Tok tok tok!
Senyum di bibir Kleiner memudar seiring dengan bunyi ketukan pintu yang terdengar. Ia pun memasukkan kembali ponselnya ke saku jas.
Ceklek!
Oscar membuka pintu ruangan Kleiner dengan perlahan. Ia masuk terlebih dahulu lalu disusul oleh dua orang tamu di belakangnya.
"Tuan Kley, Tuan dan Nona Boldayev sudah datang."
Oscar memberitahukan kehadiran kakak beradik Boldayev yang sudah menunggu kehadiran tuannya sejak pagi tadi. Ia sangat tidak menyukai tamu sang tuan kali ini yang akan menjadi relasi bisnisnya.
Kleiner melihat wajah Anastasia yang memucat, tetapi tidak dengan sang kakak. Pria itu bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apapun pada adiknya malam tadi.
"Silakan duduk, Tuan dan Nona Boldayev!"
Kleiner beranjak dari kursinya menuju sofa yang terletak tidak jauh dari meja kerjanya. Di belakangnya, terdapat beberapa piagam penghargaan yang ia peroleh dari hasil kerja kerasnya selama beberapa tahun belakangan ini.
Dan di belakang kedua tamunya, terdapat rak susun setinggi langit-langit berbahan kayu mahoni. Di rak susun tersebut, berbaris rapi berbagai macam buku bacaan tentang filsafat hidup dan ruang lingkup bisnis yang sangat digemari oleh Kleiner.
"Ya, terima kasih, Tuan Kleiner."
Semyon melangkah lebih dulu lalu disusul oleh sang adik. Mereka berdua duduk berhadapan dengan Kleiner, sedangkan sang asisten berdiri di samping sofa single tuannya.
"Jadi, apakah kalian bersenang-senang di hotel dan kasino milik saya?"
"Tenーtentu saja, Tuan. Hotel dan kasino Anda adalah yang terbaik yang pernah saya kunjungi."
Semyon mencoba menutupi rasa gugup yang menyerangnya di hadapan Kleiner Rutherford Stonevrustarios. Ia dan adik kandungnya tidak berani berlama-lama menatap kedua mata sang tuan muda Stonevrustarios.
"Apakah Anda kurang istirahat, Nona? Atau tidur Anda tidak nyenyak?"
"Ah, tiーtidak!"
Anastasia menyangkal pendapat Kleiner secepatnya sebelum terjadi hal-hal tidak menyenangkan lainnya.
Setelah menjawab pertanyaan dari pria terkaya nomor satu se-Inggris raya dan terkaya nomor satu di dunia versi majalah Forbes, wanita yang menjadi salah satu balerina prima di teater ternama kelas duniaーBolshoi teaterーitu pun kembali menundukkan kepalanya. Ia tidak kuasa menahan malu karena dirinya telah ditolak mentah-mentah oleh The Sexiest Demon.
Lain halnya dengan Semyon, pria dengan julukan King of Moscow ini tidak perduli dengan penolakan yang terjadi pada adiknya. Ia tetap menginginkan sang adik menjalin tali kasih dengan Kleiner, meskipun dirinya tahu bahwa pria di hadapannya ini sudah memakai cincin pernikahan di jari tengah tangan kanannya.
"Anda benar-benar seorang yang murah hati, Tuan. Saya tidak menyangka bisa mengunjungi perusahan kelas dunia dan berbincang dengan pemiliknya langsung seperti sekarang ini."
Glek!
Bicara apa dia?! Oscar berseru dalam hatinya.
"Otak Anda sangat cerdas dalam merangkai kata-kata manis, begitu pun dengan Lidah Anda, sangat lihai berbicara!"
Tuan muda Stonevrustarios tersenyum tipis ketika Oscar selesai bicara, tetapi tidak dengan kedua tamunya tersebut. Baik Semyon maupun Anastasia, keduanya saling melemparkan pandangan dan tersenyum dengan canggung satu sama lain. Kleiner paham dengan sikap Oscar yang suka berterus terang seperti barusan.
"Hahaha ...."
Kleiner tertawa terbahak-bahak. Hal yang dianggapnya lucu, bukan terletak pada perkataan asistennya, tetapi pada mimik wajah kedua tamunya yang berubah masam.
Deg deg deg!
Detak jantung Semyon mulai tidak beraturan. Ia melirik sang adik dan ia tahu, bahwa Anastasia sedang dilanda kecemasan. Menyadari akan hal itu, ia pun berusaha mencairkan suasana.
"Ternyata selera humor Anda cukup bagus, Asisten Oscar!"
Oh, dia berani menyindir Oscar rupanya! seru Kleiner dalam hati.
"Itulah mengapa saya mempertahankan dirinya di sisi saya hingga saat ini!"
Mendengar jawaban Kleiner barusan, Semyon tidak berani lagi berkata-kata. Karena ia tidak ingin Kleiner membatalkan niatnya untuk menandatangani surat perjanjian kerjasama yang sudah ia kirimkan melalui email.
"Jadi, apakah Anda sudah membaca surat perjanjian kontrak kerjasama yang saya kirimkan, Tuan Kleiner?"
Semyon tidak ingin menunda waktu lagi. Ya, lebih tepatnya, menunda waktu untuk segera menyelesaikan urusan bisnisnya dengan Kleiner dan pergi dari London, Inggris.
Tanpa sepengetahuan Semyon, The Sexiest Demon sudah menandatangani kesepakatan kontrak kerjasama bilateral antara Rutherford Company dengan teater Bolshoi yang berada di ibukota Rusia tersebut.
Kleiner merubah posisi duduknya. Kini, ia menyilangkan kedua tangan di depan perut sixpack-nya. Sambil menatap sang balerina prima andalan Bolshoi Teater, ia pun menyembunyikan senyumnya.
"Apakah Anda belum memeriksa email terbaru yang sudah kami kirimkan?"
Oscar merespon pertanyaan Semyon karena melihat tuannya tidak antusias menjawab. Dan lagi-lagi, Kleiner hanya tersenyum tipis dengan kelakuan sang asisten.
"Email terbaru?"
Semyon sangat penasaran dengan isi email yang dikatakan oleh Oscar barusan.
"Oscar, berikan tamu kita minum!"
"Baik, Tuan."
Oscar membungkukkan badannya di hadapan Kleiner sebelum pria itu ke luar dari ruangan bosnya.
"Maーmaaf atas kelancangan saya malam tadi, Tuan!"
Anastasia memberanikan diri membuka percakapan antara dirinya dengan Kleiner. Wanita itu berpikir, akan sangat mudah baginya merayu seorang bos besar seperti Kleiner. Namun ternyata, pemikirannya salah. Nasib baik sepertinya sedang tidak berpihak padanya kali ini.
Semyon menyenggol pelan bahu adik perempuan satu-satunya. Ia tidak ingin Anastasia merendahkan dirinya di hadapan Kleiner. Karena menurutnya, sikapnya kali ini akan menurunkan harga dirinya sebagai balerina prima kesayangan teater Bolshoi.
"Maafkan perkataan adik saya yang tidak mengerti situasi, Tuan!"
Semyon berusaha menghilangkan kecanggungan antara adiknya dengan Kleiner. Lebih pantasnya, ia tidak ingin kehilangan uang ratusan juta Poundsterling untuk mendanai pertunjukan balet berikutnya.
"Hahaha, jika begitu, tebuslah permintaan maaf Anda dengan hal berharga untuk saya!"
Semyon memicingkan matanya seraya menatap Anastasia yang terlihat bingung dengan perkataan Kleiner.
"Menebusnya dengan cara seperti apa, Tuan?"
Tok tok tok!
Oscar masuk ke ruangan Kleiner bersama dengan Diana. Sang sekretaris cantiknya itu membawakan tiga kaleng minuman penambah ion tubuh bermanfaat bagi tubuh pebisnis seperti Kleiner.
"Silakan diminum, Tuan-tuan dan Nona!"
Diana mempersilakan Kleiner dan kedua tamunya meminum minuman yang sudah ia letakkan di atas meja.
"Terima kasih."
Anastasia tersenyum kepada Diana sambil mengangguk.
"Oh, bukankah Anda Anastasia dari teater balet Bolshoi, Moskow, Rusia?"
Diana membelalakkan matanya menatap wanita yang sedang tersenyum padanya. Ia tidak percaya pada kenyataan bahwa dirinya bertemu dengan balerina yang ia kagumi di kantor tempatnya bekerja.
"Benar sekali."
Kleiner membantu Anastasia menjawab pertanyaan sekretarisnya.
"Bisakah kau keluar sekarang?"
"Tenーtentu saja, Tuan."
Diana membungkukkan badannya lalu beranjak dari ruangan Kleiner, sedangkan Oscar berdiri kembali di samping sofa tuannya.
"Saya sudah memberikan apa yang Anda butuhkan, lalu sebagai imbalannya, berikanlah apa yang saya butuhkan suatu saat nanti!"
Glek!
Semyon menelan saliva-nya dengan kasar seraya menatap The Sexiest Demon. Keadaan teater Bolshoi yang sedang tidak menguntungkan, membuatnya terjepit.
Persyaratan apa yang diinginkan Tuan Kleiner? Apakah akan memberatkan aku dan Anastasia? tanya Semyon diam-diam dalam hatinya.
"Saーsaya ...."
Semyon belum menyelesaikan kalimatnya, tetapi Anastasia meraih lengan Semyon lalu menatapnya tajam. Kini, pandangan kedua kakak beradik itu pun bertemu.
Holaaaa, Sahabat Zoya!
Thank you sudah membaca Marry the Twins! Jangan lupa masukkan cerita ini ke library kalian yah! Agar kalian tidak ketinggalan cerita tuan muda Stonevrustarios dan si kembar Villearisa dan Vyschella yang cantik-cantik!
Jika koleksi power stone aku mencapai 100, aku akan pastikan untuk update 2 chapter perhari! So, pliiiiisss bantu aku yahhhh! Hehehe ^∆^
Happy Reading Happy Readers
Thank you, Guys!
Follow ig zoyaalicia_dmitrovka