Pertanyaan itu seketika membuatku membeku. Itu membuat hatiku tersentak, karena terdengar begitu dalam dan ada tusukan kecil yang menyakitkan dari setiap kata-katanya.
Mengerutkan kening, aku menatapnya dalam diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya menarik napas pelan, "Itu pasti jalan terbaik yang telah Tuhan berikan untuknya."
Aku tidak pernah menginginkan hal seperti itu akan terjadi, bahkan untuk melintas di kepalaku pun tidak pernah. Tetapi, jika memang harus mendapatkannya, aku tidak mungkin menyalahkan Tuhan sebagai satu-satunya yang menggariskan takdir itu untuknya, selain menerima semuanya walau itu harus dibayar dengan banyak air mata sekalipun.
Mendengar kata-kata dariku, Dokter Jeong tidak memberikan tanggapan apapun. Ia hanya terdiam dan tidak menunjukkan ekspresi yang berbeda di wajahnya yang tenang. Sehingga, aku pun segera berdiri dan keluar dari ruangannya tanpa mengatakan apa-apa.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください