webnovel

Making Love with My Sister: bercinta dengan adik angkat ku

Kisah cinta jaksa Lee Hyukjae dan adik bungsunya Lee Nara, yang tentu saja mustahil untuk bisa bersatu. Sejak dia kecil obsesi jaksa Lee adalah adiknya, dia sulit untuk jatuh cinta pada wanita lain karena sudah mencintai adik angkat nya. Eunhyuk tak pernah menyangka jika kebahagiaan nya rumah tangga nya bersama Nara akan terenggut begitu cepat, dia dan Nara tengah menantikan anak kedua mereka namun sebuah musibah besar membuat impian mereka kandas, calon bayi mereka di rahim Nara yang baru berumur 5 bulan meninggal karena kejadian tragis itu, sejak saat itu setahun sudah berlalu dan Jisung putra sulung mereka hampir berumur tujuh tahun dokter masih melarang Nara hamil kembali. Rumah tangga mereka tengah di uji dengan banyak cobaan, Nara yang sibuk dengan butik nya, Eunhyuk yang sibuk dengan tumpukan kasus di kejaksaan dan hadirnya pihak ketiga juga yang terobsesi dengan jaksa Lee, bahkan membuat nyawa Nara dalam bahaya, obsesi wanita itu menakutkan karena dia juga dalang yang membuat Nara keguguran setahun lalu. Siapa wanita itu? Benarkah dia adalah masa lalu Eunhyuk? Bahkan Eunhyuk sendiri tak pernah akrab dengan penggemar rahasia nya ini. Eunhyuk harus menceraikan istri nya jika dia tak mau kehilangan Nara.

Verradyta_Hyuk · 映画
レビュー数が足りません
44 Chs

Win and justice (25)

Gedung pengadilan tinggi Yongsan- Seoul.

Eunhyuk hari ini bertindak sebagai jaksa penuntut, atas terpidana Tan Hankyung sebagai pelaku otak pembunuhan dari Korban Han Minjun, dan Kim Yesung, juga ibu dari Inspektur Kim, yang tertembak karena melindungi anak nya.

Di sebelah kursi Tan Hangkyung duduk Park Jungsoo, yang siang ini juga hadir sebagai saksi atas kasus pembunuhan itu.

"Anda membunun Nyonya Han karena rencana kerjasama antara STYLE dan perusahaan anda dia batalkan secara sepihak, dan meminta Kim Kangin anak buah anda untuk membunuh korban di lantai dua tepatnya di kamar korban"

Eunhyuk berdiri di depan para hakim, membacakan paparan tuntutan kepada terdakwa setelah memanggil Kim Kangin sebagai saksi.

"Apa anda mengakui nya tuan Kim?"

"Nde saya mengaku bersalah, saat itu memang saya yang membunuh Nyonya Han dengan mencekik leher nya dengan tali tambang, kemudian setelah dia lemas dan hampir mati saya sengaja menggantung tubuh nya agar terlihat seperti bunuh diri"

Jungsoo yang ada di tempat itu terlihat sedih, beberapa kali dia mengusap air mata nya karena menyesal tak menolong mantan istrinya.

"Kenapa kau meletakkan gelang biru milik tuan Park di dekat tubuh korban?"

Eunhyuk mendekat ke Kim Kangin, tatapan membunuh jaksa muda itu membuat pria yang pernah di hajar Eunhyuk kemarin meringis takut, hingga saat ini kakinya yang tertusuk pisau masih di perban, dan untuk berjalan dia masih menggunakan tongkat.

"Bos ingin agar Park Leeteuk menjadi tertuduh, dia sengaja memberi perintah itu pada saya"

"Dari mana ktau mendapatkan gelang itu tuan Kim? Bukankah itu gelang milik tuan Park?"

"Ngh gelang itu di temukan bos di lobby gedung kantor STYLE jatuh di sana, setelah Park Leeteuk pergi"

Akhirnya terjawab sudah kenapa gelang biru itu bisa berada di lokasi dekat mayat Han Minjun.

"Tan Hankyung, apa kamu tahu hukuman apa yang menunggu mu karena menghilangkan nyawa orang lain yang tak bersalah?" Wajah Marga Tan itu memucat, dengan tangan berkeringat dia berpegangan pada kursi.

"Majelis hakim yang terhormat, sudah sangat jelas jika terdakwa benar benar terbukti dalang dari pembunuhan Han Minjun, bukti saputangan milik Kim Kangin dan pengakuan nya, juga keterangan dari asisten CEO Style tuan Shin Donghee di sidang pertama kemarin, jika mereka gagal melakukakan kerja sama lagi lantaran Han Minjun membatalkan nya, juga kesaksian dari tuan Park jika dia sempat melihat punggung pembunuh itu saat kabur, saya sebagai jaksa penuntut meminta hakim memberikan hukuman mati bagi terdakwa"

Suara dengungan di mana mana, dan Hakim ketua segera mengetukkan palunya agar suasana sidang itu tenang lagi.

"Ada juga bukti lain yang belum di ketahui oleh siapapun, dan akan saya tunjukkan di sini" Eunhyuk tersenyum smirk, dia menunjukkan beberapa foto di slide layar besar pengadilan itu, yang menampakkan adegan ciuman ataupun, adegan kedekatan lain nya antara tersangka Tan dan korban Han, hingga suasana di ruang sidang yang tadi hening menjadi gaduh lagi.

"Kamu dan Han Min Jun pernah menjalin affair kan, hubungan gelap di belakang suaminya? Karena kamu, dia bercerai dengan suaminya Park Leeteuk, kalian berselingkuh dan ktau merusak pernikahan Han Minjun dengan suaminya"

"Astaga!! Dia bajingan brengsek!"

"Tega sekali membunuh anak ku setelah menjadi selingkuhan nya, Minjun malang sekali nasib mu, hiks hiks"

"Dia harus di hukum mati!!!"

Keluarga dari Han Minjun berteriak keras dan ibu korban bahkan histeris, dia berdiri dan di tenangkan oleh yang lain nya.

"Hukum mati saja dia pembunuh kejam!!"

Semua orang yang hadir di sana berteriak, termasuk awak media yang juga meliput sidang siang ini.

Dok...dok..dokk!!!!

"Semua tenang!! Jangan berisik di pengadilan!" Hakim ketua Lee Jongsuk mengetuk palunya dan bertanya pada Eunhyuk.

"Apa foto foto yang jaksa Lee tunjukkan bisa di jamin keaslian nya?"

"Nde hakim ketua, foto foto itu telah di teliti langsung oleh para ahli dan memang asli, selama ini Shin Donghee menyimpan nya dan memberikan bukti itu pada kejaksaan"

"Baiklah bukti ini kami terima, dan akan menjadi bahan pertimbangan kami memberikan vonis untuk tersangka"

Donghae tersenyum kagum, melihat aksi jaksa muda itu, sejak lama dia memang mengagumi Lee Hyukjae yang selalu penuh kharisma saat berada di sidang pengadilan.

Donghae duduk di sebelah pengacara Kwon, yang bertindak sebagai kuasa hukum Tan Hankyung.

"Apa pembelaan yang ingin anda sampaikan sekarang tuan Tan?"

Wajah Hankyung yang masih pucat menggeleng dan terlihat menangis.

"Saya mengaku bersalah, tapi alasan saya melakukan nya karena Han Minjun melakukan kecurangan dengan tiba tiba membatalkan kontrak kerjasama kami, saya kesal dia menjalin hubungan baik dengan mantan suaminya lagi" Jungsoo terlihat terkejut, dia tak menyangka kedatangan nya beberapa kali ke kantor mantan istrinya itu, jadi pemicu juga kenekatan Tan Hankyung.

"Dan kamu membunuhnya karena cemburu, Juga dendam?" Eunhyuk menatap langsung mata pria itu dengan tajam hingga si terdakwa mengangguk pelan.

"Lalu soal kematian Inspektur Kim, apa karena Kim Yesung tak sengaja mencuri dengar percakapan mu dengan Choi Siwon, dan kamu takut kepala kepolisian menangkapmu, jadi kamu menculik nya malam itu?" Tan Hankyung mengangguk lagi, berawal membunuh satu orang lalu akhirnya makin banyak korban juga berjatuhan.

"Karena merasa takut juga saya akan menjadi jaksa penuntut kasus ini kamu juga menculik saya, lalu Memerintahkan anak buahmu untuk membunuh saya juga?"

"Jaksa Lee, maafkan saya hiks maafkan saya~" Hakim ketua Lee Jong Suk mengangguk, dan Eunhyuk duduk lagi di kursi nya, setelah mendesak Tan Hankyung mengakui semua perbuatan jahat nya.

"Hyung, sepertinya semua orang di sini menatapmu kagum kekeke---- kamu hebat tadi" Kim Ryeowook berbisik pelan, siang ini dia bersama Kim Heechul duduk di kursi jaksa penuntut bersama Eunhyuk.

Lalu Cho Kyuhyun akan menjadi jaksa penuntut untuk kasus Kim Kangin di sidang besok.

Donghae berdiri memberikan argumen dan paparan, untuk membela Park Jungsoo yang sebelum nya menjadi tersangka, dia memohon pada majelis hakim untuk membebaskan klien nya dan hanya memberikan hukuman ringan berupa denda, atau hukuman percobaan, karena sikap egois dan ceroboh nya tak menolong korban saat hari Naas itu juga penyerangan nya pada aparat hukum yang menyebabkan Cho Kyuhyun pernah tertembak.

Sidang di tunda selama dua jam sebelum keputusan vonis hakim di bacakan, karena hari ini adalah sidang terakhir pembacaan vonis pengadilan.

"Appa!! Hiks bagaimana keadaan appa?"

Jungsoo tersenyum saat memeluk putrinya yang menangis, dan mengusap lembut rambut panjang gadis cantik itu.

"Gwenchana, hari ini appa lega setidaknya Jaksa Lee telah menepati janji nya untuk membantu appa bebas"

Nara mengangguk pelan, dia juga bangga dan kagum melihat pria yang belasan tahun ini menjadi sosok kakak untuknya, dan dua bulan ini menjadi kekasih juga, meskipun Nara masih takut hubungan mereka akan terlihat aneh di mata orang lain.

"Jangan menangis nak, appa pasti akan bebas secepatnya dan kita bisa berkumpul lagi bersama" Sungmin yang siang itu menemani Nara di pengadilan tersenyum melihat interaksi mereka.

"Terima kasih tuan Lee Sungmin, selama ini putriku telah bersama keluarga yang tepat dan memberinya banyak cinta"

"Nde paman Park sama sama, appa dan eomma juga menitipkan salam, mereka tak bisa hadir hari ini karena perjalanan bisnis appa yang mendadak ke Jepang kemarin"

"Gwenchana, terima kasih sudah menemani Nara ke sini sejak kemarin" Jungsoo mengangguk maklum, kemarin suami istri Lee itu datang ke pengadilan menemani Nara dan memberi dukungan, juga mengobrol akrab dengan nya, bahkan Jungsoo tak keberatan jika Nara rindu dengan keluarga angkat nya, dia bisa menginap di rumah orang tua angkatnya.

"Sidang akan di lanjutkan satu jam lagi, doakan saja Eunhyuk berhasil membebaskan paman"

"Ah saya suka dengan nya, dia jaksa yang cerdas, pantang menyerah, adil, juga berani, Lee Hyuk jae itu anak muda yang membanggakan, kekekeke----saat pertama kali dia melakukan interogasi, saya merasa dia akan membantu saya nanti nya"

Wajah Nara merona saat ayah nya memuji terus jaksa muda itu, jika saja ayahnya tahu mereka tengah berkencan selama dua bulan ini, lalu pernah tidur bersama beberapa kali, entah apa tanggapan Jungsoo nanti.

"Sepertinya jaksa Lee sibuk sekali, dia tak keluar dari ruangan nya sejak tadi, ah padahal ada yang mau ku tanyakan dengan nya" Sungmin melirik jam tangan nya, dia melihat di sana ada keluarga Han tengah mengobrol, dan tim High Criminal dari kepolisian, yang bekerja bersama adiknya selama ini juga tengah mengobrol, semua memakai pakaian berkabung serba hitam karena rencana nya mereka akan melayat ke peristirahatan terakhir inspektur kepolisian Kim.

*

*

"Sidang kasus pembunuhan Han Min Jun dan Inspektur Kim di buka silakan kuasa hukum terdakwa melakukan pembelaan sebelum pembacaan vonis hukuman"

Saat ini adalah yang paling menegangkan, setelah hakim ketua mengetuk palu nya, pengacara dari Tan Hankyung berdiri membacakan pembelaan nya.

"Hyung, apa ini akan berjalan lama?"

"Semoga saja tidak, aku lelah juga" jawab Eunhyuk pelan.

Ryeowook tersenyum dan membaca lagi paper nya mendengarkan paparan kuasa hukum itu.

Sidang terakhir ini di tutup dengan pembacaan vonis hukuman mati untuk Tan Hankyung, dan vonis bebas dan hukum percobaan kurungan untuk Park Jungsoo karena di nyatakan tak bersalah, dia hanya di kenakan hukuman percobaan dan denda dua puluh juta won karena penyerangan terhadap aparat, dan kelalaian nya, karena membiarkan korban meninggal saat hari itu.

Soal sanksi hukuman untuk kepala kejaksaan Choi Siwon, yang melindungi kejahatan sepupunya dengan selalu meminta kepolisian menyelidiki Park Jungsoo akan di Vonis oleh pengadilan -displin kejaksaan, biasanya berupa pemberhentian jabatan, juga hukuman kurungan penjara paling lama lima tahun.

"Sidang di tutup dan hukuman akan di jalankan sesuai prosedur hukum yang berlaku di negara, selamat sore!!"

Dok...dok....dok!!

Nara sungguh bersyukur dan tersenyum lega, dia berdoa bersyukur tak henti hentinya dan langsung berlari memeluk sang ayah, yang juga menerima pelukan bahagia putri nya.

"Selamat paman, mulai saat ini anda bisa bebas, saya akan mengurus semua administrasi nya dulu"

"Pengacara Lee, sekali lagi terima kasih atas kerja kerasnya selama ini" Donghae tersenyum kalem dan mengangguk, dia membalas senyum terima kasih dari Nara yang masih merangkul ayahnya.

"Appa aku bahagia sekali! Setelah ini aku akan membuatkan kimchi dan kimbhap kesukaan appa ya"

Jungsoo mengangguk pelan, dia teringat Hye Woo yang selalu ceria dan saat tersenyum begitu cantik, mereka ibu dan anak sungguh berwajah mirip, dan Jungsoo bahagia meski Hyewoo tak bisa bersama nya lagi, dia tak ingin kehilangan Nara lagi, putri kesayangan nya.

*

*

Saat keluar dari kantor administrasi pengadilan Donghae berpapasan dengan Eunhyuk dan Heechul, yang tengah bersiap akan berangkat ke pemakaman Kim Yesung.

"Jaksa Lee apa kamu jadi berangkat sekarang?" Heechul yang menerima kopi yang dibagikan Ryeowook barusan, melihat jam di tangan nya.

"Kalian duluan saja, aku akan menyusul ke sana nanti hyung"

Heechul mengangguk saja pergi bersama Ryeowook, dan tim mereka yang lain telah duluan berangkat setelah sidang selesai tadi.

"Aku ingin berterima kasih padamu dulu untuk hari ini" Donghae mengulurkan tangan nya pada jaksa muda itu, dan di sambut Eunhyuk dengan senyum lega.

"Terima kasih, telah menepati janjimu pada klien ku dan terima kasih karena hari ini membuat ku kagum lagi di pengadilan tadi"

"Apa hanya itu, jadi tak ada imbalan apapun?" Donghae terbahak, dia geli melihat bibir Eunhyuk yang mengerucut, beda sekali dari sosok berkharisma seorang jaksa Lee jika di persidangan.

"Ehm ehm~ imbalan nya aku akan mengundang mu makan malam dengan klien ku nanti malam, ehm bagaimana? Kamu Mau tidak?"

"Ah tentu saja, kekeke---- itu rejeki, undangan makan tak boleh di tolak"

Eunhyuk yang ikut tertawa langsung merona begitu Donghae berbisik pelan.

"Segera lamar gadismu ke ayahnya eum, jika kelamaan dia bisa hilang di embat lain nya hahahaa"

"Aish Lee Donghae jangan menakutiku!"

Eunhyuk merengut kesal, sejak tadi dia ingin mendekati Nara -nya dan memeluk gadis itu, tapi gedung pengadilan ramai dan penuh dengan awak media, Eunhyuk takut ini akan jadi skandal jika dia melakukan itu.

"Hahaha, ayo cepat nanti malam katakan pada Paman Park, jika kamu takut terus dia bisa menjodohkan anaknya nanti hahaha, dan kamu gigit jari"

"Aish sialan kamu! Jahil sekali sih!"

*

*

*

"Mwo??"

Park Jungsoo mendelik kaget, dia menatap putri nya dan Eunhyuk bergantian, dan Lee Donghae yang mengibaskan tangan nya menggeleng tak ikut campur.

"Kalian? Astaga apa kalian sadar posisi kalian itu---"

"Ahjussi, aku mencintai Nara.....bukan sejak kemarin saja, tapi sejak dia masih berumur dua tahun dan orang tuaku mengasuh nya"

Wajah Jungsoo menggeleng bingung, dia tampak memijit dahinya.

"Ini bukan saja soal status kalian, tapi usia kalian? Argh ya tuhan aku memberikan putriku yang baru berumur 20 tahun, pada pria dewasa seperti kamu ckckck"

"Appa!!! Kenapa sih appa masih meragukan Eunhyuk oppa, aku juga mencintai nya dan hanya mau menikah dengan nya"

"Aigoo_____"

Donghae terkekeh saat Jungsoo berujar frustasi, dia membantu Eunhyuk membujuk pria itu tadi dan malah di bentak Jungsoo dengan kalimat.

"Jangan ikut ikut, ini masalah besar astaga mereka ini kakak dan adik!!

"Ahjussi, kami bukan saudara kandung, meski dulu status Nara pernah jadi adikku tetap saja kami ini orang lain, cinta kami tulus, kenapa kamu tak setuju?"

Jungsoo masih memijit dahinya, dia menyuap Kimbhap lagi, dan melirik putrinya.

"Nara masih baru masuk kuliah, dia putriku satu satu nya, dan aku tak mau dia menikah muda sebelum lulus kuliah, astaga apa kamu mau di sebut pedofil menikahi anakku?"

"Hehehe dia memang seperti itu kok---- jaksa Lee yang pedofil hahaha"

"Yak Lee Donghae mulut mu!!"

Donghae senyum senyum namun langsung takut saat Eunhyuk mendelik sangar padanya.

"Putriku akan kuliah sampai lulus, sekitar tiga sampai empat tahun lagi, baru boleh menikah, apa kamu paham jaksa Lee?"

"Appa?? Hiks kenapa appa tega pada ku?"

"Aigoo paman, banyak kok mahasiswa yang menikah meskipun masih kuliah, dan mereka bisa lulus dengan baik"

Donghae menyangkal, entahlah kenapa dia jadi semangat membantu jaksa muda itu sekarang.

"Keputusannku tetap sama, putriku akan kuliah sampai lulus, dan setelah nya baru dia boleh menikah dengan pria pilihannya, tunggu saja empat tahun lagi"

"Ahjussi, apa tak ada keringanan? Kami saling mencintai, tolong ijinkan setidak nya jangan sampai Nara lulus, aduhh"

"Tidak ada!!!"

Jungsoo langsung berteriak meneguk minuman nya, makan malam mereka jadi penuh hura hara begini.

"Hiks appa tega, aku benci appa!" Nara menangis sesenggukan.

"Yak Park Nara! Appa hanya ingin kamu ini lebih dewasa saat menikah, astaga kamu ini baru dua puluh tahun nak-----"

Ini akan berubah menjadi perdebatan ayah dan anak dan melihat Nara menangis, Park Jungsoo akan melunak mengangguk pelan.

"Huft~ baiklah baik, kita ambil jalan tengah saja" Eunhyuk dan Nara yang sudah putus asa menatap harap pria di depan nya.

"Kalian baru boleh menikah tahun depan, saat putriku berumur dua puluh satu tahun dan siap aku berikan padamu, bagaimana?"

Wajah Eunhyuk memerah kesal, oh tuhan jadi dia harus menunggu setahun lagi, kenapa tega sekali bapak mertua nya itu.

"Katakan pada orang tua mu soal ini, tahun depan baru kalian boleh menikah, kamu paham Lee Hyukjae?"

Donghae tak tahan ingin tertawa melihat dua orang yang di mabuk cinta itu merengut sebal, dengan keputusan Park Jungsoo.

"Appa tega! Jika aku hamil sekarang, apa harus menunggu setahun sampai cucu appa lahir baru boleh menikah?! uh appa jahat"

"Hah uhuk.....uhuk...uhuk apa katamu Nay, uhuk..."

Teriakan Nara tadi langsung membuat ayahnya batuk tersedak jus yang dia minum, sampai Eunhyuk dan Lee Donghae ikut melongo kaget mengerjapkan matanya.

"Yak, apa maksud....mu uhuk uhuk?"

"Pokok nya aku dan Eunhyuk oppa akan menikah secepatnya, aku sudah hamil"

"Hah....Mwo!!? Kamu??"

Kini gantian Eunhyuk yang langsung berteriak shok, dan menatap tak percaya Nara yang tengah menunduk takut.

"Nara-ya...kau?? Apa ini benar?"

Nara mengangguk kecil, dia melirik ayahnya yang langsung mengusap wajahnya frustasi.

"Egh datang bulan ku terlambat dan aku beli testpack kemarin, lalu hasilnya ternyata aku positif hamil" Wajah Jungsoo langsung berubah sangar, menatap tajam Eunhyuk yang masih kaget meneguk ludah nya takut, astaga kenapa dia lupa jika setiap menyetubuhi gadis itu beberapa minggu lalu, mereka tak memakai pengaman apapun, dan malah mengeluarkan sperma nya di dalam, bodoh nya kamu Lee Hyuk jae.

Sebentar lagi mungkin Park Jungsoo akan mengamuk dan mencekiknya.

"Lee Hyukjae, arrgh!! awas saja jika kau tak menikahi Nara secepat nya!! Aku akan melaporkan kamu ke polisi!!!"

"Ngh~ nde ahjussi aduh..... aku akan menikahi Nara secepatnya, maafkan aku...."

"Kalian harus menikah minggu depan!! Awas saja jika kamu berani kabur heuh!??" Eunhyuk menunduk dalam seperti seorang tersangka di pengadilan.