webnovel

Sorry Seems To Be the Hardest Word

"Kak? Bagaimana kau akan menjawabnya?"

Anastasia berbisik di daun telinga sang kakak. Ia sangat tidak ingin Semyon gegabah dalam mengambil keputusan. Dan, oh! Dugaan Anastasia kali ini pun meleset.

Semyon menatap Kleiner yang sedang menunggu jawaban persyaratannya.

"Baiklah, Tuan. Saya menyetujui persyaratan apapun yang Anda ajukan."

Anastasia tidak sepenuhnya yakin dengan jawaban sang kakak laki-lakinya tersebut. Ia tidak ingin Semyon terjebak dengan persyaratan apapun yang diajukan oleh pemilik Rutherford Company.

"Apakah kau yakin, Kak?"

Semyon menatap Anastasia dengan tatapan menyidik. Ia meraih tangan sang adik lalu menjauhkan dari dirinya.

"Apa?"

"Jawabanmu barusan."

"Jangan ikut campur urusan pria, Anna!"

"Tapi, Kak ...."

Semyon menempelkan jari telunjuk di bibirnya yang tebal seolah menyuruh adiknya untuk tetap bungkam dan mengikuti saja keputusan yang sudah ia buat tadi.

"Aku akan melakukan apapun demi menyelamatkan Bolshoi teater."

Anastasia menatap Semyon dalam-dalam. Ia berusaha menemukan kesungguhan di dasar mata teduh pria itu.

"Apakah sekarang kau sudah mengerti, Anna?"

Sang balerina andalan Bolshoi itu pun mengangguk pelan sambil terus menatap sang kakak.

"Kau tahu, bukan? Para penari kita menjadikan Bolshoi sebagai rumah ke dua mereka? Yang artinya, mereka menjadikan Bolshoi sebagai mata pencarian mereka untuk menghidupi diri mereka sendiri atau bahkan keluarga mereka."

Semyon mencoba meyakinkan Anastasia agar percaya padanya. Karena ia melakukan semua itu bukan untuk urusan pribadinya semata, melainkan demi kelangsungan hidup teater yang sudah lama dirintis oleh keluarganya.

Ada benarnya juga jawabanmu, Kak! Anastasia berseru di dalam hatinya. Kasihan Liona! Ia menjadi balerina untuk menghidupi anaknya yang masih balita karena sang suami telah mencampakkannya, lanjut Anastasia dalam hati.

Anastasia teringat akan sahabatnya di Bolshoi teaterーLiona Zakharovaーyang menjadi seorang ibu tunggal di usianya yang terbilang masih sangat muda karena kisah asmara dengan sang suami tidak berjalan dengan mulus.

Kleiner hanya tersenyum melihat mereka berdua memperdebatkan persyaratan yang ia berikan kepada keluarga Boldayev tersebut. Sedangkan Oscar melirik Kleiner yang sedang mengelus dagunya. Ia tertegun dengan persyaratan tuannya.

Ddrrttt!

Ponsel Oscar yang sedang ia pegang di tangan kanannya bergetar. Getaran itu membuat sang asisten tidak berkonsentrasi terhadap apa yang sedang dibicarakan oleh tuannya dan relasi bisnisnya yang tidak lain adalah Semyon Boldayev.

Oscar nyaris berteriak, tetapi ia buru-buru menutup mulutnya dengan salah satu tangannya. Pemandangan langka ini, membuat Anastasia sangat penasaran.

"Maaf, Tuan Kley, ada hal mendesak yang harus saya laporkan kepada Anda!"

Oscar menyela pembicaraan antara Kleiner dengan Semyon untuk yang kesekian kalinya. Sang tuan muda keluarga Stonevrustarios pun segera menoleh dengan memasang wajah tidak suka. Melihat Kleiner menatapnya, Oscar mendekatkan mulutnya ke daun telinga tuannya seraya berbisik.

"Tuan, kabar buruk datang dari istri Anda!"

Kleiner menjauhkan wajahnya dari Oscar dan menatap pria itu dengan kening berkerut.

"Ada apa? Apakah dia terlibat perseteruan dengan Alexa lagi?"

Kleiner mengingat kejadian yang menimpa sang istri beberapa hari yang lalu. Karena hanya satu hal itulah yang ia ketahui selama ini.

"Bukan!"

Wajah Kleiner berubah tegang usai ia melihat asistennya menggeleng.

"Lalu?"

Oscar mendekatkan wajahnya lagi ke telinga Kleiner.

"Bisakah Anda meminta kedua tamu Anda pergi sekarang juga? Karena ini merupakan keadaan darurat!"

"Jika kau yakin bahwa ini adalah keadaan darurat, baiklah! Saya akan menyuruh mereka pergi sekarang. Namun jika sebaliknya, kau harus menerima konsekuensi atas berita bohongmu itu!"

Oscar pun segera mengangguk dan memberikan ponselnya kepada Kleiner.

"Hah?! Apa ini, Oscar?! Siapa yang mengirimkan video ini kepadamu?!"

"Ivan."

**

"Mengapa kau mengajakku ke sini, Ethan?"

Siang ini, suasana di London Eye yang merupakan salah satu destinasi terkenal di kota terpadat pertamaーLondonーdi Inggris raya, agak ramai. Pengunjung yang datang pun dari berbagai usia.

Ethan Jayden William yang berasal dari keluarga terkaya nomor tiga di Britania Raya ini, merupakan seorang selebriti papan atas yang sedang naik daun di dunia hiburan dalam negeri hingga ke kancah internasional. Pria yang menjalin persahabatan dengan si kembar Villearisa dan Vyschella sejak kecil, saat ini sedang mengajak istri sah tuan muda Stonevrustarios ke tempat favorit mereka berdua.

"Ada apa? Mengapa kau mempermasalahkannya, Cia?"

Ethan mencoba meraih tangan Vyschella sajak tadi, tetapi wanita itu pun selalu menepisnya. Ya, Ethan mengerti posisinya saat ini. Namun, bukankah wanita yang kini bersamanya hanya memainkan peran pengganti saudara kembarnya saja?

"Aku bukan mempermasalahkannya, Ethan!"

Vyschella menyangkal pernyataan Ethan karena ia tidak ingin menyinggung perasaan pria yang sudah dikenalnya sejak kecil.

"Lalu?"

Ethan menatap wanita cantik di hadapannya dengan cemas. Ia tidak siap untuk kehilangan sosok Vyschella yang telah lama berada di dalam hatinya sejak mereka sama-sama beranjak dewasa.

"Ethan, kita sudah dewasa, bukan?"

Vyschella terlihat sangat tidak bersemangat berjalan bersama pria tampan bermata biru dengan alis tebal, dikarenakan dirinya sudah berstatus sebagai sorang istri dan ia merasa dirinya sangat hina berdampingan dengan pria yang selalu bersamanya sejak ia masih anak-anak.

"Hey! Listen to me, Cia!"

Ethan berusaha mengambil kendali atas situasi rumit siang ini di antara dirinya dan wanita yang dicintainya itu.

Vyschella menundukkan kepalanya lesu. Ia tidak berani menatap mata lawan bicaranya dan terlebih lagi, ia takut sang sopirーIvan Brahmandーakan menjadi mata-mata Kleiner dan melaporkan semua kegiatannya bersama dengan Ethan.

"No! Listen to me carefully, Ethan!"

Sejujurnya, aku pun merindukan suasana seperti ini, Ethan! Berjalan bersamamu, pergi membeli gulali, makan berbagai macam cokelat dan es krim, terlebih lagi tertawa bersamamu. Namun sekarang, keadaan telah berubah! seru Vyschella pada dirinya.

"Tidak bisakah kau melupakan aku dan kenangan masa kecil kita?"

Deg deg deg!

Jantung Ethan mulai berdegup kencang tak beraturan. Wajahnya pun memerah menahan amarah. Ia berharap bahwa indra pendengarannya kali ini salah.

Tidak, Cia! Kau tidak boleh pergi dari hidupku! seru Ethan menolak permintaan Vyschella dalam hati.

Ethan menarik napasnya dalam-dalam seraya menatap wanita cantik dengan rambut coklat kehitaman dan bola mata membulat.

"Cia, katakan padaku! Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"

Ethan menahan emosinya yang akan segera meledak. Ia tidak berniat sedikitpun untuk memenuhi permintaan wanita itu.

Vyschella mulai terisak. Air matanya lolos dari kedua mata indahnya. Ia teringat akan ancaman sang ayah kandungnya sendiri dan ia tidak mungkin mengatakan kebenaran itu pada pria di depannya.

"Aarghh!"

Ethan berteriak sekencang-kencangnya sambil meninju dinding di sebelahnya. Tingkah laku pria itu pun menjadi pusat perhatian sesaat oleh orang-orang yang berada di dekat mereka berdua. Dan tentunya, kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Ivan untuk merekam semua kegiatan Vyschella bersama Ethan lalu melaporkannya kepada sang tuan.

"Jangan mencariku lagi, Ethan! Dan, jangan bertanya tentang perasaanku padamu lagi! Karena ... jujur saja, perasaan itu telah lama sirna!"

Maafkan aku, Ethan! Aku terpaksa berdusta padamu agar kau tidak terlibat lebih jauh urusanku dengan Papa juga Kleiner! seru Vyschella bersedih hati.

Holaaaa, Sahabat Zoya!

Thank you sudah membaca Marry the Twins! Jangan lupa masukkan cerita ini ke library kalian yah! Agar kalian tidak ketinggalan cerita tuan muda Stonevrustarios dan si kembar Villearisa dan Vyschella yang cantik-cantik!

Jangan lupa untuk melemparkan power stone, menulis review and mengirim gift untuk cerita ini agar aku selalu bersemangat menulisnya!

Happy Reading Happy Readers

Thank you, Guys!

Follow ig zoyaalicia_dmitrovka

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
Next chapter