Arjuna menatap ayahnya yang terisak, matanya sendiri sudah berkaca-kaca mendengar semua pengakuan dewanata.
"Medda bilang Juna perlu ngobrol dari hati ke hati sama papa, medda bilang aku haru melepas masa lalu kalau mau membangun masa dengan yang jauh lebih baik bersamanya."
Dewanata mengangguk.
"Papa enggak akan lagi menghalangi kalian."
Arjuna terdiam, lelaki itu seperti sedang berusaha mempertimbangkan sesuatu sebelum mendekat. Membantu dewata kembali di ranjang perawatan kemudian menekan tombol darurat untuk memanggil perawat.
"Juna maafin papa, bukan kerena apa yang papa jelasin tadi. Juna maafin papa, karena juna mau bahagia."
Dewanata mengangguk, "papa ngerti, papa mengerti nak."
Juna sedikit menggeser tubuhnya ketika dokter yang menangani ayahnya datang dan langsung melakukan tindakan. Arjuna memejamkan matanya, merasakan beban beran yang selama ini menghimpit dadanya perlahan terangkat.
***
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください