Bersama dengan Indra, Randika menaiki bis menuju kota Cendrawasih. Dalam perjalanan mereka, Indra tidak pernah berhenti bicara.
"Kakak seperguruan apa itu?" Indra menunjuk pemandangan luar dan mulai penasaran.
"Kakak seperguruan, anjing itu mirip anjing di desa!" Indra menunjuk kedua anjing yang sedang berlari dengan majikannya.
"Oh? Kau punya anjing?" Randika bertanya.
"Bukan, biasanya aku melihatnya di hutan saat aku mencari kayu. Mereka selalu ngiler dan berteriak 'Aummm' setiap kali melihatku."
Bukankah itu serigala? Randika merasa bahwa serigala-serigala itu sudah lama menerkam Indra kalau tidak merasakan tenaga dalam Indra.
"Kakak seperguruan lihat gedung itu tinggi sekali!" Indra benar-benar seperti anak kecil.
"Hei, apakah kakak sudah pernah pergi ke sana?"
"Sudah." Randika menjawab tanpa menoleh. Dia sudah lama lelah meladeni Indra.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください