webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
406 Chs

Chapter 345 - Sayo Pactio

Sayo Aisaka merasa sangat bahagia karena dia bisa merasakan hidup sekali lagi setelah dia meninggal ketika dia berumur lima belas tahun selama lebih dari lima dekade. Shirou membuatkan dirinya tubuh baru berdasarkan DNA-nya sendiri menggunakan Denial Of Nothingness dan tubuh barunya sangat cocok untuknya.

Dan karena itu, dia jatuh cinta pada Emiya Shirou sang Faker. Tidak mungkin dia tidak akan jatuh cinta pada pria yang membangkitkannya dari kematian.

Namun yang membuatnya sedikit sedih adalah walaupun ia sudah memiliki tubuh baru, jika perasaannya tidak stabil terkadang Sayo akan keluar dari tubuhnya.

Shirou dan Rin masih mencari cara untuk membuat tubuh baru dan jiwanya lebih sinkron. Namun sampai saat ini mereka belum dapat menemukan cara melakukannya. Jadi solusi terbaik yang mereka dapatkan untuk membuat tubuh dan jiwanya stabil untuk saat ini adalah dengan menggunakan rune yang ditulis oleh Rin di perutnya yang akan mengunci roh Sayo ke tubuhnya sementara hingga ada solusi yang lebih permanen.

Dan saat ini, Sayo sedang mempersiapkan dirinya untuk melakukan Pactio dengan Shirou. Hal yang terkadang sudah dia tunda. Jantung Sayo berdebar sangat kencang, dia mungkin seorang gadis yang sudah mempunyai banyak pengalaman dan melihat banyak hal setelah dia menjadi hantu.

Tapi mencium laki-laki adalah hal yang belum pernah dia alami sebelumnya jadi tentu saja dia merasa sangat gugup saat ini.

***

Di salah satu dari banyak ruangan kosong di dalam kantor Gubernur Jenderal Ostia. Rin sudah mempersiapkan lingkaran sihir Pactio dan Shirou sudah menunggu Sayo melakukan Pactio bersamanya.

"Akhirnya kamu datang ya?" Tanya Rin. "Apakah kamu sudah bertekad untuk melakukan Pactio dengan Shirou, Sayo?"

"Ya, aku sudah memutuskan untuk melakukan Pactio dengan Shirou-kun. Aku sudah lama menunda Pactio bersamanya karena banyak masalah dan karena aku tidak punya keberanian untuk melakukan Pactio bersamanya, tapi aku sadar jika aku terus menunda Pactio mungkin aku akan kehilangan kesempatan untuk melakukannya dengan Shirou-kun, jadi menurutku ini saat yang tepat untuk melakukannya," Jawab Sayo dengan ekspresi tegas di wajahnya.

"Bagus kalau begitu, berdirilah di dekat lingkaran sihir dan cium Shirou selama satu sampai dua detik dan setelah itu lingkaran sihir akan aktif dan Pactio kamu dengan Shirou bisa dikatakan selesai!" Kata Rin sambil mengarahkan jarinya ke Lingkaran sihir Pactio.

Sayo melakukan apa yang diperintahkan Rin padanya dan berjalan menuju lingkaran sihir dengan perasaan sangat gugup.

Shirou yang sudah berdiri di dekat lingkaran sihir tersenyum kepada Sayo karena dia tahu Sayo merasa sangat gugup dan oleh karena itu Shirou berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Sayo merasa lebih tenang.

"Kamu tidak perlu gugup Sayo-san, tenangkan dirimu atau Ritual Pactionya akan gagal," Shirou memegang kedua tangan Sayo yang baru saja berjalan di dalam lingkaran sihir.

"Bernapaslah pelan-pelan, pejamkan mata lalu kosongkan pikiranmu dari segala hal yang membuatmu merasa gugup."

Sayo melakukan apa yang Shirou suruh padanya dan karena itu dia bisa merasakan bahwa perasaan gugupnya mulai hilang dan ketika dia membuka matanya yang dia lihat adalah wajah Shirou yang sangat dekat dengannya dan akhirnya dia bisa merasakan bibirnya dicium oleh bibir Shirou.

Ketika laki-laki yang disukainya benar-benar dekat dengannya dan kemudian bibirnya dicium oleh laki-laki yang disukainya tentu saja Sayo akan sangat senang. Dia merasa senang karena kepalanya menjadi sangat panas dan asap terlihat keluar dari kepalanya setelah Sayo pingsan.

Rin melihat kartu Sayo Pactio di tangannya dan kemudian dia menyeringai.

"Umbra Invisibilis? (secara harafiah berarti "Bayangan Tak Terlihat") sebuah artefak yang dapat membuat Sayo melakukan Poltergeist, dengan kata lain Sayo akan memiliki kekuatan psikokinetik yang sangat kuat jika dia menggunakan kartu Pactio miliknya, kartu yang sangat cocok untuknya sebagai mantan hantu."

***

Akira Ookouchi jatuh cinta pada Emiya Shirou itu hal yang sangat jelas baginya. Shirou adalah anak yang baik, dia gentlemen dan dia juga sangat tampan dan pintar tentu saja wajar jika Akira pun jatuh cinta pada Shirou seperti hampir semua gadis di kelasnya.

Hanya orang aneh seperti Makie, Nodoka, Ayaka dan Yue yang tidak akan jatuh cinta pada Shirou dan itu karena mereka berempat mempunyai selera yang berbeda dalam memilih laki-laki yang mereka sukai. Dan dalam kasus mereka, anak laki-laki yang mereka pilih adalah wali kelas mereka sendiri, Negi Springfield.

Namun dia sendiri tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaannya kepada Shirou karena terlalu banyak gadis yang memiliki perasaan terhadap Shirou dan selain itu Shirou sudah mempunyai pacar dan pacarnya adalah gadis tercantik di kelasnya Tohsaka Rin Dan karena itu dia berpikir bahwa dia tidak akan mempunyai kesempatan untuk menjadi kekasih Shirou.

Dan Akira juga mempunyai moral yang sangat tinggi dari ajaran klannya dan oleh karena itu dia merasa tidak pantas jika menjadi bagian dari harem Shirou padahal poligami sudah lama dilegalkan di Jepang karena isu rendahnya kelahiran.

Sayangnya dia bisa menghapus perasaan yang dia miliki terhadap Shirou tidak peduli seberapa keras dia berusaha. Karena setiap usaha yang dia lakukan untuk melupakan perasaannya terhadap Shirou adalah sebuah kegagalan besar.

Cintanya pada Shirou sudah terlalu besar hingga ia tidak bisa mencintai pria lain selain Shirou.

Dan semua itu karena Shirou menyelamatkannya dari situasi yang sangat berbahaya yang akan mengakhiri hidupnya jika Shirou tidak membantunya dalam situasi yang membuatnya yakin bahwa Shirou adalah satu-satunya cinta dalam hidupnya.

***

Flashback FM!

Sekitar tujuh hingga delapan bulan yang lalu, ketika Shirou baru saja tiba di Mahora bersama keluarganya selama beberapa hari.

Shirou sedang berjalan-jalan malam untuk melihat situasi dan pemandangan di Mahora Gakuen. Dan ketika dia tiba di sebuah taman yang sangat terpencil. Shirou melihat salah satu teman sekelasnya, Akira Ookouchi, yang sedang sibuk melindungi seorang gadis kecil yang berdiri di belakang tubuhnya dari gerombolan preman yang siap menikamnya dengan pisau. (Akira menutup matanya saat hendak ditikam karena menurutnya penikaman itu akan menjadi akhir hidupnya.)

Sebagai seorang Gentlemen dan juga sebagai laki-laki yang bercita-cita menjadi Pahlawan Keadilan tentunya Shirou tidak bisa hanya diam saja dan membiarkan Akira dibunuh oleh seorang preman.

Dia bergerak sangat cepat ke arah Akira dan para preman itu, lalu dia langsung menghajar semua preman itu dengan memukul mereka di titik akupunktur. Shirou yang tidak ingin Akira tahu kalau dia membantunya lalu pergi dari taman secepat dia mengalahkan semua preman itu.

Namun Shirou tidak menyadari bahwa ketika Shirou menghabisi semua preman itu, Akira sudah membuka matanya dan dia dapat melihat bahwa yang menyelamatkan nyawanya adalah murid baru di kelasnya Emiya Shirou.

Dia merasa lega karena dia diselamatkan oleh seseorang yang dia kenal dan ketika dia memikirkan momen berani Shirou ketika dia menyelamatkannya. Akira bisa merasakan jantungnya berdebar sangat kencang dan dia bisa merasakan wajahnya sangat panas. Akira kemudian menyadari bahwa dia jatuh cinta pada pria yang menyelamatkan hidupnya.