webnovel

Terkejut

Mendengar perkataan Diu Han membuat Zhang Ye terdiam. Sebenarnya kematian Diu Han bukan urusan dirinya karena keduanya baru saja bertemu dan bisa di bilang sebagai orang asing.

Tentunya Zhang Ye, dia memiliki kesempatan untuk pergi menyelamatkan hidupnya dan dia tidak harus ikut campur dengan masalah orang lain.

Suara Diu Han kembali terdengar, "Adik kecil, aku sangat berterimakasih dengan bantuanmu. Tetapi kamu memiliki bakat yang baik dan memiliki masa depan yang cerah sehingga kamu harus tetap hidup."

"Pergilah dan jangan pedulikan hidupku." Diu Han berusaha untuk berdiri. Dia tahu jika tidak ada pilihan lain selain bertarung sampai akhir. Setidaknya jika dia mati tanpa menyeret orang lain, terutama jika orang lain itu adalah bocah 15 tahun. Dia tidak akan menyalahkan dirinya.

Ketika Pria dengan bekas luka itu mendengar Diu Han menyuruh Zhang Ye pergi. Dia tidak bisa tinggal diam dan membiarkannya begitu saja. Bagaimanapun juga pria muda entah dari mana ini telah membuat suasana hatinya menjadi buruk.

Apa lagi Zhang Ye membuatnya sedikit kewalahan. Tidak mungkin pria dengan bekas luka itu membiarkan Zhang Ye pergi begitu saja.

"Sudah kubilang kalian tidak akan kubiarkan lolos." Pria dengan bekas luka itu mengalirkan energi Qi pada goloknya kemudian mengarahkannya pada lawannya.

"Seni Menaklukan Iblis!."

Serangan Pria dengan bekas luka itu begitu cepat dan energi Qi yang terkandung dalam serangan tersebut membuatnya menjadi serangan yang begitu mematikan.

Whooosss!

Mata Zhang Ye melebar ketika menyaksikan serangan yang dilepaskan pria dengan bekas luka itu. Bukan karena serangan tersebut sangat mematikan. Melainkan karena dia mengenali jurus pedang yang digunakannya.

"Seni Menaklukan Iblis?!." Zhang Ye mengetahui benar keterampilan pedang tersebut hanya bisa dipelajari oleh seseorang yang berasal dari sekte aliran putih. Tetapi tidak pernah mengira jika Pria dengan bekas luka itu mampu menguasainya dengan baik.

Diu Han mengayunkan pedang miliknya sebagai perlindungan. Tetapi tangannya bergetar karena kekurangan fokusnya. Di hadapkan dengan serangan lawan, dia tahu jika hidupnya sudah berakhir.

Boooooommm!

Ledakan terjadi, kawasan itu menjadi kehancuran yang luar biasa. Tidak di ketahui tentang situasi yang menghancurkan itu tetapi seseorang harus mati ketika menerima serangan mematikan seperti itu secara langsung.

Pria dengan bekas luka itu sangat yakin jika dapat membunuh lawannya. Tetapi ketika dia melihat dengan pasti kedua matanya di penuhi dengan kejutan yang tidak dapat dijelaskan.

"Tidak... Mungkin!." Kata Pria dengan bekas luka itu dengan tergagap.

Bahkan Diu Han yang berpikir akan mati, kedua matanya terkejut tidak jauh berbeda. Saat ini dia melihat Zhang Ye yang di selimuti energi Qi putih pucat di sekujur tubuhnya.

Zhang Ye benar-benar muncul di depan Diu Han tanpa luka sedikitpun. Bahkan hasil dari ledakan tidak memindahkan posisinya sama sekali. Seolah ledakan sebelumnya tidak berani mendekati Zhang Ye.

Sudut mulut Zhang Ye terangkat, dia di penuhi dengan vitalitas. Sebelumnya dia sudah kehabisan energi Qi tetapi tepat sebelum serangan Pria dengan bekas luka itu melahapnya. Tubuhnya seperti mendapatkan kekuatan yang tak terbatas, dan dia tidak dapat mengendalikan kekuatan besar itu sesuka hatinya.

Kekuatan misterius itu datang dari lautan kesadarannya. Saat ini Jiwa Pagoda Naga memberikan energi Qi yang tak terhingga dan membuat Zhang Ye seperti memiliki kekuatan puncak di kehidupan lamanya.

"Satu menit!..." Gumam Zhang Ye dengan tidak berdaya ketika memperkirakan penggunaan kekuatan yang dia dapatkan. Tetapi satu menit sudah cukup untuk menyelesaikan segalanya.

Saat ini dengan tubuhnya yang hanya 15 tahun, Zhang Ye hanya bisa menggunakan kekuatan dari Jiwa Pagoda Naga dengan hanya satu menit saja. Namun dia tidak secara langsung meminjam kekuatan Jiwa Pagoda Naga melainkan sebaliknya.

Ketika Zhang Ye berada di dalam kondisi yang putus asa, Jiwa Pagoda Naga merespon dan memberikan sebagian kekuatannya. Selama ini Zhang Ye mencoba melakukan kontak dengannya tetapi tidak bisa, dan sepertinya Jiwa Pagoda Naga hanya akan memberikan bantuan di saat dia dalam kondisi terdesak.

Tidak ingin membuang waktunya lagi, Zhang Ye menghilang di posisinya. Dia segera muncul di depan pria dengan bekas luka itu dan langsung membunuhnya.

"Seni Tebasan Naga Sejati!."

Pria dengan bekas luka itu terlambat untuk melarikan diri dan hanya membiarkan dirinya terbunuh di tangan Zhang Ye.

"Aaarrrgghhh!."

"Ketua!." Teriak satu orang lain yang sebelumnya memberikan dukungan pertempuran. Serta kultivator Tengkorak Hitam lainya berseru tidak percaya ketika pimpinan kelompok mereka terbunuh di tangan Zhang Ye.

Meskipun terbakar amarah, tiga orang yang tersisa sadar akan kehilangan nyawa, jika terus bertarung seperti ini apalagi ternyata Diu Han dibantu oleh bocah yang kemampuannya sangat mengerikan.

"Kami akan mengingat ini!" seru salah satu dari ketiganya sebelum bergerak mundur meninggalkan tempat kejadian tersebut.

"Hmph, siapa yang menyuruh kalian pergi!." Tentu saja Zhang Ye tidak akan meninggalkan ancaman untuk dirinya di masa depan. Walaupun dia tidak tahu tentang seberapa besar kekuatan kelompok tengkorak hitam. Namun dia tidak ingin membiarkan ketiganya hidup.

Sebelum satu menit berikutnya berakhir, Zhang Ye menghilang diantara pepohonan dengan jeritan sebelum kematian kembali terdengar.

"Aaarrrgghhh!."

Jeritan sebanyak tiga kali dapat di dengan dari kejauhan. Hampir semua kelompok tengkorak hitam yang melakukan penyergapan terhadap Diu Han mati di tangan Zhang Ye. Jika kabar ini di ketahui oleh orang lain, mungkin akan menggemparkan Empat Kekaisaran, khusunya kota Changyang.

Ketika satu menit berakhir, Zhang Ye dapat merasakan kekuatan luar biasa di tubuhnya menyusut. Sepertinya respon dari Jiwa Pagoda Naga telah berakhir. Walaupun dia tidak bisa menggunakan kekuatan itu sesuka hatinya, setidaknya dia harus puas dengan pencapaiannya saat ini.

Setelah membunuhnya, Zhang Ye tidak lupa untuk memeriksa setiap pakaian dari musuhnya untuk mendapatkan manfaat. Sayang sekali dia belum memiliki cincin spasial sehingga harus puas dengan barang bawaan di punggungnya.

Diu Han akhirnya bernafas dengan lega. Walaupun begitu dia melihat tindakan Zhang Ye dengan tidak bisa berkata-kata. Dua puluh mayat kelompok tengkorak hitam seharusnya memiliki beberapa hal di tubuh mereka, tetapi semua itu jatuh di tangan Zhang Ye.

"Terima kasih atas bantuanmu, Jika tidak maka aku akan berada dalam kesulitan." Diu Han menyarungkan kembali pedangnya sebelum bersandar pada pohon terdekat karena tidak sanggup untuk tetap berdiri.

"Tidak perlu sungkan Paman, kehormatan bagiku bisa membantumu." Zhang Ye memberikan hormatnya. Tetapi dia langsung membungkuk untuk melihat kondisi luka di kaki Diu Han.

"Adik kecil, apa yang kamu lakukan?." Diu Han merasa geli ketika Zhang Ye menarik kakinya.

Zhang Ye memiliki ekspresi serius sebelum akhirnya berkata, "Paman, kamu bisa tenang. Aku hanya ingin melihat kondisi kakimu!."

Zhang Ye menuangkan air yang dia miliki. Kemudian membersihkan luka Diu Han, dia segera memberikan perlakuan layaknya seorang tabib untuk membantu kondisi Diu Han.

Tidak lama setelah itu, Zhang Ye menyelesaikan tugasnya dan kembali berdiri dengan senyuman di wajahnya. Dia berkata dengan sopan, "Paman, kamu bisa menggerakkan kakimu!."

Diu Han menyanggupinya dan ketika dia menggerakkan kakinya lagi, dia sudah tidak lagi merasakan rasa sakit seperti sebelumnya. Walaupun lukanya masih sama, namun rasa sakitnya telah berkurang.

"Kakiku tidak sakit seperti sebelumnya!." Kata Diu Han dengan takjub. Siapa sangka jika Zhang Ye tidak hanya kuat tetapi memiliki teknik medis yang luar biasa.