MKC 164
[POV 3 dari sisi Jonathan, Anna, Edi, Ebi dan Lestari]
...
Prembun, kota kecil yang sedikit sibuk.
Bukan. Bukan itu yang ingin Jonathan dengar dari Ebi. Bukan sepenggal kalimat nasihat yang menyayat hati. Meski perkataan Ebi bisa diterima, tetap saja itu tidak benar dan tidak masuk diakal.
Atau Jonathan yang tidak bisa menerima semua itu.
Jonathan: Nggi, nanti berangkat gue jemput ya.
Sebelum Jonathan menyadarinya, tangannya sudah bergerak lebih dulu mengirim pesan WA ke Anggi. Tidak ada cara untuk menghapusnya karena sudah Anggi baca.
Anggi: sorry Jon. Gue ada janji sama Santi. Gue sudah ada di depan sekolah.
Membaca jawaban Anggi, bukan membuat Jonathan bahagia tapi semakin sedih.
Jonathan: kan elo masih sakit matanya? Mau kemana?
Jonathan tidak bisa membendung rasa ingin tahu yang membludak hingga menyesakkan dada.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください