webnovel

Making Love with My Sister: bercinta dengan adik angkat ku

Kisah cinta jaksa Lee Hyukjae dan adik bungsunya Lee Nara, yang tentu saja mustahil untuk bisa bersatu. Sejak dia kecil obsesi jaksa Lee adalah adiknya, dia sulit untuk jatuh cinta pada wanita lain karena sudah mencintai adik angkat nya. Eunhyuk tak pernah menyangka jika kebahagiaan nya rumah tangga nya bersama Nara akan terenggut begitu cepat, dia dan Nara tengah menantikan anak kedua mereka namun sebuah musibah besar membuat impian mereka kandas, calon bayi mereka di rahim Nara yang baru berumur 5 bulan meninggal karena kejadian tragis itu, sejak saat itu setahun sudah berlalu dan Jisung putra sulung mereka hampir berumur tujuh tahun dokter masih melarang Nara hamil kembali. Rumah tangga mereka tengah di uji dengan banyak cobaan, Nara yang sibuk dengan butik nya, Eunhyuk yang sibuk dengan tumpukan kasus di kejaksaan dan hadirnya pihak ketiga juga yang terobsesi dengan jaksa Lee, bahkan membuat nyawa Nara dalam bahaya, obsesi wanita itu menakutkan karena dia juga dalang yang membuat Nara keguguran setahun lalu. Siapa wanita itu? Benarkah dia adalah masa lalu Eunhyuk? Bahkan Eunhyuk sendiri tak pernah akrab dengan penggemar rahasia nya ini. Eunhyuk harus menceraikan istri nya jika dia tak mau kehilangan Nara.

Verradyta_Hyuk · 映画
レビュー数が足りません
44 Chs

I Want Mind (6)

"Ma...maaf aku duluan ya, kakak ku sudah menjemput"

Nara berbalik pergi dengan resah menghampiri Eunhyuk yang mendekap lengan nya, rupanya pria itu dari kantornya terlihat jelas dia masih memakai kemeja tadi pagi, dan dasi di lehernya meskipun telah longgar.

"Oppa, kenapa tak bilang jika mau menjemput?"

"Memang salah jika aku perhatian padamu, ini kan hari ujian terakhirmu"

"Ngh iya terima kasih, tapi aku bisa naik bis saja kok"

"Sudahlah ayo pulang, hargai kebaikan oppa-mu ini eum"

Eunhyuk mengusap rambut coklat adiknya yang bergelombag terurai indah, namun mata Eunhyuk menatap menusuk ke arah Jeon Jungkook, yang melihat mereka dari kejauhan.

Brengsek!! Berani sekali dia menggandeng Nara, cih bocah sialan aku akan memberimu pelajaran, lihat saja!

---------

Eunhyuk membatin, sambil menarik tangan Nara membimbing gadis belia itu masuk ke mobil nya dengan lembut, dan memasangkan juga safebelt untuk gadis itu.

Nara menunduk resah, meremas safebelt nya saat Eunhyuk menjalankan mobil nya membelah jalanan Yongsan Seoul yang macet sore ini.

"Kenapa Si Jeon itu masih berani mendekatimu?"

Eunhyuk bertanya sambil meremas setir, dia menoleh sebentar melihat ekspresi wajah Nara dan tangan lentiknya yang saling meremas gugup.

"Lee Nara aku bertanya padamu!"

Sontan Nara yang di bentak terkejut dan menangis tiba-tiba, jika begini Eunhyuk akan makin kesal.

"Jawab aku Lee Nara!"

"Ngh hiks~ dia kan teman sekelas ku, dia tadi cuma menawarkan bantuan mengantar pulang saja kok"

"Jadi jika kau tak oppa jemput, kau akan pulang bersama nya, begitu?"

"Ngh~ tidak juga kok, aku.....aku akan naik bis saja"

Sebenarnya Nara tahu dengan jelas kakak nya itu paling tak suka jika ada makhluk lelaki mendekatinya, entah itu teman sekolah ataupun guru guru namja sekalipun, Eunhyuk akan berubah mengerikan dan tak wajar menanggapi semua itu.

"Jangan kamu ulangi lagi! Jika ada laki-laki yang berani mengantarmu pulang, oppa akan bertindak, apa kau paham?!"

"Nde..oppa..."

Dengan lirih gadis itu mengangguk, sejak tadi dia meremas kain tas ransel pink nya, ingin terisak keras kenapa kakaknya kejam begini, berteman saja dengan laki laki tak boleh.

Aneh kan, untuk Nara, karena usianya telah remaja jadi wajar saja kan di usia saat ini gadis seperti Nara juga ingin merasakan bagaimana berpacaran ataupun jatuh cinta dengan lawan jenis nya, tapi begitulah kakak nya yang dingin dan kejam itu selalu sok mengatur hidupnya.

"Diam jangan cengeng"

Kata kata tajam Eunhyuk tadi membuat dia mengusap air matanya, ingin sekali cepat sampai di rumah dan mengunci diri di kamar nyaman nya, dekat dekat dengan kakak nya selalu membuatnya takut.

Nara masih takut sekali, kekejaman Eunhyuk seminggu lalu saat pria itu nyelonong masuk ke kamarnya, dan memergoki message dari Jeon Jungkook lalu berakhir dengan tangisan Nara karena Eunhyuk dengan kejam menjamahi tubuh nya, dan membisikkan berbagai kalimat ancaman di telinga nya.

*

*

----------

'Awas saja jika kamu berani mengadu pada Eomma atau appa eum, aku takkan segan menidurimu'

'Diam menurut saja, ini hukuman karena kau bandel dan berani main pacaran'

'Shit...kenapa menangis hah!? Nikmati saja jangan berteriak, tahan suaramu Lee Nara'

----------

*

*

Kakak gila

Kakak sinting

Apa ada kakak yang mengancam adiknya sendiri seperti itu, apalagi menggerayangi tubuh nya dengan berani.

Nara tak habis pikir, kenapa kakaknya sendiri setega itu?

*

*

Mobil Porche yang di kemudikan Eunhyuk masuk ke halaman luas rumah keluarga nya, dia melihat ahjumma Jung pelayan rumah nya keluar menyambut mereka membungkuk sopan.

"Selamat datang tuan muda dan nona"

"Tumben mobil limousine appa di sini, apa orang tuaku mau pergi?"

Eunhyuk melirik mobil mewah hitam yang biasa di pergunakan ayahnya untuk bekerja bolak balik ke hotel TLJ mereka.

"Nde tuan muda, malam ini nyonya besar dan tuan besar ada jamuan makan malam di hotel, dan akan menginap di sana"

Nara langsung masuk ke dalam duluan, mencari sang ibu yang sudah tampil rapi dengan gaun hitam nya.

"Eomma!! Mau pergi ke mana sih?"

"Eoh putriku yang cantik sudah pulang, ah eomma dan appa ada acara di hotel, relasi appamu dari Hongkong datang ke Seoul jadi kami akan melakukan pertemuan dan menginap di sana sampai tiga hari"

"Uh eomma aku kan nanti sendirian di rumah hiks hiks~ lama sekali sih?"

"Aigoo anak manja, di rumah kan ada ahjumma dan banyak pelayan, ada oppa mu juga"

Lee Hana melirik Eunhyuk yang baru masuk menenteng jas abu abu nya.

"Adeul, apa Nara pulang bersama mu tadi?"

"Nde aku menjemputnya ke sekolah nya tadi"

"Ah baguslah, jika kamu perhatian pada adikmu, kalian jangan sering ribut selama eomma tak di rumah ya, ingat jaga adikmu baik baik"

"Nde eomma tenang saja, besok aku akan mengantarnya ke sekolah sebelum ke kantor"

Jawaban Eunhyuk yang tampak santai dan datar, seakan tak ada apa apa pada adik bungsu nya ini, dan Lee Sanghun yang baru turun dari lantai atas bersama pengawal setia nya memanggil sang istri.

"Yeobo ayo berangkat sekarang, kita hampir terlambat"

"Eomma, hiks aku ikut ya ke hotel?"

"Eiy andwe, kau kan baru pulang sekolah dan lelah di rumah saja Nay istirahat, kamu kan tadi juga ujian di sekolah"

Jawaban Lee Hana itu membuat Nara kecewa, padahal dia takut hanya di tinggal bersama kakaknya di rumah selama beberapa hari.

"Appa, Titip adikmu jaga dia dengan baik eum"

"Nde appa tenang saja, dia akan aman kok"

Eunhyuk mengangguk sambil mengusap sayang rambut adiknya, dan Nara yang masih merengek minta ikut akhirnya harus puas dengan janji ibunya yang akan mengajaknya jalan jalan ke pulau Nami besok minggu, setelah mereka kembali dari pekerjaan Lee Kanghun.

"Jangan tidur larut malam ya, besok kau sekolah"

"Nde eomma, janji cepat pulang ya" 

"Hehehe aigoo putriku makin manja saja, iya eomma janji"

Lee Sanghun masuk duluan ke dalam mobil mewahnya di ikuti istrinya, dan kedua orang itu melambai pada anak anak mereka.

Seusai makan malam Nara langsung masuk kamar, kali ini dia mengunci kamarnya dan bersikap lebih waspada pada kakaknya, dia takut kakaknya akan nyelonong masuk lalu melakukan hal menjijikkan lagi seperti seminggu lalu.

Sambil mendengarkan lagu melalui Headset gadis itu mulai menguap, mengucek matanya yang memerah dan meletakkan buku novel nya di meja nakas, alam mimpi mulai menyambutnya saat dia menutup mata lentik nya.

Cklek.....

Jam telah berada di angka dua belas, cukup larut malam dan seseorang dengan kaos putih tipis, jeans hitam, dan rambut hitam berantakan yang masih basah masuk ke kamar Nara.

Eunhyuk meletakkan kunci cadangan di meja nakas, tersenyum saat melihat gadis itu tertidur dengan nyenyak, dengan lembut dia mengusap rambut yang menutupi wajah Nara dan mengecup dahi indah itu, jari jarinya membelai pipi mulus gadis belia itu yang merona, benar benar cantik dan menggemaskan.

Lee Nara tak berubah, sejak kecil adiknya memang memiliki wajah cantik, mata nya besar dengan bulu mata lentik, hidung nya kecil mancung, dahinya indah dengan poni tipis, pipinya mulus, halus dan bibirnya?

Bagian bibir inilah yang selalu membuat Eunhyuk tak tahan, dia selalu khilaf jika melihat bibir itu cemberut atau tersenyum, apa saja yang ada pada Nara semua di sukai nya.

Seandainya Lee Nara tak di adopsi oleh orang tua nya dulu, Eunhyuk akan dengan senang hati menikahi gadis itu sekarang meski umur mereka terpaut begitu jauh.

"Kau tahu eum, saat pertama aku melihat mu di panti asuhan Heart Angel dan eomma akan membawa mu ke Seoul, aku begitu bahagia Nay, saat itu aku berpikir akan memiliki adik manis yang sangat menggemaskan"

Eunhyuk membelai pipi mulus itu, dia mengingat kilasan masa lalu bagaimana dia begitu menjaga Nara sepenuh hati, perasaan cinta yang tumbuh subur makin besar dan berubah menjadi bayangan ketakutan saat Nara mulai tumbuh dewasa, dan mulai tertarik dengan mahkluk namja.

"Kamu itu milikku, kamu dengar princesku? Takkan ada namja manapun yang bisa menyentuhmu meski sehelai rambut pun"

Dengan mata berkilat tajam Eunhyuk menatap wajah cantik yang tengah terlelap itu. Dan menyapukan bibirnya lagi di pipi Nara, dia tergoda untuk mencium bibir merah muda dan ranum itu, lalu melumat nya sebentar, hingga Nara menggeliat pelan namun masih terlelap, sepertinya gadis itu tengah bermimpi indah karena itu tersenyum dalam tidurnya.

"Jadilah adikku yang manis eum, kau milik oppa selama nya,..... have nice dream"

Sebelum beranjak berdiri, sekali lagi Eunhyuk melumat bibir itu lembut dan hati hati, dia takut Nara terbangun dan kaget karena kehadiran nya.

"Saranghae...

*

*

"Ohh di situhhh oppa sssshhh iyaaaahh..."

Dengan bibir meracau dan tubuh telanjang yang basah oleh keringat dia berbaring terlentang, menjepitkan kedua paha mulusnya yang tengah menikmati batang penis pria yang berada di atasnya dan memasukii tubuh nya.

"Ssshhh hhmmmh akuhh mau pipiss argh Hyuk oppaa ssshhh...."

"Berikan sayang, ayo berikan ssshhh aish kau sempit"

Nara menegang, memekik kencang menyalurkan nikmat yang pernah dia rasakan, dia menjambak rambut hitam pria itu, dan terengah saat intim nya melelehkan banyak cairan cinta nya, kepalanya terkulai dengan lemas di leher Eunhyuk setelah mendapat pelepasan nya.

"Oppa....!!"

Nara berteriak, dengan dahi dan bahunya yang berkeringat.

Dia terkejut saat mendapati ternyata tengah berada di kamar nya sendiri, dan -seorang diri-. astaga kenapa dengan dirinya, apa tadi dia hanya bermimpi? Tapi kenapa begitu nyata.

Dengan resah dia melirik jam di nakas, masih pukul enam pagi, dia menggeleng kesal kenapa bisa bermimpi menjijikkan seperti itu, saat mengingat mimpinya wajah cantiknya merona lagi.

"Aahk sialan, sssh kenapa rasanya sepertinya enak sekali, uh bagaimana sih rasanya?"

Gadis itu yang penasaran, meraba intim nya dia mendesah saat jari nya mengusap klitorisnya yang basah sendiri, kewanitaan nya yang masih perawan itu basah itu berkedut karena pastinya dia terangsang juga oleh mimpi tadi.

Bahkan dengan gemas Nara juga mengacak rambut panjang nya, dia berusaha melupakan mimpi tadi, dan berdiri dari ranjang hendak ke toilet.

*

*

Saat bersiap akan mandi dan mulai melucuti gaun tidurnya, kebiasaan Nara adalah berkaca di depan cermin besar toilet dulu, sembari memakai lotion mandi dan mencuci wajah nya, dia menatap tubuh telanjang nya di cermin.

"Astaga leherku kenapa ini?"

Mata Nara memicing kaget saat melihat dua tanda merah di lehernya, dengan heran dia memeriksa nya, apa ada nyamuk di kamarnya hingga mengigit lehernya sampai merah beruam begini, oh astaga.

Saat memeriksa payudaranya yang masih terbungkus bra gadis ini terkejut lagi, dia buru buru melepas BRA nya dan nyaris memekik karena merah merah juga ada di seputaran payudaranya, puting nya bahkan bengkak, dan tak mungkin ini semua ulah nyamuk.

"Kyaaaaaaa!!!!!..... kenapa dengan payudaraku?!?!?!"