaman rumahnya. Ketika itu, sebuah mobil memasuki halaman rumahnya.
"Mobil siapa ini??" gumam Rima bertanya-tanya.
Pintu mobil dibuka dan beberapa orang keluar dari sana.
"Nenek!!!" teriak seorang anak lelaki berusia seumuran dengan Rendy berlari memeluk Rima.
"Cucu nenek!!" ucap Rima senang ketika cucunya telah berada dalam pelukannya.
Rima langsung menciumi cucunya itu. Sepasang suami istri lalu turun dari mobil.
"Siska, kamu kenapa gak bilang sama ibu kalau kamu dan suami kamu mau datang ke sini??" ucap Rima.
Siska tersenyum.
"Maaf ya bu. Mendadak, soalnya kebetulan juga mas Vero juga lagi ambil cuti. Jadi kita main-main deh ke sini." ucap Siska.
Rima lalu melirik mobil hitam yang terparkir di halaman rumahnya.
"Kalian beli mobil baru ya?" tanya Rima.
Siska menoleh pada Vero dan tersenyum. Mereka kemudian mengangguk.
"Iya bu, alhamdulillah setelah menabung selama sepuluh tahun akhirnya kita bisa beli mobil baru juga dengan cash," ucap Siska.
"Alhamdulillah ibu senang banget dengar nya. Maka itu artinya, usaha kamu dan pekerjaan Vero lancar ya," ucap Rima tersenyum bahagia.
"Iya alhamdulillah bu.." ucap Siska.
"Ibu apa kabar?" ucap Vero yang mulai ikut berbicara.
"Kabar baik nak. Ayo kita masuk. Ayo cucu nenek yang ganteng. Rendy pasti senang deh kalau dia tahu kamu datang." ucap Rima.
"Nanti, telepon Rendy ya nek.. biar datang ke sini dan main dengan Rafka." ucap Rafka.
"Oke sayang.." ucap Rima.
Mereka lalu memasuki rumah Rima.
.....
Rendy dan Syana baru saja pulang sekolah.
"Assalamualaikum," ucap Rendy dan Syana secara bersamaan. Terlihat Azlea yang baru saja keluar dari dapur.
"Waalaikumsalam, kalian sudah pulang?" ucap Azlea.
Rendy dan Syana pun mengangguk.
"Iya ma udah," ucap Syana.
"Mama gak buka toko?" ucap Rendy.
"Tadi pagi udah nak. Terus tadi jam setengah dua belas, mama tutup lagi. Capek juga tadi banyak reseller yang datang," ucap Azlea.
"Jadi nanti mama buka toko lagi gak?" ucap Syana.
"Kayaknya enggak deh, udah mau melahirkan seperti ini, mama tuh menjadi mudah lelah." ucap Azlea.
"Ya udah mama istirahat aja," ucap Syana.
"Mama masak dulu ya sebentar untuk makan siang kita." ucap Azlea.
"Syana bantu ya ma biar mama gak capek banget." ucap Syana.
"Gak usah sayang. Kamu kan juga pastinya capek baru pulang sekolah. Udah kalian mandi aja." ucap Azlea.
"Gak apa-apa kok ma, Syana bantuin aja." ucap Syana.
"Ya udah ayo. Rendy, kamu bersihkan diri ya. Sebentar lagi kita makan siang." ucap Azlea. Rendy pun mengangguk.
"Iya ma.." ucap Rendy lalu pergi ke kamarnya.
....
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!
Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!