webnovel

Tengkorak Hitam

Zhang Ye mengerutkan dahinya, dia bisa melihat puluhan kultivator tangguh yang kekuatannya setara atau sedikit dibawah Diu Han. Pada pakaian yang dikenakan mereka semua terdapat simbol tengkorak hitam berukuran cukup besar.

"Diu Han! Kan pikir bisa tetap hidup dengan

bantuan seorang bocah?!." salah satu dari mereka berkata dengan merendahkan. "Sial, Jika aku berada di kondisi puncakku,

membunuh kalian semua semudah membalikan telapak tangan dan menghancurkan kelompok tengkorak hitam kalian!." Kata Diu Han dengan memperlihatkan gigi putihnya, terlihat dia begitu. membenci kelompok tengkorak hitam. Zhang Ye vang ada di dekatnya, mulai mengukir nama Tengkorak Hitam di benaknya.

Dia bisa memperkirakan jika Tengkorak hitam adalah organisasi pembunuh yang menerima pekerjaan untuk membunuh seseorang.

"Haha, katakan itu setelah berada di alam. baka!. Cibir salah satu dari mereka dan mulai tertawa.

"Datanglah, kalian mengantar diri kalian sendiri kemari, membuatku tidak perlu repot memburu kalian lagi Din Han tersenyum

dingin sebelum kembali menarik pedangnya lagi. Ketika Diu Han melirik Zhang Ye yang ada di sampingnya, dia masih terkejut dengan

ketenangan yang dimiliki pria muda itu. Sepertinya dia menghawatirkan sesuatu yang tidak mendasar.

"Adik kecil, gunakan kesempatan ini untuk pergi dari sini." Diu Han mengatakan hal yang sama sebelum maju menyambut musuh yang bersenjatakan golok.

Walaupun Zhang Ye memahami jika Din Han mengkhawatirkan dirinya, namun dia tidak ingin pergi. Menurutnya karakter Diu Han layak untuk dijadikan teman, mungkin bukan generasi yang sama dengannya.

Namun Zhang Ye sudah memutuskan untuk membantunya dan dia akan

melakukannya sampai akhir.

"Beraninya ikut campur urusan kelompok tengkorak hitam. Adik kecil kamu akan mati

lebih awall." Pria bersenjata golok lainnya menyerang kearah Zhang Ye dengan beringas.

Whoosss!

Zhang Ye memainkan pedangnya untuk menepis semua serangan golok tersebut, sekaligus menggunakan teknik langkah kaki yang lincah. Pertarungan keduanya bisa dibilang Peceng!Ini adalah pencapaian yang sulit di percaya.

Bagaimanapun juga tingkat kultivasi Zhang Ye lebih rendah, namun keterampilan bermain

pedangnya sangat aneh dan mematikan.

Pria yang sebelumnya ingin mengambil hidup Zhang Ye tidak hanya terkejut, letapi dia terpokul mundur dengan tatapan tidak percaya. "Sialan, mencari kematian!." Teriak pria itu dengan semua kekuatannya.

Pandangan Zhang Ye sedikit melebar. meskipun pertarungan kelihatan berimbang dengan lawannya.

Tetapi sebenarnya Zhang Yemenggunakan banyak upaya dalam mengimbangi lawannya, Apa lagi dengan Zhang Ye baru berusia 15 tahun sekarang sementara lawannya sudah hampir 45 tahun, jadi bisa dilihat Zhang Ye janh lebih berbakat dari lawannya.

Whooosss! Zhang Ye menahan nalasnya ketika dia bergerak lagi, rasanya sudah begitu lama sejak terakhir kali dia melaku permainan pedang kebanggaannya.

Teknik pedang yang digunakan Zhang Ye begitu lincah dan memiliki banyak bentuk. teknik ini dinamakan Seni Pedang Melanggar Langit, salah satu teknik pedang yang masih digunakan Zhang Ye saat berdiri di puncaknya.

"Asarrrgghhh!." Bergerak lagi, kali ini Zhang Ye berhasil mengambil kehidupan pria yang memiliki golok di tangannya itu. Tidak berhenti di sana, sekarang lebih dari lima kultivator mulai menargetkan Zhang Ye secara bersamaan.

"Seni Pedang Melanggar Langit!." Bersamaan dengan menghindari serangan tombak lawannya, Zhang Ye langsung membalas serangan mereka menggunakan dua serangan tusukan yang cepat, dan berhasil melukai lawannya dengan cukup serius

Whonosss!

"Aaarrrgghhh!..."

Zhang Ye berhasil menghentikan semua lawan yang ada di depannya. Kemudian perhatiannya beralih untuk melihat pertarungan

Diu Han yang ada di kejauhan. Pertarungan di

sana terjadi enkup intens dengan keterampilan

pedang yang saling mengincar titik vital mereka

masing-masing.

Tetapi pada saat ini, Zhang Ye bisa melihat

konsentrasi Din Han sedikit terpecah karena dalam pertarungan, pergerakannya terhambat

oleh luka di kakinya.

Jika saja Diu Han bertarung tanpa memiliki Inka, mungkin pertarungan ini sudah selesai

dengan Diu Han keluar sebagai pemenang. mengingat lawannya cukup meremehkan. Diu Han.

Serta lawannya menunjukan beberapa kelemahan, dan mereka sejak awal pertarungan

hanya menargetkan luka yang ada di kaki Diu Han Perhatian Zhang Ye kemudian terarah pada

Pria dengan bekas luka di wajahnya, kemampuan pria tersebut dapat menghancurkan sebagian besar pepohonan yang menjadi lingkungan mereka..

"Pria pemilik bekas luka ini masih menyembunyikan kekuatan penuhnya atau ada

kondisi yang membuatnya tidak bisa

menggunakan segenap kemampuannya." Pikir.

Zhang Ye sambil mengamati pertarungan

mereka.

Seperti perkiraan Zhang Ye. Saat ini pria

yang memiliki bekas luka itu bergerak dengan

kecepatan yang luar biasa dan serangan itu harus mengambil kehidupan Diu Han.

"Bahaya!!!." Zhang Ye berteriak, dia melesat dengan kecepatan yang luar biasa untuk menghentikan serangan Pria yang memiliki bekas luka itu.

Blaaarrrr!

Pria dengan bekas luka itu terkejut dengan kemunculan Zhang Ye vang tiba-tiba. Selain itu serangan terkuatnya berhasil digagalkan

sehingga mengenai pepohonan yang ada di kejauhan.

"Bocah sialan, berhenti ikut campur!"

Teriak pria dengan bekas Inka itu dengan murka.

Andaikan Zhang Ye tidak mendekat dia memiliki kepercayaan diri untuk membunuh Diu Han. Kemudian dengan kejam, Pria dengan bekas. luka itu bergerak lagi. Namun kali ini lebih

kearah Zhang Ye untuk membunuhnya lebih

aswal

Feceng!

Diu Han merasa tertolong dengan bantuan

Zhang Ye. Hanya saja dia masih sulit percaya

dengan kemampuan pedang vang dimiliki pria muda itu.

Selain itu, Pria dengan bekas luka itu

enjadi pimpinan kelompok penyergapan. Sudah seharusnya menjadi yang terkuat diantarakelompok tengkorak hitam. Bahkan Diu Han kewalahan dibuatnya.

Tetapi sekarang ini. Pria dengan bekas luka itu harus berhadapan dengan Bocah 15 tahun.

Jelas perbedaan kultivasi mereka sangat jauh,

namun Zhang Ye berhasil menutup setiap pergerakan lawannya dengan keterampilan pedang yang luar biasa.

"Kamu, Bocah Sialan!." Pria dengan bekas Inka itu terdorong kemturli oleh Bocah 15 tahun. Jika kabar ini di ketahui orang lain, maka dia

hanya akan menjadi bahan tertawani.

Zhang Ye memiliki nafas yang tidak teratur.

Bahkan jika dia bertarung dengan baik, namun dia sudah menggunakan semua kemampuannya. Jika pertarungan ini diseret untuk waktu yang lama, tulsuhnya yang hanya ranah Pemula.

Empat Bela Diri tidak akan sanggup bertahan.

"Paman, kakimu pendarahan. Tidak ada

yang bisa kamu lakukan untuk saat ini. Biarkan.

aku yang mengurus mereka!." Untuk sesaat..

Zhang Ye melihat keacah Diu Han dan

memberikan saran. Jika Zhang Ye tidak

membantunya, maka sudah dipastikan Diu Han.

akan kehilangan hidupnya.

Din Han akhirnya melihat kakinya vang terbungkus darah. Ketika bertarung dia melupakan rasa sakit di kakinya itu, dan

berjuang sebaik mungkin untuk menghentikan

lawannya. Sayangnya dia sudah mencapai

batasannya dan harus menerima kenyataan jika

tidak bisa bertarung lagi.

Diu Han menatap Zhang Ye dengan malu.

Sebelumnya dia meremehkannya dan

menyuruhnya untuk menjauh. Namun siapa

sangka jika saat ini dia harus menerima bantuan Zhang Ye yang tidak pernah dia harapkan.

"Adik kecil, mereka menang jumlah. Selain.

itu tingkat kultivasi mereka cukup tinggi. Aku

pikir akan sangat sulit untuk menghentikan

mereka semua." Diu Han juga menyadari jika

Zhang Ye sudah pada batasnya. Jika pertarungan

terus berlanjut, dia tidak dapat memprediksi

siapa yang menjadi pemenangnya.