Jam sudah menunjukkan kalau waktu makan siang sudah terlewat banyak, bahkan berjam-jam sampai kini tak terasa sudah sore hari.
Dan ya seperti janjinya, Farel masih berada di dalam salon sejak dirinya menemani Rani makan sampai belanja barang-barang yang satu item bisa lebih di atas satu juta. Bayangkan berapa banyak uang yang ia keluarkan hari ini untuk jodoh orang, iya jodoh orang karena pada dasarnya ia sudah tidak bergantung lagi pada sang kekasih.
Melihat rambut Rani yang basah, kering, di potong, sampai banyak hal lainnya lagi yang tidak Farel mengerti. Membuat rasa bosan hinggap dengan mudahnya, seolah-olah tidak berpikir kalau dirinya butuh hiburan atau setidaknya teman untuk sekedar mengobrol.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください