webnovel

Ketahuan Jashinta

***

11.15 WIB, Perumahan Elit Zircon, Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Di meja makan yang memiliki empat kursi, Arkhano makan sendirian di sana seperti hari-hari biasa. Dia mengunyah nasi dan ayam kecap yang dibuatnya sendiri dengan lahap. Tiba-tiba pria itu berdiri, berjalan ke arah rice cooker dan mengambil nasi satu centong penuh karena perutnya yang masih terasa lapang. Dia duduk lagi di kursi, mengambil ayam kecap dan kuah yang diguyur sedikit ke nasi hangat.

Sesekali matanya melirik ke ponsel yang tak pernah jauh darinya walaupun di hari libur. Takut-takut ada orang menelepon untuk membicarakan hal penting, katanya. Dan benar saja, ketika dia sedang asik makan, tiba-tiba ponselnya berdering dan menampilkan nama Jashinta yang meminta untuk vidio call. Arkhano langsung menerima permintaan tersebut dan dengan tangannya yang bersih, dia menyadarkan ponselnya pada gelas yang berada tak jauh dari piring.

"Halo. Kenapa?" ujar Arkhano begitu mengangkatnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com