Luis melihat kearah Maria. "Maria, senjata apa yang mau kamu pakai?" tawar Luis. "Saya akan ambilkan!"
"Cambuk!" kata Maria. Penonton heran dengan permintaan Maria. Mereka pikir Maria terlalu naif memakai senjata cambuk untuk melawan pedang Karen.
Semua berbisik, memberi pendapat yang belum mereka tau apa di balik pilihan Maria itu. Mungkin saja, Maria memilih cambuk agar ia fleksibel bergerak kesana-kemari dan benda itu juga tidak kaku.
"Elu yakin?" tanya Luis. Maria mengangguk. "Oke! Gue akan ambilin lu cambuk!" kata Luis, ia turun dari ring, masuk ke dalam penjara.
Lalu Maria merasakan sakitnya dua luka di bagian paha dan perutnya. Andai saja ia tidak menolong Luis dan sipir penjaga itu tidak nekat berdiri di tengah-tengah pertarungan, mungkin saja luka itu tidak akan pernah ada menghias di pahanya. Napasnya masih sedikit terdengar memburu. Ia kelelahan dan juga lapar. Malam ini juga menjadi malam yang sangat panjang buat dirinya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください