webnovel

Making Love with My Sister: bercinta dengan adik angkat ku

Kisah cinta jaksa Lee Hyukjae dan adik bungsunya Lee Nara, yang tentu saja mustahil untuk bisa bersatu. Sejak dia kecil obsesi jaksa Lee adalah adiknya, dia sulit untuk jatuh cinta pada wanita lain karena sudah mencintai adik angkat nya. Eunhyuk tak pernah menyangka jika kebahagiaan nya rumah tangga nya bersama Nara akan terenggut begitu cepat, dia dan Nara tengah menantikan anak kedua mereka namun sebuah musibah besar membuat impian mereka kandas, calon bayi mereka di rahim Nara yang baru berumur 5 bulan meninggal karena kejadian tragis itu, sejak saat itu setahun sudah berlalu dan Jisung putra sulung mereka hampir berumur tujuh tahun dokter masih melarang Nara hamil kembali. Rumah tangga mereka tengah di uji dengan banyak cobaan, Nara yang sibuk dengan butik nya, Eunhyuk yang sibuk dengan tumpukan kasus di kejaksaan dan hadirnya pihak ketiga juga yang terobsesi dengan jaksa Lee, bahkan membuat nyawa Nara dalam bahaya, obsesi wanita itu menakutkan karena dia juga dalang yang membuat Nara keguguran setahun lalu. Siapa wanita itu? Benarkah dia adalah masa lalu Eunhyuk? Bahkan Eunhyuk sendiri tak pernah akrab dengan penggemar rahasia nya ini. Eunhyuk harus menceraikan istri nya jika dia tak mau kehilangan Nara.

Verradyta_Hyuk · 映画
レビュー数が足りません
44 Chs

Feel It Touch (4)

Tinggalkan vote dan komen.

Warning this part 21+

"Hiyaaa....jaksa Lee pembicaraan kita belum selesai"

Eunhyuk hanya menanggapi dingin si wanita yang tadi ke ruangan nya, merayu dan menggoda dengan tubuhnya tanpa malu, lalu di tolak mentah mentah oleh pria itu, dan berakhir dengan kemarahan hingga di ubun ubun dari si wanita.

"Pembicaraan apalagi nona Kang? Soal urusan ayahmu, kita bertemu di pengadilan minggu depan saat persidangan, dan soal pengacaramu saya akan membuat pertemuan dengan nya lusa, hari ini dan besok saya cuti jadi tolong jangan mencari saya"

Kang Hyena merengut kesal, sia sia sudah usaha nya membuat Lee Hyukjae agar mau membantu ayahnya bebas, ini dia malah di tolak dengan kejam, dasar jaksa sialan!

Dengan santai Eunhyuk berjalan menuju mobil Porsche putih sportnya, lalu menaiki kendaraan mewah itu, tanpa peduli seseorang di parkiran frustasi karena sikapnya.

"Di ikuti sejak dari dalam tetap saja keras kepala, huh aku menyesal meminta putus dulu, jika saja dia masih pacarku arghh brengsek!"

"Nona Kang bagaimana? Apa soal ini------"

"Besok saja pengacara Kwon, kita urus besok saja aku pulang dulu"

Kang Hyena memakai kaca mata hitam nya dan masuk ke mobil Hyundai putihnya, dia masih kesal karena sikap Lee Hyukjae tadi.

*

*

Ini telah lewat sehari setelah Eunhyuk memergoki adiknya ke club malam bersama pria, dan Eunhyuk dengan kejam menyeret gadis belia itu pulang, karena berada di club untuk gadis yang masih di bawah umur memang salah.

Meskipun september nanti umur Nara sudah dua puluh tahun tetap saja hal itu masih tak pantas dan salah kan.

"Chagi, kapan ujian nasional mu? Sepertinya Eomma agak lupa karena sibuk mengurusi butik"

Lee Hana yang saat itu melihat lihat majalah, dan mengajak mengobrol Nara yang tengkurap di karpet tebal di ruang TV atas, sembari membaca buku pelajaran nya.

"Minggu depan eomma, doakan ya lancar dan aku lulus dengan nilai bagus"

"Eum nde belajarlah yang rajin, apa besok kamu ada les lagi?"

"Iya mungkin sampai malam"

Nara mengangguk pelan, dan Eunhyuk yang baru naik ke lantai dua mencuri dengar pembicaraan mereka.

Dia lalu berjalan ke sofa ikut duduk, menyapa ibunya lalu melahap cemilan yang ada di meja.

"Ahk lelahnya, seharusnya hari ini aku libur eomma"

"Hyaaa! kau datang datang menghabiskan popcorn eomma, sana mandi dulu Hyuk-jae, kamu sudah makan belum?"

"Ngh~ sudah, mandinya nanti saja, badanku rasanya pegal semua"

Eunhyuk menggeliat sok manja, dengan jahil berbaring di sofa hitam itu dan acuh saja saat ibunya mengomeli nya, beruntung pelayan rumah Shin Sena memberi tahu jika tuan Lee sudah datang.

"Eomma ke bawah dulu, sana mandi jangan tidur di sini! Aigoo kau ini bandel sekali"

Lee Hana berjalan keluar menuju tangga dan akhirnya di lantai atas ruangan ini tinggal mereka berdua.

Nara yang memang merasa tak nyaman dan segan dengan kakaknya ini, buru buru membereskan buku buku sekolah nya, dia bermaksud ke kamar saja menghindari Eunhyuk karena takut di tanya soal masalah di club malam itu lagi.

"Jangan kabur lagi nanti malam eum, ujian mu minggu depan kan? Diam di rumah dan belajar, semua bisa kau bodohi tapi tidak dengan ku Lee Nara"

"Nde oppa-----maaf"

Nara menoleh gugup, dia hanya mengangguk pelan patuh, lalu berdiri membawa bukunya.

"Mau ke mana kamu?"

"Tentu saja tidur, aku sudah ngantuk oppa"

Dengan buru buru sebelum Eunhyuk bertanya lebih banyak, gadis belia itu masuk ke kamarnya dan menutup pintu itu rapat.

"Aish sialan! Ku biarkan lama lama dia makin menjauhi ku saja, ckckck tahu begitu aku takkan kejam kemarin padanya"

Eunhyuk mengusap daguya berpikir untuk bicara dengan Nara saja daripada di musuhi gadis itu terus, karena masalah kemarin.

*

*

cklek...

"Nay....apa kamu sudah tidur?"

"Kyaa...astaga oppa kamu kenapa masuk ke sini?!"

Nara yang tengah berbaring di ranjangnya dan bermain ponselnya terkejut, tiba tiba kakaknya satu itu telah masuk saja ke kamarnya, dan duduk di pinggir ranjang empuknya memperhatikan tubuh ramping gadis itu yang terlihat menggoda, sedang berbaring tengkurap, dengan kaos putih kebesaran dan bawahan nya hot pants yang cukup pendek.

"Sedang apa kau? Ck biasanya aku juga langsung masuk kamarmu kok"

Eunhyuk cuek saja, memang benar jika ibunya mengatakan kakaknya satu ini bandel. Kamar adiknya sudah seperti kamarnya saja, main nyelonong seenak perutnya.

"Hya oppa....keluar sana aku ngantuk!!"

Nara menyembunyikan ponselnya di bawah bantal dengan wajah merah dan gugup, dia gusar saat Eunhyuk tak juga keluar malah ikut tengkurap di ranjang nya, dan menatapnya curiga.

"Kau mencurigakan, sedang apa dengan ponselmu itu eum?"

Entahlah, sejak kecil dia sulit sekali jika akan membohongi Eunhyuk, semua kebohongan nya pasti ketahuan kakaknya satu ini, sampai Nara heran apa Eunhyuk itu seorang cenayang.

"Ngh nggak ada apa apa kok, aku ngantuk oppa jebal keluar sana"

Ting...ting...ting...

Ponsel yang dia sembunyikan di bawah bantal berbunyi keras, dan Nara yang gugup memekik, karena tiba tiba Eunhyuk mengambil ponsel gadis itu dari bawah bantal.

"Kyaa~ oppa kembalikan ponselku argh!!"

"Haish diamlah, aku mau lihat juga...."

Nara menggapai tangan pria itu yang begitu tinggi, dia ikut berdiri di atas ranjang meloncat loncat berusaha merebut ponselnya dari tangan Eunhyuk, sayang nya tubuh mungilnya yang hanya setinggi 160 senti tak bisa menyamai tubuh tinggi dan tangan panjang kakaknya.

"Arg~ kembalikan kau curang!!"

"Issshh diamlah, ahk siapa yang mengirimi kau message barusan?"

Eunhyuk memeriksa ponsel itu, karena dia cukup tahu, jika sandi ponselnya Nara itu tanggal kelahiran gadis itu sendiri.

"2696..... ah yes terbuka-----"

"Yak kembalikan ponselku huaaah~ oppa!!"

Nara yang panik berusaha meloncat tinggi di atas ranjang, sampai kasur busa nya bergoyang karena dua orang itu berebutan ponsel milik Nara.

"Baby cantik selamat tidur I Love you...dari jeon-----"

Kyaa!!!

Brukk...

Kedua orang itu jatuh bersamaan di ranjang, karena Nara yang oleng melompat lompat tadi. Untung saja mereka tak sampai terjerembab di lantai, namun parahnya Nara jatuh menimpa di atas tubuh Eunhyuk, yang sukses membuat bongkahan payudaranya menempel lekat di dada pria itu, dan rasanya nyeri. gadis itu kemudian panik buru buru berusaha berdiri.

"Kembalikan ponselku appo~"

Eunhyuk meneguk susah ludahnya, sial!! dia tiba tiba bergairah dan gerah saat merasakan kedua tubuh mereka saling menempel erat, hanya terpisah sehelai kain baju.

Tadi dia kaget dan kesal saat membaca isi message di ponsel Nara, baru tahu jika makhluk bocah bernama Jeon Jungkook itu masih saja berani mengirimi pesan Nara dengan kata kata menjijikkan seperti itu.

"Kamu bandel juga eugh, masih juga berani main pacar pacaran dengan bocah sialan itu"

Nara meronta karena kedua lengan pria itu malah mengunci pinggangnya, dia tak bisa beranjak dari atas tubuh Eunhyuk karena posisi nya yang sulit.

"Ngh tidak kok, mana ponselku kembalikan oppa euhhh aku mau berdi-----mmphtt....mmphttt"

Nara mendelik kaget karena tiba tiba bibirnya terbungkam oleh bibir Eunhyuk, dia meronta memukul bahu Eunhyuk namun percuma saja karena tetap saja tenaga nya kalah jauh dari kakaknya.

First kiss nya....dan dengan kakaknya sendiri!! Lee Nara kenapa nasibmu mengenaskan begini.

Dengan kesal Nara berusaha meronta keras, menendangkan kedua kakinya ke udara, agar lepas dari cengkraman Eunhyuk, namun percuma saja dia lupa jika kakaknya ini ahli taekwondo, gerakan berontak seperti apapun takkan ada gunanya, karena Eunhyuk memang sekuat besi.

Posisi nya kini berada di bawah tubuh kakaknya, dan kedua lengan nya di cengkram kuat oleh Eunhyuk diatas kepalanya, dengan bibir pria itu yang masih dengan ganas mencecap bibir ranum merahnya, hingga lama lama Nara mulai lelah berontak, dia akhirnya hanya pasrah menutup bibirnya rapat agar pria itu berhenti mencium nya.

"Buka bibirmu Nay....."

"Nghh shi....reo Ahkk appo"

Nara merintih kaget, karena bibirnya perih sepertinya berdarah, karena gigitan Eunhyuk yang kesal, dia terpaksa membuka bibirnya memberi akses lidah pria itu menyusup masuk dan membelit lidah nya.

Mereka melakukan ini entah berapa lama, dengan Nara yang wajahnya basah karena air mata, dan Eunhyuk yang seperti singa kelaparan dan menemukan mangsa nya, dia tak melepas sedikit pun bibir itu, menindih Nara makin keras hingga gadis itu melenguh protes karena ciuman gila tanpa jeda itu.

"Oppa lepaskan...."

"Diam!! Jangan berisik....ini hukuman nya karena kamu bandel"

Eunhyuk tak menggubris, dan beralih mencium leher mulus dan jenjang milik Nara yang di hiasi keringat, si gadis makin merintih tapi berusaha menahan suaranya karena takut ada yang mendengar nanti. rasa perih di bibirnya mendadak berganti nikmat di sekujur tubuh dan geli di lehernya hingga tubuhnya serasa melayang.

"Ssh jangan ohhh oppaa------"

"Jangan mendesah tolol nanti ada yang dengar"

"Jangan sshh~...."

"Ck menolak tapi kau terangsang juga kan?"

Wajah Nara memerah takut, beberapa kali Eunhyuk mengigit lehernya lembut lalu menjilat hingga telinga nya, dan membuat gadis ini merintih karena nikmat, makin keras.

Dia tak sadar membusungkan dadanya, dengan tangan meremas sprei menahan gejolak, saat seperti merasa akan pipis di kemaluan nya.

Reaksi Nara ini malah membuat Eunhyuk girang kedua bukit kembar itu terlihat indah di bawahnya, mengundang tangan nya untuk menangkup nya dan benar saja terasa pas dan sungguh kenyal, dia penasaran bagaimana rasanya jika mencicipinya dengan mulutnya.

"Aahk jangan oppaaaa kau....ssshh mmptt"

"Sst diam aissh susah sekali sih di suruh diam"

Nara memekik kaget namun Eunhyuk buru buru membungkam bibir gadis itu, dengan ciuman ganas nya lagi, dia beralih mencium gundukan itu setelah menarik kaos Nara ke atas dan mengeluarkan satu payudara gadis itu dari BRA, dia mulai menikmati gundukan gadis itu yang terlihat indah, tak terlalu besar karena Nara memang masih remaja, namun ujungnya yang berwarna coklat kemerahan dan payudaranya yang tampak menggiurkan, membuat mulut Eunhyuk menyusu dengan lahap di sana, dengan tangan nya yang juga meremas keras payudara Nara yang menganggur.

Dasar mesum gila, sejak tadi Nara menangis namun sama sekali tak dia hiraukan.

"Aargh ssh ouh.....shh hm.....aduh"

Eunhyuk tersenyum, kemaluan gadis itu yang menempel dengan ereksinya yang sejak tadi bangun sempurna terasa berkedut keras, dia tahu jika gadis itu orgasme karena sentuhan gila nya, Nara terengah lemas setelah nya dan menangis melihat wajah Eunhyuk yang tanpa sesal mencium bibirnya lagi.

"Tidurlah, aku ingatkan eum jika bocah itu masih berani mengirimi messaage ke ponselmu, aku takkan segan memperkosamu Lee Nara"

"Nde.....tidak kok"

Eunhyuk mengusap rambut Nara yang acak acakan dan merapikan BRA gadis itu lalu menyelimuti adiknya, tak lupa dia mencium juga dahi gadis itu.

"Tidur yang nyenyak...."