***
Gea menopang lengannya pada sisi wastafel sembari melihat pantulan dirinya di cermin kecil.
'Apa aku dibungkus* oleh pria?' batin Gea ketakutan. Dia meneguk saliva berat. Dia menunduk, melihat mini gaunnya yang terlihat agak kusut. 'Tapi bahannya memang gampang kusut, kan?' batinnya berusaha untuk tetap berpikir positif. Gadis itu menatap cermin lagi, kemudian menghela napas berkali-kali.
"Ha... aku hanya ingat sampai Woody membukakan botol bir untukku," ujar Gea frustrasi. Sudah sepuluh menit sejak dia berada di toilet, tetapi tetap saja ingatan lainnya tak muncul. Dia menjambak rambutnya frustrasi sembari memukul pelan cermin yang berada di hadapannya. Gadis itu menghela napas kasar, kemudian mencuci tangannya di wastafel dan ke luar dari toilet.
Ruangan yang didominasi dengan warna putih itu terasa sangat asing walaupun terlihat nyaman. Gea berjalan mengelilingi kamar tersebut, mencari tanda-tanda keberadaan pemilik kamar.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください