webnovel

Sandaran

Namaku Sanda Randianti, selama pendidikanku teman-teman sering memanggil sandaran. aku adalah alumni salah Satu universitas ternama di Kota L jurusan akutansi, di usiaku yang ke 24 tahun orang tuaku berusaha mencarikan seorang sandaran hidup ku. Orang tuaku adalah orang biasa yang tinggal di desa dan percaya akan takhayul yang berkembang di desa.

Sudah tak terhitung berapa banyaknya laki-laki yang dikenalkan padaku semenjak aku berusia 22 tahun. aku bisa di bilang punya pendidikan bagus dan pekerjaanku sekarang cukup menjanjikan. mungkin inilah takdir yang harus ku jalani lancar dalam pekerjaan dan pendidikan tapi terhalang di jodoh.

setelah dua tahun pencarian sandaran hidup oleh kedua orang tuaku tp belum membuahkan hasil juga walaupun di kampungku jika belum menikah di umur 25 tahun maka akan di ledek dan dianggap perawan tua pembawa sial. makanya orang tuaku berupaya mencarikan jodoh buatku.

Suatu hari ada sebuah kabar yang mengejutkan diriku, orang tuaku berhasil menjodohkan ku dengan cucu sahabat mendiang nenek, aku bingung apakah aku harus menerima perjodohan ini atau lari. Jikalau aku lari aku tak tahu kemana harus pergi sedangkan umurku sudahlah menjadi perbincangan warga desa tapi jika aku terima apakah aku mampu menjalankan kehidupan rumah tangga.

Sejenak aku larut dalam lamunan, aku pikirkan apa yang terbaik tetapi aku lihat wajah keluargaku diliputi senyum indah seolah pagi telah tiba akhirnya aku Terima perjodohan ini demi menenangkan hati keluargaku seraya dalam hati berbisik jika aku bertemu laki-laki idamanku yang menerima diriku apa adanya maka aku batalkan perjodohan ini. Toh perjodohan ini tidak langsung lari ke pernikahan melainkan hanya sebuah pertunangan. dan saat umurku 26 tahun baru menikah karena kontrak kerjaku sampai umur 26 tahun dan aku belum mau jika harus meninggalkan kerja.