Jauh di benua Amerika, di waktu yang sama Aisyah sedang menunaikan sholatnya. Ia terlihat khusyuk dan sesekali meneteskan air mata. Hatinya sungguh sakit menahan rindu yang menggelora. Relung dadanya yang sempit itu serasa sesak. Namun ia harus melakukannya untuk sebuah kebaikan. Ia tidak bisa meninggalkan pemuda itu, namun ia juga tidak bisa untuk bersamanya untuk saat ini. Ia mengadu dan memelas kepada tuhannya. Ia meminta belas kasihan dan pertolongan-Nya betapa ia sangat menginginkan Shoaib. Kemudian, perlahan urat saraf dan otot-ototnya dirasakan melemah dan tak berdaya. Ia telah dimabukkan oleh cinta. Ia tidak menginginkan siapapun selain dia. Kamarnya terasa sangat sunyi sekali seakan-akan udarapun mendengarkan setiap doanya dan mengamininya agar Allah mengabulkan untuknya. Tak luput, semesta dan seisinya juga mengamini doa kedua insan itu. Semua mendukungnya agar Allah mengabulkannya. "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah: 30)