"Sepertinya aku tahu, mungkin ibumu ingin kamu menyaring beberapa perusahaan yang tidak menguntungkan." ucap Arya dengan tangan bersendekap.
Kinasih menatap Arya dengan tatapan penuh kekaguman.
"Ada apa?? kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Arya menjadi salah tingkah dengan tatapan Kinasih.
"Kau memang pintar, Arya. Ibuku memang mengatakan hal seperti itu. Sayang sekali kamu harus pindah keluar kota. Padahal tenagamu sangat aku butuhkan disini," ucap Kinasih dengan tatapan sedih.
"Kamu tahu itu tidak mungkin, Ay," sahut Arya memberikan senyuman lebar sambil dia menggelengkan kepalanya.
Kinasih hanya bisa mengambil nafas dalam.
"Baiklah, aku tidak akan memaksamu lagi." ucap Kinasih berusaha mengerti atas keputusan Arya.
"Ada apa? kenapa kamu diam?" tanya Arya dengan tersenyum.