webnovel

Chapter 19 Chandra Luthor

Di sisi lain, Chandra berjalan santai sambil menatap arah langit, tapi ia berhenti sebentar menatap langit yang cerah, siapa sangka, langit yang cerah menjadi gelap dan hampir mendung.

Ketika saat itu tiba, dia langsung berpikir hal yang serius. "(Mungkin aku harus bertanya tanya bagaimana kedepan nya nanti, aku sudah banyak berkuasa, aku sudah banyak menghancurkan hukum tapi yang pasti, aku perlahan mengendalikan mereka. Mulai dari mereka yang suka membunuh, sekarang mereka mengurangi nya dengan hanya memukul, mulai dari yang suka menyiksa wanita, sekarang mereka menghentikan nya dan lebih memilih mencari pasangan, apa salahnya aku sekarang. Bukankah aku sudah mengubah dunia ini? Dunia yang dulu penuh binatang buas, sekarang sudah bisa aku kendalikan, kenapa hukum bisa bisanya bilang aku harus di tangkap, jika aku di tangkap hukum, siapa yang mau mengendalikan bawahan ku yang di sebut hewan buas itu, benar benar sungguh payah.

Dan lagi, aku melihat banyak sekali orang normal, para bawahan ku, jika mereka ingin menjalani hidup baru seperti bekerja biasa dan normal, atau menghindari perbuatan yang merugikan orang lain, aku tak keberatan jika mereka jadi begitu karena aku sudah menganggap diri ku berhasil mengubah mereka semua menjadi baik, meskipun baru sebagian dan sisa nya masih harus di beri pelajaran sedikit tapi paling tidak, aku tanggung jawab dan mengakui bahwa aku yang akan menanggung jika mereka membuat masalah. Apa yang sebenarnya membuat hukum berpikir bahwa aku tidak membawa perubahan sama sekali, lihat saja.... Jika macam macam, aku juga bisa meminta mereka menghancurkan hukum.

Tapi seiring berjalan nya waktu, aku sudah bisa memastikan bahwa aku memiliki kehidupan yang sendiri juga. Aku memiliki pasangan dan juga aku telah menjadi seorang ayah. Awalnya aku tak percaya pada diri ku sendiri, aku yang keras kepala, suka membentak orang, menjengkelkan, dan sesuka hati bisa bisanya sudah di umur menjadi ayah.... Sekarang aku juga harus mengerti bahwa penting akan menjaga bayi, tapi yang pasti, aku harus membuat putra ku itu sama dengan ku, tegas dan keras karena dia adalah seorang lelaki,)" pikirnya dengan tenang.

Lalu ia kembali berjalan ke rumah nya. Tapi ketika ia sampai, ia terdiam bingung ketika kebetulan melihat kaca di lantai dua pecah dan berantakan di sana.

Awalnya dia berpikir sebentar tapi mendadak, dia berwajah terkejut karena ia tahu, bahwa itu adalah sebuah bahaya yang membuat nya terkejut dan langsung berpikir soal Cassa-Luna. "Cassa!!!" dia panik dan langsung berlari masuk ke dalam rumah.

Tak peduli menabrak furnitur apa di rumah, dia tetap berlari hingga menaiki tangga dengan cepat, hingga ketika sampai di lantai dua, dengan masih terengah engah, dia langsung membuka pintu kamar yang hanya ada di lantai dua tepat dimana ruangan bayi berada.

Tapi siapa sangka, dia benar benar terpaku melihat hal yang seharusnya tidak ia lihat semasa kebahagiaan nya. Melihat mayat Cassa tergeletak di sana dengan banyak nya darah dan suara bayi yang menangis keras. Bayi yang awalnya tidak pernah menangis sekeras itu menjadi mengeluarkan nya sekarang.

"Apa.... Apa... Apa yang terjadi...." Wajah Chandra benar benar sungguh sangat hancur begitu melihat dengan mata kepala sendiri bahwa ia melihat mayat istri nya yang di bunuh dengan sadis.

"Cassa, Cassa..... Tidak.... Cassa!!!" dia langsung berlutut, mendekat dengan gemetar dan memangku badan istrinya.

"Cassa... Buka matamu, aku mohon bukalah mata milik mu, bernapaslah Cassa, bernapaslah!!" Sebanyak apapun dia memohon, Cassa tak akan membuka mata.

"Cassa, kenapa!! Kenapa harus sekarang!!" dia kembali berteriak dan di saat itu juga, air mata mengalir.

"(Itu adalah saat dimana aku tak bisa menerima kenyataan yang terjadi. Padahal selama bertahun-tahun aku menjalin hubungan dengan nya, tak ada bahaya sama sekali, karena itulah aku tidak khawatir dia di rumah sendirian bersama bayi kita.... Tapi kali ini, aku salah, aku seharusnya mempedulikan keselamatan nya sampai akhir, kenapa aku malah melalaikan nya begini, sangat buruk sekali.... Kenapa dia harus pergi meninggalkan ku...)"

Suara bayi yang terus menangis benar benar tidak bisa membuat Chandra bangun, penglihatan yang sungguh kejam membuat nya tuli akan suara bayi yang ada di ranjang bayi.

Tapi Chandra terdiam, ia melihat sesuatu di lantai dimana sebelum aliran darah membuat hal itu terkubur. Itu adalah sebuah tulisan berbentuk kata dan itu di tulis menggunakan darah. Bertuliskan "Alandra."

Sepertinya sebelum Cassa menghembuskan napas terakhir dalam luka nya, dia menggunakan darah nya untuk melumuri tangan nya lalu mulai menulis nama itu di lantai dengan keadaan terbaring, setelah itu menarik tangan nya dan menutup mata perlahan.

Ketika membaca tulisan itu, seketika Chandra ingat pada bayinya dan pendengaran nya terbuka membuat nya mendengar tangis dari bayi itu.

"Alandra....!!" dia langsung bangun berdiri dan menatap bayi nya yang menangis bahkan sangat keras. Ia lalu mengulurkan tangan penuh darah nya dan menggendong bayi itu tak peduli tangan nya terlumur darah, dia tetap menggendong bayi itu.

"Sh... Sh.... Tenanglah, ayah mu ada di sini..." Chandra berbisik perlahan dan bergerak agar bayi itu merasa dia sudah di bawa oleh kehangatan, lalu dia benar benar terdiam perlahan meskipun napas nya tertekan karena menangis sangat lama.

"Alandra.... Kenapa kau harus seperti ini, kenapa kau harus kehilangan ibu mu terlebih dahulu, kau seharusnya tahu bahwa ibu mu sangat berharga untuk ayah mu ini... Tapi aku bersyukur karena masih ada kau, aku akan merawat mu, aku berjanji," kata Chandra mencium kening bayi nya.

Hingga di saat itu, mayat Cassa di kremasi dan semua bawahan dari Chandra persatu satu kecewa. "Kenapa harus begini, istri dari Tuan Chandra bahkan memiliki sikap yang lembut dan baik pada kita, sekarang dia telah tiada.... Apa yang harus kita lakukan?" mereka semua juga kecewa karena di dunia ini, Cassa Luna adalah gadis yang baik dan menggunakan nada lembut.

Lalu Chandra datang membawa bayi nya, dia menggendong bayi nya di antara banyak bawahan nya yang berkumpul di suatu tempat. "Hei, dengarkan aku!!" tatapnya membuat mereka langsung menoleh padanya.

"Ini semua adalah salah dari hukum!!! Hukum telah se enak nya berbuat seperti ini padaku!! Hanya karena mereka tidak mempercayai ku dan malah membunuh orang yang paling dekat.... Sekarang aku ingin sebuah balas dendam!!!" teriak Chandra dengan sangat tegas.

Seketika semua bawahan nya bersorak. "Ya!!! Lakukan itu!!! Biarkan kita balas dendam!!" mereka mengatakan itu dengan kompak.

"Lihat saja ini, hukum harus tahu bahwa aku sudah di injak injak, padahal sudah jelas sekali aku memegang tanggung jawab, aku tidak memberi perintah pada mereka untuk tidak menyerang siapapun tapi kalian, telah membuat ku berpikir bahwa kalian harus memiliki balas dendam setimpal.... Dengarkan aku!!! Intinya kita harus menjadi buas kembali!! Biarkan kawanan kita di kenal sebagai hewan buas yang ada di bawah ku!!! Harimau hitam!!" teriak Chandra.

Lalu semuanya kembali bersorak mendukung. "Balas dendam!! Balas dendam!!" mereka lalu langsung pergi dari tempat itu. Yang tidak lain yang akan mereka lakukan adalah sebuah balas dendam, sebentar lagi dunia akan menjadi hancur sama seperti dulu, dan begitulah dunia menjadi hancur untuk kedua kalinya, kali ini, kawanan hewan buas itu mengaku berada di bawah panther hitam.

Selagi mereka menghancurkan dunia, Chandra merawat bayi kecilnya dengan sepenuh hati hingga bayi yang bernama Alandra itu tumbuh. Bayangkan saja, bahwa dia sekarang berumur 5 tahun sedang terdiam, duduk dibawah menatap kosong.

Yakni dia menatap seorang pria yang berlatih memukul pohon di sebuah halaman hutan yang luas. Pria itu telanjang dada memperlihatkan tato mengerikan hatimau hitan di punggung nya, dia memukul dengan sangat keras pada pohon hingga bahkan sekali pukulan bisa membuat pohon itu terkupas dari kulitnya. Hingga pukulan terakhir membuat luka pada pohon itu dan bahkan akar akar maupun daun bahkan juga sarang burung, jatuh di bawah.

Lalu dia bernapas cepat dan menatap pada Alandra, dia mengulurkan tangan. Lalu Alandra segera berdiri dan berjalan mendekat membawa handuk putih.

Rupanya, pria tersebut adalah Chandra, dia menggunakan handuk untuk mengelap keringatnya.

"Ha.... Sial.... Kekuatan ku semakin menurun.... Sepertinya aku sudah semakin tua di sini," gumam Chandra, lalu dia berhenti dan menatap putra nya.

"Hei, putra ku yang paling tampan, bagaimana kau bisa menghitung sudah berapa kali ikut ayah mu ini melukai banyak pohon?" tatap Chandra dengan senyuman ramah.

". . . Ayah, kenapa kau penuh dengan dendam?" Alandra menatap polos.

Chandra terdiam sebentar hingga ia tertawa. "Hahha maaf Alandra, mungkin ayah harus bilang lagi bahwa kau sama seperti ibu mu yang begitu polos.... Dengar ini nak, kau adalah putra ku dan sudah sepatutnya seorang lelaki seperti mu menjadi seperti ayah mu ini. Teruskan kerja kerasnya ayah mu, ketika suatu hari nanti ayah sudah pergi, kau yang harus bertanggung jawab, tak perlu memimpin hewan buas itu, cukup kembangkan diri mu," kata Chandra.

Alandra yang saat itu posisi nya masih polos, menjadi mengangguk saja. Awalnya itu adalah hal bahagia karena pada akhirnya Chandra berhasil merawat putra nya hingga sekarang.

Tapi siapa sangka, lelaki polos itu adalah seorang pemberontak.

--

"Aku sudah bilang, aku tidak mau ayah!!" teriak Alandra di umurnya yang masih bisa di bilang muda, yakni 15 tahun.

Dia memberontak pada ayah nya yang memaksanya untuk menggunakan tato. "Alandra, ayah bilang apa dari dulu, kau harus di kenal sebagai putra ku," Chandra menatap serius.

"Ayah tidak mengerti, setiap aku bersekolah, teman teman ku menebarkan rumor yang benar tentang kekuasaannya ayah, tapi aku sangat malu!! Aku tidak mau menjadi putra seorang gangster yang kejam!!" teriak Alandra.

Di saat itu juga, kalimat itu menyakiti Chandra. "(Bagaimana bisa putra ku sendiri bicara begitu padaku.... Aku yang telah merawat nya sepenuh hati, tapi kenapa melemparkan kata kata yang begitu menyakitkan.)"

Tiba tiba saja Alandra mengeluarkan pisau. "Maaf Ayah...."

". . . Rupanya dia punya jiwa membunuh besar..." Chandra terdiam, dia lalu mengangguk. "Lakukan saja Nak, bunuh lah ayah mu ini, tapi permintaan terakhir. Tak apa jika kau tidak mau menjadi seperti ayah mu, tidak mau memimpin penerusan ayah mu, kau bisa menjadi lelaki normal, tapi... Semua yang ayah ceritakan padamu, harus di tunaikan, termasuk membunuh putri dari Luthor..."

Hingga saat itu, Alandra tahu apa yang harus dia lakukan, dia lah yang membuat dunia hancur untuk beberapa kali karena tanpa pemimpin, harimau hitam, kawanan gangster itu akan menjadi gila tanpa pemimpin. Namun untung nya, gadis Luthor masih bisa melakukan pekerjaan nya dan begitulah cerita ini dimulai dalam perkenalan gadis sadis namun memiliki hubungan dengan lelaki kampus biasa yang di sebut Alandra.

Begitulah kisah dari awal mula kenapa Luthor dan Chandra menjadi musuh dari awal.