webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · アニメ·コミックス
レビュー数が足りません
406 Chs

Chapter 256 - Ostia Festival 12

"Jadi Gu Fei dan Kaede tadi berlatih bertarung dengan Kotarou-kun," Kata Setsuna yang saat ini sedang dalam wujud anak-anaknya bersama dengan Asuna dan Chisame. "Sampai-sampai latihan tarung mereka menjadi agak kacau dan berlebihan dan ketiganya pingsan?"

"Yah, Kotarou mencoba menggunakan Magia Erebea agar ia bisa bertarung seimbang dengan Kaede dan Gu Fei," Kata Asuna yang duduk di sebelah Setsuna. "Tapi karena ia belum bisa mengendalikan Magia Erebea dengan baik, makanya saat ia menggunakan Magia Erebea Kotarou kehilangan kendali dan energi sihir kegelapan yang ia masukkan tubuhnya meluap keluar dan menyebabkan ledakan yang cukup untuk membuat Kaede dan Gu Fei pingsan."

"Untungnya bocah bodoh itu tidak memasukkan energi sihir kegelapan dalam jumlah yang besar ke dalam tubuhnya sehingga ia, Kaede dan Gu Fei tidak mengalami cedera yang parah," Kata Chisame sambil menepuk wajahnya. "Sigh dan karena ketiga orang bodoh yang otaknya otot semua itu, kita jadi harus berbelanja ke pasar. Meskipun seharusnya tugas berbelanja hari ini adalah kewajiban mereka bertiga."

"Kau tidak usah protes seperti itu, Chisame-chan," Kata Asuna sambil meminum jus yang ia pesan. "Berkat tugas berbelanja ini, kita bisa keluar dari kediaman Emiya dan berjalan-jalan untuk melihat-lihat Ostia. Lihat sisi positifnya dong!"

"Aku ini seorang Hikikomori yang tidak suka keluar rumah tahu!" Teriak Chisame. "Jangan samakan aku dengan gadis liar dari padang rumput sepertimu! Kagurazaka Asuna!"

Ucapan Chisame tidak membuat Asuna merasa sakit hati ataupun tersinggung, karena ucapannya Chisame menggambarkan dengan tepat sifat dan perilaku yang ia miliki. Hal yang membuat Asuna marah ialah, tawa dari Setsuna yang saat ini merasa geli karena mendengar ucapannya Chisame.

***

Tapi rasa marah itu, menghilang. Ketika Asuna secara tak sengaja melihat Negi yang berada di kerumunan sedang berhadapan dengan musuh yang amat berbahaya. Musuh yang menyebabkan para anggota Ala Alba tercerai berai.

"Setsuna-san, Chiu-chan," Kata Asuna dengan wajah yang memucat. "Kita harus segera menolong Negi, karena saat ini Negi berada dalam keadaan yang sangat gawat."

"Apa maksudmu Asuna-san?" Tanya Setsuna. "Aku sama sekali nggak ngerti?"

"Negi-Sensei berada dalam keadaan bahaya? Memangnya di kota ini ada orang yang bisa mencelakai dirinya kecuali, Shirou-kun, ayahnya Negi-Sensei, daruma berotot teman dari ayahnya Negi-Sensei dan Evangeline?" Tanya Chisame.

"Ada," Jawab Asuna dengan jari telunjuk dari tangan kanannya menunjuk ke arah Negi dan Fate. "Coba lihat kesana."

Jantung Chisame dan Setsuna berdetak dengan cepat ketika mereka berdua melihat Negi yang sedang berhadapan dengan Fate Averruncus. Musuh Level S yang kekuatannya berada di jauh di atas Negi.

"Kenapa boneka hidup itu bisa ada di kota ini dan saat ini berhadapan langsung dengan Negi-Sensei," Kata Chisame yang wajahnya menjadi sama pucatnya dengan Asuna.

"Ini benar-benar gawat," Kata Setsuna. "Walaupun aku dan Asuna-san mencoba untuk membantu Negi- Sensei sekalipun, itu tidak akan mengubah apapun karena Fate Averruncus terlalu tangguh."

"Kurasa hanya Shirou-kun yang bisa mengimbangi atau mengalahkan monster itu," Kata Asuna. "Karena sebagai seseorang yang pernah menjadi korban dari Fate Averruncus, aku tahu dengan pasti seberapa kuat monster itu sebenarnya."

"Jadi apa yang perlu kita lakukan sekarang?" Tanya Chisame.

"Hmm, karena saat ini Negi-Sensei sedang berada dalam bahaya kurasa Shirou-Sama sebentar lagi akan muncul seperti biasanya," Jawab Setsuna. "Jadi untuk saat ini kita nggak perlu melakukan apapun."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kalau kau tidak mau ikut denganku tidak masalah, karena aku tidak memiliki niat jahat untuk membunuhmu atau menculikmu. Karena aku hanya ingin bertransaksi secara damai dengan dirimu," Kata Fate. "Jadi kita bisa berdiri disini dan melakukan percakapan tanpa harus pergi kemanapun."

"Memangnya aku bisa mempercayai monster seperti dirimu yang selalu berbuat jahat!" Teriak Negi dengan wajah yang terlihat marah.

"Bocah yang selalu merasa putus asa seperti dirimu tidak tahu siapa aku dan kelompokku dan apa tujuan dari kelompokku, gampang terbawa arus dan terbakar oleh rasa benci yang kau miliki. Seperti anak kecil bodoh yang tidak berotak," Kata Fate. "Kenapa kau tidak mendengarkan perkataan dan cerita yang ingin kuberitahukan kepadamu."

"Kau ingin melakukan sebuah pembicaraan dengan adikku tanpa melibatkanku?" Tanya Shirou yang sudah tidak memakai wujud Alucard dan muncul dari bayangannya Negi. "Aku tidak akan membiarkannya."

"Emiya Shirou, aku sudah menduga kalau akan muncul dengan segera tepat setelah aku mendekati adikmu," Kata Fate. "Tapi aku sama sekali tidak menduga kalau kau akan muncul secepat ini."

"Teleportasi menggunakan bayangan adalah salah satu tehnik transportasi paling cepat," Kata Shirou yang sudah sepenuhnya keluar dari dalam bayangannya Negi. "Lagipula kalau aku membiarkan dirimu berada bersama dengan Negi, bisa-bisa kau malah mengarahkan pikirannya yang gampang terbawa arus itu ke arah yang negatif. Makanya aku harus cepat datang untuk mencegah hal itu."

"Kau bahkan bisa menebak apa yang ingin kulakukan, huh?" Kata Fate. "Cukup mengesankan."

"Mengesankan? Kurasa tidak," Kata Shirou. "Mengingat Cosmo Entelecheia adalah kelompok teroris yang sangat klise dan mudah ditebak. Seperti organisasi kejahatan yang ada di anime dan manga."

***

"Klise ya," Kata Fate. "Kurasa kata itu tidak ada salahnya sama sekali, karena Cosmo Elentecheia meniru banyak sekali rencana jahat dari novel, anime, film, ataupun manga."

"Kau tidak malu mengakui hal itu!?" Teriak Negi.

"Untuk apa aku merasa malu karena apa yang kuucapkan adalah kenyataan yang ada," Kata Fate. "Karena walaupun rencanaku dan Cosmo Entelecheia mudah ditebak, sejauh ini kalian sama sekali tidak berhasil menghentikan rencana kami."

"Oh, kami pasti bisa menghentikan sisa dari musuh lama ayahku yang mencoba untuk menghancurkan dunia," Kata Shirou sambil tersenyum. "Dengan semua kekuatan yang kumiliki aku pasti bisa menghentikanmu dan Cosmo Entelecheia menghancurkan dunia."

"Kau memang memiliki kekuatan yang selevel denganku, Emiya Shirou," Kata Fate. "Tapi hanya kau seorang diri saja tidak akan cukup untuk menghentikan rencanaku, kau tidak cukup kuat untuk melakukan hal itu."

"Aku seorang diri saja memang tidak cukup untuk menghentikan rencana Cosmo Entelecheia," Kata Shirou dengan wajah yang terlihat sangat percaya diri. "Tapi di sisiku ada beberapa orang petarung Level S, yang cukup kuat untuk membantuku, jadi seperti yang kukatakan sebelumnya Cosmo Entelecheia pasti akan kuhancurkan."

"Rasa percaya diri yang berlebihan seperti itu hanya akan membawa masalah untuk dirimu di masa depan Emiya Shirou," Kata Fate. "Sifatmu itu benar-benar mirip dengan Thousand Master, ayahmu itu. Apa kau ingin jadi pahlawan pembela keadilan seperti ayahmu?"

"Tidak sayangnya cita-cita kekanak-kanakan begitu sudah lama sekali kubuang dari dalam pikiranku," Kata Shirou. "Hal yang terpenting bagiku saat ini ialah menghentikan Cosmo Entelecheia dan pulang bersama dengan semua orang yang berharga bagiku ke Jepang, aku tidak mau ambil pusing dengan hal yang lain."

"Kau mau mengambil jalan yang berbeda dengan ayahmu, huh, ini cukup mengejutkan. Padahal kukira kau akan mengambil jalan yang sama dengan Thousand Master," Kata Fate dengan senyum yang dingin muncul di wajahnya. "Kemiripanmu dengan ayahmu hanyalah wajahmu saja tapi sifat kalian jauh berbeda."

"Yang bercita-cita menjadi seperti ayahku ialah Negi adikku," Kata Shirou. "Dan aku menghargai dan mendukung cita-citanya itu. Meskipun aku sendiri tidak mengambil jalan yang sama dengan ayah dan juga adikku."