webnovel

Lorex 19

Sebuah benda misterius berbentuk bola besi, menghantam halaman depan rumah. Roki Helberm datang mendekat lalu tiga serum hitam misterius keluar dari dalam bola tersebut. Tiga serum tersebut masuk ke dalam tubuhnya secara paksa. Tubuhnya mulai terbakar dan bermutasi menjadi mutan. Bola besi itu, pernahan menyatu pada tangan kanannya hingga menjadi tangan besi. Tanpa sengaja, dia terlempar ke tahun 2500 dan terdampar di sebuah kota tua penuh dengan zombie. Di sana dia bertemu dengan Profesor Xenom dalam wujud hologram. Beliau merupakan orang bertanggung jawab membuat serum dan memaksanya datang ke tahun 2500. Dalam perjalanannya, Roki bertemu dengan seorang gadis kecil bernama Angela. Dia merupakan turunan terakhir keluarga Van Helix setelah kematian kakaknya di kota itu. Kemudian mereka bertiga, bertemu dengan Ninja Cyborg di dalam sebuah gedung. Cyborg mengucap sumpah setiap kepada Roki lalu dia memberi nama Jhon Luwis. Perjalanan mereka dimulai menuju Laboratorium Bawah Tanah milik Profesor Xenom. Sesampainya di sana, Roki melakukan time travel ke tahun 2015 lalu kembali ke tahun 2500 dan memulai dari awal untuk menyusul kekuatan berperang melawan Kota Horizon.

Tampan_Berani · SF
レビュー数が足りません
152 Chs

Tetesan hujan

Ketika Roki menjelaskan, Genix memancarkan sinar membentuk sebuah simulasi mini Formasi Falans dalam bentuk hologram. Sehingga mereka bisa melihat dan mengerti apa yang Roki jelaskan kepada mereka semua.

"Wah! Formasi itu bisa kita gunakan untuk melawan zombie Kapten!" seru Aciel membayangkan formasi tersebut.

"Jika zombie biasa, formasi itu bisa digunakan. Itu pun, jika manusia mengenakan baju baja tipis 1 cm. Kalau yang kita hadapi zombie mutan, formasi tersebut sangat tidak berguna."

"Kamu benar Kapten," ujarnya membenarkan perkataan Roki.

"Ya sudah, kalian semua beristirahatlah. Aku sudah mulai mengantuk," kata Roki sambil bersandar pada bahu Sistina.

"Siap kapten!" ucap kompak mereka semua.

Mereka semua beristirahat, sambil menikmati suasana perjalanan yang sangat membosankan. Tidak ada bangunan, apalagi rumput hijau yang menyejukan mata. Semuanya hanya hamparan tanah tandus tak berujung. Mau tidak mau, mereka harus berjuang menahan bosan selama perjalanan.

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください