Kejadian kemarin membuat Asak susah tidur, menghadiahkan kantung mata super gelap yang dijadikan bahan tawa oleh orang aneh bernama Thom. Mau bagaimana lagi, rasa penasaran yang didasari tidak kemungkinan yang terjadi akhirnya membuat Asak merenung dan membuat banyak kemungkinan lain yang mungkin saja cocok dengan kasus Jejap.
Telinga Asak kini sebenarnya sudah sakit mendengar suara tawa menggelikan dari Thom yang tak ada habis-habisnya, tapi mau bagaimana lagi, melawan dan marah hanya membuat Thom makin menjadi.
"Kamu sangat mirip dengan hewan pra sejarah itu, Asak. Apa namanya, aduh aku lupa, tapi kamu sangat mirip dengan hewan itu, " gelak Thom seraya memukul-mukul sisi tabung dengan tutup yang pemuda itu duduki.
Laten yang baru saja datang bersamaan dengan sepuluh buku tebal yang ada di tangannya menggeleng kepala. "Namanya panda, Thom. Dan jangan berisik, ini perpustakaan bergerak, " ucap Laten lembut seraya tersenyum manis.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください