"Lo maafin dia?" Arka memungkaskan kalimat. Tersenyum pahit untuk kata-kata yang keluar dari dalam mulutnya beberapa detik yang lalu. Dinginnya hawa bayu seakan memberi penegas bahwa suasana yang tak tercipta sekarang ini pun tak hangat dan tak baik. Gadis yang menjabat sebagai sahabat baiknya sejak kecil benar-benar berubah. Davira yang dikenal oleh Arka bukan gadis yang akan memaafkan dan melupakan segala kenangan buruk yang diberikan oleh seseorang padanya. Katakan saja, gadis itu tipe orang yang pendendam. Melihat kebencian yang besar terhadap papanya, setidaknya sebelum ini Arka mengira Davira akan melakukan hal yang sama untuk Adam, sang kekasih. Akan tetapi dirinya salah besar!
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください