"Apa hak kamu meminta aku menjauh dari suamiku? Aku tidak bisa melakukan hal bodoh itu! Dia suamiku dan selamanya aku tidak akan meninggalkannya," ucap Kinasih sambil menggebrak meja karena melampiaskan kemarahannya.
"Ayolah, Kinasih. Jangan membuat hal ini menjadi begitu sulit. Lepaskan suamimu itu, maka hidupmu akan baik-baik saja," ucap Adnan dengan ekspresi wajah yang berubah menjadi seram.
Amarah Kinasih sudah memuncak, tapi Kinasih hanya bisa membuat kepalan pada tangannya yang berada di atas meja. Genggaman tangan Kinasih begitu kuat hingga bisa saja dia memberikan tinju terbaiknya untuk pria yang ada dihadapannya.
"Bagaimana kalau aku menolak permintaanmu?" tanya Kinasih dengan gerakan bibir yang begitu kaku.
"Apa bagusnya pria itu sampai ada dua wanita yang berusaha untuk memperebutkannya?" pikir Adnan dengan tatapan heran.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください