webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
403 Chs

Chapter 255 - Ostia Festival 11

"Syukurlah! Syukurlah kalian berdua tidak apa-apa!" Kata Ako sambil memeluk Yuuna dan Makie. "Aku takut, aku benar-benar takut kalau ada hal buruk yang akan terjadi dengan kalian berdua."

"Aku juga sama dengan Ako," Kata Akira dengan air mata yang mengalir di pipinya sambil ikut memeluk Yuuna dan Makie. "Aku benar-benar bersyukur kalian berdua baik-baik saja dan tidak mengalami hal yang buruk!"

"Kami berdua beruntung, karena kami terlempar ke sebuah kota yang penduduknya baik," Kata Makie yang merasa senang bisa bertemu lagi dengan Ako dan Akira. "Dan di kota itu, kami bekerja keras setiap hari untuk mengumpulkan modal perjalanan demi bisa bertemu dengan Negi-kun dan teman-teman yang lain."

"Yah, dan dikota itu kami mempelajari banyak hal termasuk sihir," Kata Yuuna sambil mengusap air mata di pipinya. "Bahkan otak Makie yang tadinya agak bebal sekarang sudah agak mendingan dan menjadi lebih baik."

"Hei! Jangan meledekku begitu!" Teriak Makie dengan wajah memerah. "Mana aku tahu kalau kebebalan di otakku ada hubungannya dengan cedera di kepalaku sewaktu aku terjatuh di latihan senam ritmik."

"Jadi kebodohan Makie itu disebabkan oleh cedera di kepalanya?" Kata Ako terkejut. "Pantas saja terkadang Makie itu nggak nyambung ketika diajak berbicara."

"Alasan kebodohan Makie, cukup masuk akal mengingat Makie adalah cewek terbodoh di seluruh Mahora Gakuen," Kata Akira.

"Iya, bibi yang ada di kota itu adalah seorang dokter sihir yang sangat handal, ia bisa menemukan cedera di kepalaku yang tidak bisa dideteksi dengan cara yang normal," Kata Makie. "Kedatangan kita ke Mundus Magicus ternyata bisa menghasilkan hal yang positif untukku!"

***

"Karena kita semua sudah bertemu dan mengalami reuni, bagaimana kalau kita mengadakan pesta untuk merayakan reuni ini!" Kata Yuuna dengan mata yang amat berbinar. Sifat suka heboh sendirinya Yuuna kumat, kalau dia merasa terlalu bersemangat. "Hanya dengan mengadakan pesta baru aku bisa merasa reuni antara kita berempat bisa dibilang sah!"

"Ide bagus Yuuna!" Teriak Makie dengan penuh semangat. "Reuni ini memang perlu dirayakan dengan pesta!"

"Eh, kurasa itu bukan ide yang bagus, Makie-san, Yuuna-san," Kata Shirou yang tidak mau dibuat malu dengan kebodohan yang akan diperlihatkan oleh Yuuna dan Makie. "Karena pertama saat ini kita bukan berada di Mahora, dan kedua kalian itu bukan om-om pekerja kantoran paruh baya yang setiap merasa senang memiliki keinginan untuk harus mengadakan pesta pora, tolong bersikaplah lebih seperti seorang remaja perempuan pada umumnya."

Ucapan Shirou membuat wajah Yuuna dan Makie menjadi merah padam. Selama ini mereka berdua tidak menyadari kalau kehebohan yang sering ia buat bersama dengan teman-temannya di Kelas 3-a adalah hal yang sangat memalukan. Dan baru saat ini mereka berdua menyadari hal itu.

"Ucapan Alexander-kun itu benar, lho," Kata Akira dengan senyum tipis di wajahnya. "Kalian berdua harus berhenti menjadi orang yang suka heboh sendiri dan bersikap seperti om-om yang mabuk."

"Sememalukan itukah kami berdua kalau kami merasa bersemangat?" Tanya Yuuna masih dengan wajah yang memerah.

"Yup," Jawab Ako sambil menahan rasa geli karena melihat Yuuna dan Makie yang baru sadar kalau selama ini mereka bertindak bodoh kalau merasa terlalu bersemangat. "Tapi kalian berdua nggak perlu merasa kuatir, karena delapan puluh persen murid di kelas kita sama hebohnya dengan kalian berdua."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Yuuna dan Makie dibawa oleh Ako dan Akira ke kediaman Emiya, yang bisa dibilang merupakan tempat paling aman di Ostia. Karena banyaknya Bounded Field yang dipasang di tempat itu, sementara itu Shirou memutuskan untuk pergi ke tempat dimana salah satu pemimpin dari Cosmo Entelecheia berada.

Karena sedari tadi ia bisa merasakan kalau Fate Averruncus sudah mengeluarkan aura membunuh secara terus-menerus yang secara spesifik diarahkan kepada Negi. Shirou tahu kalau Negi saat ini, masih belum sanggup untuk melawan Fate dan karena Negi itu orang yang nekat. Negi pasti akan langsung melawan Fate Averruncus tanpa ragu. Shirou tidak tahu kenapa Fate berusaha memancing Negi seperti itu tapi Shirou tidak akan pernah membiarkan Negi berada dalam bahaya, karena itu saat ini rambut Shirou yang merah berubah menjadi hitam panjang, ia memakai kacamata berwarna kuning dan fedora merah Shirou untuk kedua kalinya memakai wujud dari Alucard secara penuh.

Hanya saja ia tidak memakai mantel dan pakaian ala era Victoria yang dipakai Alucard, melainkan setelan merah dengan dasi hitam dan mantel modern berwarna merah darah.

Setelah ia merubah wujudnya ke wujud Alucard, Shirou masuk ke dalam bayangannya sendiri dan menghilang dari gang tempat ia merubah wujudnya.

Kalau ia pergi dengan berlari atau menggunakan quick moves Shirou merasa kalau ia tidak akan sempat menyelamatkan Negi. Maka Shadow Moves adalah solusi paling pas agar ia bisa tiba tepat waktu untuk menyelamatkan Negi.

Di Kediaman Emiya, Clone Nagi sudah bersiap untuk pergi dan menyelamatkan Negi begitu ia merasakan hal yang sama dengan Shirou. Tapi sayangnya ia tidak bisa pergi karena saat ini Evangeline sedang berada dalam kondisi yang kritis, akibat tubuhnya mengalami perubahan drastis sebuah perubahan yang membuat Clone Nagi terkejut karena Evangeline berubah menjadi istrinya dan ibu dari Negi, Arika.

***

Saat ini Negi sedang berjalan sendirian di tengah kota Ostia, sambil memikirkan banyak hal. Di saat Rakan dan Shirou sedang mengobrol satu hari sebelumnya, ia secara tidak sengaja menguping apa yang mereka berdua berdua sedang obrolkan. Dan pikiran Negi menjadi campur aduk karena hal-hal berat yang dibicarakan oleh Shirou dan Rakan.

Meskipun Negi hanya bisa mengerti sedikit, apa yang mereka obrolkan. Tapi setidaknya ia mengerti apa inti, dari pembicaraan yang mereka berdua lakukan. Rakan dan para anggota dari Aka Rubra memang berhasil menyelamatkan dunia, tapi sebagai gantinya ada harga mahal yang harus mereka bayar untuk keselamatan banyak orang. Yaitu hancurnya Ostia kerajaan tertua di Mundus Magicus.

Kerajaan tempat kelahiran ibunya, kerajaan yang seharusnya bisa ia warisi kalau kerajaan tersebut tidak hancur. Negi tidak tahu banyak hal mengenai ibunya secara detail, karena Nagi ayahnya dan bahkan Rakan menolak untuk menceritakan hal yang mereka ketahui mengenai Arika. Jadi Negi hanya mengetahui beberapa hal mengenai ibunya dari buku sejarah yang ia baca.

Negi tidak tahu alasan Nagi dan Rakan menolak untuk memberitahu soal Arika. Tapi Negi sama sekali tidak mau memaksa mereka berdua untuk memberitahukan apa yang mereka tahu soal Arika kepada dirinya karena ia tahu percuma memaksa. Dan lagipula Negi yakin cepat atau lambat ia akan mengetahuinya, yang ia perlu lakukan hanyalah menunggu.

Tapi semua pemikiran yang sedang ia lakukan berubah dan menghilang, ketika ia merasakan nafsu membunuh besar yang diarahkan kepada dirinya. Nafsu membunuh itu begitu kuat, sampai-sampai Negi merasa sesak nafas karena ia tidak kuat menahan tekanan dari nafsu membunuh itu.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Jantung Negi berdetak dengan amat kencang, dan ia mengalami kesulitan bernafas. Nafsu membunuh itu benar-benar membuatnya tersiksa, Negi sama sekali belum pernah merasakan hal yang saat ini sedang dialami oleh dirinya. Merasakan nafsu membunuh dari seseorang adalah sebuah pengalaman yang baru untuk seorang petarung amatiran di dunia Moonlite seperti dirinya.

Dan saat ini, Negi bisa melihat sumber dari nafsu membunuh yang terarah kepada dirinya. Karena saat ini Fate Averruncus dengan wajah yang tanpa emosi sedang berdiri berhadapan dengan dirinya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Ketika Negi melihat ke arahnya nafsu membunuh yang ia rasakan sedikit menghilang.

Dan Negi bisa kembali bernafas dengan normal, tapi saat ini tubuhnya tetap terasa berat dan keringat mengalir di tubuhnya dengan sangat deras. Negi sadar kalau saat ini, Fate mau melakukan sesuatu terhadap dirinya. Tapi karena level kekuatan Fate berada jauh di atasnya ia sama sekali tidak dapat melakukan apapun saat ini.

"Negi Springfield ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu," Kata Fate. "Jadi sekarang kau harus ikut denganku, dan aku harap kau tidak mencoba untuk menolak ataupun mencoba untuk kabur dan melawanku, karena kau sama sekali bukanlah lawanku."

Negi benar-benar tidak suka kalau ada orang lain menghinanya seperti itu, tapi ia sama sekali tidak dapat membalas ucapannya Fate karena semua yang fate katakan kepada dirinya adalah kenyataan.

"Aku sama sekali tidak mau berurusan denganmu Fate Averruncus," Kata Negi dengan wajah yang serius. "Dan jangan harap kalau aku juga mau pergi denganmu, karena aku tahu kalau kau punya maksud yang tidak baik dengan mengajakku pergi."