Rima, Siska, Vero dan Rafka baru saja selesai menikmati makan siang mereka.
"Nek, kapan kita akan ke rumah Rendy?" tanya Rafka.
"Ayo kalau kamu mau sekarang. Sepertinya dia sudah pulang sekolah," ucap Rima.
"Ayo nek, mama dan papa juga ikut kan ke sana?" tanya Rafka.
Siska dan Vero pun lalu tersenyum dan mengangguk.
"Iya sayang," ucap Siska.
"Sebentar ya, papa mau ambil kunci mobil dulu. Kita pakai mobil aja ke sana," ucap Vero.
"Jalan kaki juga gak apa-apa kok Ver," ucap Rima.
"Jangan bu, nanti ibu capek. Sebentar ya," ucap Vero.
Mereka lalu mengangguk. Vero kemudian beranjak dari sana untuk mengambil kunci mobilnya.
.....
Sementara di lain sisi, Azlea dengan Rendy dan Syana kini sedang membereskan meja makan setelah mereka selesai menikmati makan siang mereka.
"Biar mama yang cuci piringnya ya, sekarang kalian istirahat aja di kamar. Kalian pasti capek," ucap Azlea.
"Tapi kan mama juga capek. Kenapa sih papa gak bayar orang aja untuk membantu mama mengurus rumah? Kan mama capek mengurus semua ini sendirian," ucap Syana.
"Iya ma, kak Syana benar. Kenapa gak bayar orang aja sih untuk bersih-bersih rumah? Mama kan capek banget. Mama juga sedang hamil. Belum lagi, mama kan juga harus mengurus toko," ucap Rendy menambahi.
Azlea tersenyum.
"Sayang, kebutuhan keluarga kita itu masih banyak. Kalau mama dan papa membayar orang untuk membersihkan rumah ini dan mengurus keperluan kita, maka kebutuhan kita akan semakin bertambah. Uang yang seharusnya bisa untuk hal lain, justru akan berkurang karena membayar orang untuk mengurus rumah ini. Selama mama masih kuat dan sanggup, mama In Syaa Allah bisa kok mengurus semuanya sendiri," ucap Azlea.
Syana dan Rendy lalu memeluk Azlea.
"Mama baik banget sih, aku benar-benar beruntung memiliki seorang ibu yang sebaik mama," ucap Syana.
"Aku juga, makasih ya ma karena udah melahirkan aku ke dunia ini." ucap Rendy.
Azlea tersenyum haru menatap kedua buah hatinya.
"Mama juga sayang banget sama kalian. Semoga kebahagiaan selalu menyelimuti keluarga kita ya," ucap Azlea.
"Aamiin," ucap Syana dan Rendy.
Tin Tin
Sebuah suara klakson mobil yang berasal dari halaman depan rumah Azlea.
"Ma, sepertinya ada tamu deh di depan." ucap Rendy.
"Syana, Rendy, coba kalian buka pintunya ya. Mama mau cuci piring dulu. Nanti kasih tahu ke mama siapa tamunya ya nak," ucap Azlea.
Syana dan Rendy pun mengangguk.
"Iya ma," ucap Syana dan Rendy secara bersamaan.
...
Sementara di lain sisi, Reino kini tengah sibuk berkutat dengan pekerjaannya.
"Rei, kamu gak mau makan siang terlebih dahulu? Sejak tadi, kamu tidak berhenti bekerja lho," ucap Michi meghampiri Reino di meja kerjanya.
"Maaf ci, saya tidak bisa tenang jika pekerjaan ini belum selesai." ucap Reino.
"Tapi kesehatan kamu juga penting rei. Bagaimana pun kamu juga harus memikirkan kesehatan kamu. Dan sejak tadi saya juga tidak melihat kamu bergerak dari posisi kamu, apakah kamu tidak sholat?" tanya Michi.
Reino lalu melirik jam tangan yang melingkar di tangannya. Namun ia terlupa jika jarum jam pada jam tangan yang ia kenakan tersebut tak lagi berputar karena telah rusak.
Reino menepuk keningnya sendiri.
"Aku lupa kalau jam ini sudah rusak," gumam Reino.
Reino lalu merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya untuk melihat pukul berapa saat ini.
"Jam tangan kamu sudah rusak ya?" tanya Michi.
"Tidak ci, hanya saja baterainya telah habis dan saya belum sempat untuk mengganti baterainya." ucap Reino.
Michi pun mengangguk paham.
"Baiklah, kamu jangan lupa makan siang. Saya harus ke luar sebentar untuk mengurus pekerjaan yang lain," ucap Michi.
Reino pun mengangguk.
"Iya ci," ucap Reino.
Michi pun tersenyum lalu beranjak dari sana.
Reino lalu merapikan meja kerjanya dan bangkit dari posisi duduknya.
Ia menghela nafasnya.
"Ya Allah udah jam setengah dua. Aku sholat dan istirahat sebentar dulu deh," gumam Reino.
Reino lalu melangkahkan kakinya ke luar dari ruang kerjanya.
......
Syana dan Rendy pun membuka pintu rumah mereka dan mereka pun terkejut dengan bahagia ketika mereka mengetahui siapa yang datang.
"Tante, om, oma, bang Rafka!" teriak Rendy dan Syana secara bersamaan dengan gembira.
Sementara di dapur, Azlea yang mendengar suara anaknya pun berhenti sejenak dari kegiatannya yang sedang mencuci piring di dapur.
"Apakah kak Siska dan suaminya datang ya?" gumam Azlea.
Azlea menghela nafasnya. Ia lalu lanjut untuk mencuci piringnya.
"Lebih baik aku selesaikan saja pekerjaan aku terlebih dahulu. Lalu setelah itu aku akan bersantai dengan mereka jika memang benar mereka yang datang," gumam Azlea.
.....
Rendy, Syana dan Rafka pun berpelukan.
"Kangen banget deh sama bang Rafka," ucap Rendy.
"Iya aku juga kangen banget sama kamu Rendy," ucap Rafka.
Mereka lalu melerai pelukan tersebut.
Siska, Vero dan Rima yang melihat hal tersebut pun tersenyum.
"Kita masuk aja yuk. Main di dalam," ucap Syana.
"Boleh," ucap Rafka.
"Oma, om, tante, ayo masuk. Nanti aku panggilkan mama," ucap Syana.
"Mama kamu sedang apa memangnya Syana?" tanya Siska pada Syana.
"Mama sedang mencuci piring, tante. Tadinya aku ingin membantu mama tapi mama menolak. Aku kasihan sama mama," ucap Syana.
"Hmm biar tante aja ya yang langsung menemui mama kamu. Kamu, Rendy dan Rafka main saja. Oke sayang?" ucap Siska seraya mengusap rambut Syana dengan lembut dan tersenyum.
Syana pun mengangguk.
"Iya tante," ucap Syana.
Syana, Rendy dan Rafka pun lalu beranjak dari sana.
"Bu, mas, aku temui Azlea dulu ya. Kandungan dia pasti sudah semakin besar," ucap Siska.
Rima dan Vero pun mengangguk.
"Iya sis. Kamu temui saja dia ya. Ibu perhatikan akhir-akhir ini Lea tuh capek sekali. Kasihan dia," ucap Rima.
"Memangnya Reino tidak memakai asisten rumah tangga bu?" tanya Vero.
Rima pun menggeleng.
"Tidak ver. Seperti yang kita tahu kan bahwa Reino itu hanya pegawai kantoran. Gajinya berapa sih? Kalau mereka pakai pembantu, yang ada gajinya Reino itu habis untuk bayar pembantu dan uang sekolah anak mereka. Gak akan cukup," ucap Rima.
Siska dan Vero pun saling memandang dan mengerti.
"Ya udah kalau gitu Siska temui Lea dulu ya mas, bu. Mari," ucap Siska lalu beranjak dari sana dan menemui Azlea di dapur.
"Ayo ver kita duduk di ruang tamu saja," ucap Rima.
Vero pun mengangguk.
"Iya bu," ucap Vero.
Mereka lalu memasuki rumah Reino dan Azlea lalu mengambil posisi duduk di ruang tamu.
Sementara Siska pergi ke dapur dan menemui Azlea.
Ketika telah berada di dapur, Siska melihat Azlea yang sedang menata piring dan gelas di rak piring.
......
Please support novel ini supaya Author bisa lebih semangat update New bab!