Vivi juga masih belum berani membuka mulutnya karena ia berpikir jika V pasti sangat marah padanya. Sedangkan V kini malah berjongkok di hadapan kakinya dan itu begitu berbanding terbalik dengan apa yang Vivi bayangkan.
'Eh? Apa yang akan dia lakukan?' batin Vivi yang cemas dan ketakutan.
Namun dugaan Vivi lagi-lagi salah karena V sebenarnya tidak ingin melukai dirinya melainkan malah mencoba untuk membantu sedikit untuk meringankan rasa sakit di kakinya yang terkilir.
V tidak tega melihat kaki Vivi yang membengkak dan jika menunggu tukang urut ia khawatir jika pembengkakan di kaki Vivi makin membesar dan parah. Alhasil V berinisiatif untuk memijatnya sendiri.
V mulai memegang telapak kaki dan pergelangan kaki kiri Vivi yang terkilir. Vivi sudah gemetaran dan panas dingin karena mengira jika V akan mematahkan kakinya.
"Ini mungkin akan sedikit sakit tetapi setidaknya bisa meringankan rasa sakitmu," ujar V yang menatap Vivi dengan lembut.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください