Jika Thom sedang tenggelam dengan kenangannya, Asak juga sedang mengingat jikalau dia pernah bertemu dengan orang yang seperti Jejap, melakukan kecurangan kala melakukan ujian.
Raga yang biasanya kokoh sekarang lunglai tersapu angin, menyapa langit-langit dengan putih sebagai dominasi. Aku menggenggam tangan Ibu, rasanya tidak sehangat tadi malam.
"Ibu, apa semua akan kembali seperti semula?" Di diam, lisannya tak berdaya hanya untuk menuliskan sejumput kata.
"Dasar penjilat!" Pekikan itu membuat Asak menoleh kebelakang, melihat wajah orang yang berteriak di pagi buta hari ini.
Dahi Asak mengernyit. "Apa maksudmu?" Langkah si pelaku peneriakan alias adik kecil mendekat, jubah merah darahnya terlihat kusut dan basah. "Kamu darimana? Kamu harus ganti baju, nanti kamu demam."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください