Lorong Sekolah Menengah Kosong nampak sepi, lampu-lampu yang menempel pada langit-langit lorong sudah mulai menyala. Asak mempercepat langkahnya, suara dari sepatu kulit dan lantai yang beradu sedikit membuat telinganya sakit lantaran gema lorong.
Asak mendapat kabar jika Laten kembali mendapat pukulan kosong mentah-mentah dari Nadap, dan itu terjadi tadi sore. Tapi tubuh lemah Laten baru ditemukan di ruangan kosong malam ini oleh seorang pemuda yang Asak tidak kenal. Pemuda itu mengetuk kamar asrama keras dan dengan kepala tertunduk memberitahu Asak perihal Laten.
Pertamanya Asak tidak percaya, lantaran tingkah pemuda itu sama sekali tidak meyakinkan. Sudah cukup Thom saja yang selalu menipunya, jangan ditambah dengan pemuda yang sudah tau memiliki rambut seleher tapi malah menunduk. Pemuda itu tidak memakai jubah, dan itu membuat Asak sulit mencarinya jika nanti bertemu di kelas atau arena.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください